Senin, 02 November 2015

PSIKOLOGI


NAMA           :  ASLAWATI
NIM                :  12 3145 301 017
KELAS          :  G
RANGKUMAN MATERI
A.    Pengertian Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai sebuah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah proses perubahan di dalam kepribadian dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya tarik, dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembanagan pribadi manusia seutuhnya.
B.     Konsep Belajar
Memahami konsep belajar secara utuh perlu digali lebih dulu bagaimana para pakar psikologi dan pakar pendidikan mengartikan konsep belajar.
1.      Konsep belajar menurut Bruner (1966) menyatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada soswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturaran, pamahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Bruner menyatakan juga bahwa perkembangan bahasa beasr pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif.
2.      Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa seseorang.
3.      Menurut Skinner konsep belajar merupakan adaptasi penyesuaian tingkah laku atau pola pikir seseorang yang terus menerus.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep belajar adalah proses perubahan tingakah laku manusia yang diperoleh dari kebudayaan, pangalaman yang dilakukan secara terus menerus.
C.    Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh siswa.
Tujuan belajar :
1.      Menambah pengetahuan
2.      Meningkatkan keterampilan
3.      Mengubah sikap seseorang
4.      Mengubah pola pikir
D.    Proses Belajar
Proses belajar adalah cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dilakukan sehingga timbul perubahan untuk mencapai hasil-hasil tertentu.
Fase-fase dalam proses belajar :
1.      Fase informasi (penerimaan materi)
2.      Fase transformasi (tahap pengubahan materi)
3.      Fase evaluasi (tahap penilaian materi)
Dalam proses belajar terdapat aktifitas tertentu diantaranya :
1.      Mendengarkan
2.      Memandang
3.      Meraba, mambau, dan mencicipi
4.      Menulis
5.      Membaca
6.      Ikhtisar atau ringkasan
7.      Mengamati table
8.      Mengingat
9.      Latihan atau praktek
Factor yang memengaruhi proses belajar:
1.      Faktor internal
a)      Fisiologis (kondisi fisik)
b)      Psikologis (bakat, minat da motivasi)
2.      Factor eksternal
a)      Lingkungan sosial (guru, ketegangan keluarga dan teman)
b)      Lingkungan non sosial (sarana dan fasilitas)
E.     Keterampilan Belajar
Keterampilan belajar adalah suatu keterampilan yang dapat mengembangkan kemandirian dalam belajar.
Hakikat keterampiln belajar :
1.      Transformasi persepsi belajar
2.      Self management
3.      Interpersonal dan keterampilan kerja sama tim
4.      Kesempatan eksplorasi

KTI ANEMIA RINGAN


ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “I” GESTASI
32 MINGGU 2 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI
TANGGAL 29 APRIL DAN 13 MEI 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaiakan
Pendidikan Pada Program Studi D-III Kebidanan
STIKes Mega Rezky Makassar


OLEH :
ASLAWATI
12 3145 106 140


PROGRAM STUDI  D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEGA REZKY MAKASSAR
2015

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “I” GESTASI
32 MINGGU 2 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI
TANGGAL 29 APRIL DAN 13 MEI 2015



KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaiakan
Pendidikan Pada Program Studi D-III Kebidanan
STIKes Mega Rezky Makassar




OLEH :
ASLAWATI
12 3145 106 140




PROGRAM STUDI  D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEGA REZKY MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahi Rahmani Rahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan dalam program studi D-III Kebidanan STIKes Mega Rezky Makassar.
Adapun judul yang penulis ajukan sebagai Karya Tulis Ilmiah ini adalah Manajemen Kebidanan Antenatal Care dengan Anemia Ringan di RSIA Pertiwi tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
Penulis sangat menyadari akan keterbatasan sebagai manusia biasa yang tentu saja tidak luput dari segala kekeliruan baik dalam penulisan ejaan, kalimat sampai penyajiannya, mengingat keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis. Kendati demikian penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyempurnakannya.
Dalam penyempurnaan KTI ini, telah banyak bantuan pemikiran dan petunjuk penulis peroleh.  Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan tak terhingga:
1.      Bapak H. Alimuddin, SH. MH., M,Kn. Selaku Pembina Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar.
2.      Ibu Hj.  Suryani, SH., MH. Selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar.
3.      Bapak Dr. dr. H. Dwi Djoko Purnomo., MPH selaku Ketua STIKes Mega Rezky Makassar.
4.      Ibu Syamsuriyati, S.ST. SKM., M.Kes selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan STIKes Mega Rezky Makassar.
5.      Ibu  Hj.Nurbajani Tjanggi, S.SiT.,MM selaku pembimbing KTI yang dengan penuh kerelaan dan ketulusan hati telah mengorbankan waktu, tenaga dan sumbangan pemikiran untuk membimbing penulis serta memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis.
6.      Bapak Drs.Hairuddin K.,S.S.,S.KM.,M.Kes selaku pembimbing KTI yang dengan penuh kerelaan dan ketulusan hati telah mengorbankan waktu, tenaga dan sumbangan pemikiran untuk membimbing penulis serta memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis.
7.      Seluruh staf yang ada dilahan praktek RSIA Pertiwi yang telah sepenuh hati membimbing kami dalam penelitian kasus.
8.      Seluruh dosen dan staf di lingkungan STIKes Mega Rezky Makassar yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama menjadi mahasiswi di STIKes Mega Rezky Makassar.
9.      Teristimewa dan saya hormati ayahanda Agus dan ibunda Marlia Poasa dan adik-adikku serta seluruh keluarga besarku yang namanya tidak dapat saya sebut satu persatu yang penuh kasih sayang memberikan motivasi, do’a dan pengorbanan materi maupun non materi yang diberikan kepada penulis selama mengikuti pendidikan.
10.  Kepada teman dekatku  dan sahabat-sahabatku Juyta, Yuni, Mega Silvia, Mentari Rahmadani, Lisna Wati, Dewi, Siti Asiah, Rina Fitriani, Nurmi, Siti Aisyah yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis.
11.  Kepada semua rekan-rekan dan teman terbaikku khususnya di kelas III D yang namanya tidak dapat saya sebut satu persatu, terima kasih atas motivasi yang diberikan selama dibangku perkuliahan dan semoga kesuksesan selalu menyertai hidup kita semua. Aamiin.
Kesempurnaan merupakan harapan tiap orang namun penulis menyadari kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini yang tidak diketahui penulis. Oleh sebab itu, penulis berlapang dada dan senantiasa bersikap positif dalam menerima saran maupun kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
Akhir kata semoga setiap perbuatan kita selalu bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin.
Makassar, 14 Agustus 2015



Penulis



BIODATA PENULIS


A.    Identitas
1.      NamaLengkap             : ASLAWATI
2.      NIM                            : 12 3145 106 140
3.      Tempat/ Tgl. Lahir      : Mone, 12 Oktober 1993
4.      Suku / Bangsa             : Buton
5.      Agama                         : Islam
6.      Jenis kelamin               : Perempuan
7.      Alamat                                    : Poaroha, Kec.Marobo, Kab.Muna, Provinsi SULTRA
B. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
1.      Tamat SD Negeri 2 Mone                               : Tahun 2006
2.      Tamat SMP Negeri 4 Lakudo                         : Tahun 2009
3.      Tamat SMA Negeri 3 BAUBAU                   : Tahun 2012
4.      STIKes Mega Rezky Makassar                       : AngkatanTahun2012

C. ORANG TUA
1.      Ayah                           : AGUS
2.      Ibu                               : MARLIA POASA


















DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................        i      
LEMBAR KARYA TULIS ILMIAH ........................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
BIODATA PENULIS ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI................................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xv
BAB    I.     PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang .................................................................................. 1
B.    Ruang Lingkup Permasalahan............................................................ 4
C.    Tujuan Penulisan ............................................................................... 4      
1.      Tujuan Umum .............................................................................. 4
2.      Tujuan Khusus ............................................................................. 5
D.    Manfaat Penulisan ............................................................................. 6
E.    Metode Penulisan .........................................................................      7
F.    Sistematika Penulisan .................................................................        8

BAB   II.     TINJAUAN PUSTAKA
A.   Tinjauan Umum Tentang Kehamilan ............................................... 13
1.    Pengertian Kehamilan................................................................ 13
2.    Diagnosa Kehamilan ............................................................ .    14
3.    Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan .. …….    16
4.    Perubahan Psikologo Wanita Hamil .......................................... 23
B.  
13
Tinjauan Antenatal Care ................................................................. 25
1.      Pengertian Antenatal Care ........................................................ 25
2.      Pelayanan Antenatal Care ......................................................... 25
3.      Tujuan Pengawasan Antenatal .................................................. 26
4.      Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal ................... 26
5.      Jadwal Kunjungan Antenatal..................................................... 28
C.   Tinjauan Tentang Anemia ............................................................... 29
1.      Pengertian Anemia..................................................................... 29
2.      Macam-Macam Anemia dalam Kehamilan ............................... 30
3.      Klasifikasi Anemia .................................................................... 31
4.      Etiologi Anemia......................................................................... 31
5.      Patofisiologi Anemia ................................................................. 33
6.      Tanda dan Gejala Anemia .....................................................
13
... 34
7.      Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan ..................................... 34
8.      Diagnosa Anemia pada Kehamilan ........................................... 35
9.      Pencegahan dan Penangan Anemia ........................................... 36
D.    Proses Manajemen Asuhan Kebidanan ........................................... 41
1.      Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan ...........................
13
... 41
2.      Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan........................ 41
E.     Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) ............................ 45
1.      Data Subjektif ........................................................................... 45
2.      Data Objektif ............................................................................ 46
3.      Assesment ................................................................................. 46
4.      Planning/Perencanaa .................................................................. 46
5.      Pendokumentasian Asuhan Kebidanan ..................................... 46
F.      Nomenklatur Diagnosa kebidanan .................................................. 48
BAB  III.    STUDI KASUS
Langkah I. Identifikasi Data Dasar ....................................................... 51
Langkah II. Merumuskan Diagnosis/Masalah Aktual ........................... 58
Langkah III. Merumuskan Diagnosis/Masalah Potensial...................     65
Langkah IV.Tindakan Segera dan Kolaborasi ................................... ... 65
Langkah V. Rencana Asuhan Kebidanan .............................................. 66
Langkah VI. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan....................................... 69
Langkah VII.Evaluasi Asuhan Kebidanan ............................................ 72
Pendokumentasian Hasil Asuhan (SOAP) .........................................     74
BAB  IV.    PEMBAHASAN
A.    Langkah I.Identifikasi dan Analisa Data Dasar ............................. 85
B.     Langakah II.Merumuskan Diagnosa / Masalah Aktual ..................  86
C.     Langkah III.Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial .................... 86
D.    Langkah IV.Tindakan Segera / Kolaborasi ..................................... 87
E.     Langkah V.Rencana Asuhan Kebidanan ........................................ 87
F.      Langkah VI.Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan .......................... 88
G.    Langkah VII.Evaluasi Asuhan Kebidanan ..................................... 88
BAB  V.      PENUTUP
A.    Kesimpulan ...................................................................................... 90
B.     Saran ............................................................................................     91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN








DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis Pendokumentasian Asuhan Kebidanan ………………………..      46 Tabel 2. Daftar iagnose Nomenklatur kebidanan …………………………......                                            48














DAFTAR LAMPIRAN
1.      Lembar Konsultasi
2.      Usulan Judul KTI
3.      Surat Izin Pengambilan Data Kasus
4.      Surat Keterangan Penyelesaian Study Kasus dari RSKDIA Pertiwi Makassar
5.      Satuan Acara Penyuluhan








                                                                                                           






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masalah kesehatan yang di hadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi. Penyebab kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, eklamsia dan infeksi. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu tertinggi dan di ketahui anemia menjadi salah satu faktor resiko terjadinya perdarahan tersebut.
Anemia merupakan suatu keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada penderita anemia biasanya disebut dengan kurang darah, kadar sel darah merah (Hb) dibawah nilai normal. Penyebab biasanya kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Tetapi yang biasa terjadi adalah anemia kekurangan  zat besi.(Ai Yeyeh Rukiyah dkk,2010.)
Anemia dalam kehamilan adalah Anemia karena kekurangan zat besi, dan merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah internasional karna mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia kehamilan disebut “danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak). (Manuaba I.G.B,2010)
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya, 99% diantarannya terjadi terjadi di Negara berkembang. Dari angka tersebut diperkirakan bahwa hampir 1 orang ibu setiap menit meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Angka kematian maternal di Negara berkembang diperkirakan mencapai 100-1000/100.000 kelahiran hidup. Sedang di Negara maju berkisar antara 7-15/100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa di Negara berkembang risiko kematian maternal 1 diantara 29 persalinan sedangkan di Negara maju 1 diantara 29.000 persalinan.
Menurut laporan pembangunan pada tahun 2013 tercatat angka kematian ibu di beberapa Negara Assosiation South East Asia Nations (ASEAN) seperti  di Vietnam 18 per 100.000 kelahiran hidup, di Malaysia 5,5/100.000 kelahiran hidup, Filiphina 26 per 100.000 kelahiran hidup dan Singapura 3/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian di Indonesia mencapai 248/100.000 kelahiran hidup.
Di Negara ASEAN pada tahun 2012 angka kejadian anemia bervariasi, di Indonesia berkisar 70%, di Filiphina berkisar 55%, Thailand 45%, Malaysia 30%, dan Singapura 7% yang menderita Anemia. (kebidanan-kti-gambaran-tentang-kejadian-anemia/2014). (Anonim 2009).
Di Indonesia angka anemia kehamilan menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan pada trimester I sebanyak : 3,8%, trimester II yaitu 13,6% dan trimester III yaitu 24,8% dan tiap tahunnya wanita Indonesia meninggal karena kehamilan dan persalinan. (Manuaba I.G.B,2010).
Di Indonesia, meskipun belum ada angka prevalensi yang resmi diterbitkan. Angka-angka yang ada merupakan hasil dari penelitian-penelitian terpisah yang dilakukan di berbagai tempat di Indonesia. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) 228/100.000 kelahiran hidup. (Herma,2009). Dan pada tahun 2013, AKI  yaitu 160/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan 359 per100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Kepala BKKBN, Prof.dr. Fasli Jalal,PhD mengatakan ada kaitan antara pertumbuhan laju penduduk dengan angka kematian ibu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record (Rekam Medik) di RSKDIA Pertiwi tahum 2014 terdapat  5745 orang ibu hamil  yang datang memeriksakan dirinya, yang mengalami anemia ringan sebanyak 43 orang, anemia sedang sebanyak 36 orang dan anemia berat 2 orang. Pada tahun 2015 dari Januari sampai April terdapat 2120 orang ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, yang mengalami anemia ringan sebanyak 31 orang, anemia sedang sebanyak 9 orang dan tidak ada yang mengalami anemia berat.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam mengatasi anemia dalam kehamilan, pemerintah DepKes  RI sejak tahun 1970 telah melaksanakn suatu program mendistribusikan  tablet besi (sulfas ferosus) sebanyak 90 tablet, setiap hari satu tablet selama kehamilan dan menganjurkan kunjungan Ante Natal Care (ANC) secara teratur. Namun frekuensi anemia dalam kehamilan masih cukup tinggi sekitar 10% - 20%. Defisiensi makanan juga memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya anemia, maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu lebih tinggi lagi di negara-negara yang sedang  berkembang di bandingkan  dengan negara-negara yang sudah maju.   
 AKI merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan disuatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Penelitian Chi, dkk menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu (Prawirohardjo,2002).
Berdasarkan data di atas tingginya kejadian anemia di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan, mendorong penulis untuk mengkaji permasalahan dan memaparkannya lewat Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Manajemen  Kebidanan Pada NyI” Gestasi 32 Minggu 2 Hari Dengan Anemia Ringan“. Sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab penulis dalam membarikan kontribusi pemikiran pada berbagai pihak yang berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas permasalahan di atas.
B.     Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah “Manajemen Kebidanan Antenatal dengan anemia Ringan DI RSKDIA Pertiwi tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.


C.    Tujuan Penulisan
1.    Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Manajemen kebidanan Antenatal dengan anemia ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015 dengan menggunakan pendekatan Asuhan Kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.
2.      Tujuan Khusus
a.       Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada Antenatal dengan Anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
b.      Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
c.       Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
d.      Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
e.       Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
f.       Dapat melaksanakan tindakan asuahn kebidanan yang telah tersusun pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
g.      Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
h.      Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah diberikan pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
D.    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah :
1.      Manfaat Ilmiah
Diharapkan karya tulis ini dapat menjadi sumber informasi dan memperkaya ilmu pengetahuan serta sebagai bahan acuan untuk karya tulis ilmiah selanjutnya.
2.      Manfaat Praktis
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan, pelaksanaan dan evaluasi program upaya pencegahan anemia ringan pada ibu hamil.
a.       Bagi Penulis
Penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang  anemia  ringan pada ibu hamil.
b.      Bagi Institusi
Merupakan input dalam memberikan bekal bagi mahasiswa agar berhasil dalam menetapkan manajemen asuhan kebidanan pada klien dengan kasus anemia ringan.
E.     Metode Penulisan 
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, metode yang digunakan adalah:
1.      Studi Kepustakaan
Mempelajari buku-buku/literatur, mengambil data dari internet, membaca buku yang berkaitan dengan anemia.
2.   Studi Kasus
Dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam asuhan kebidanan yang meliputi pengkajian dan analisa data, menetapkan diagnosa/masalah aktual dan potensial, mengindentifikasi tindakan  dan mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia serta mendokumentasikan.
Untuk menghimpun data/informasi dalam pengkajian menggunakan teknik :
a.       Anamnese / Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut.


b.      Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien dengan cara inspeksi, palpassi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang (laboratorium), serta pemeriksaan diagnostik lainnya dengan menggunakan  format pengkajian.
c.       Pengkajian  psikososial, ekonomi dan spiritual
Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual meliputi status emosional, respon terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan lingkungannya, keadaan ekonomi dan hubungan klien dengan Tuhan.
d.      Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang bersumber dari catatan dokter/bidan maupun dari hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik yang berkaitan dengan anemia ringan.
e.       Diskusi
Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan atau dokter yang menangani langsung klien tersebut dan dosen pembimmbing karyaulis ilmiah.
F.     Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang digunakan untuk menulis karya tulis terdiri dari:


BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dalam karya tulis ini memuat keadaan anemia ringan yang merupakan penyebab kematian tidak langsung. Dan anemia dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin, terjadinya kelahiran premature dan perdarahan.
B.     Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada karya tulis ini memuat tentang pembahasan asuhan kebidanan untuk mengatasi anemia.
C.     Tujuan Penulisan
Merupakan pandangan yang ingin dicapai oleh penulis untuk lingkungan  berkaitan dengan kasus yang di angkat.
a.       Tujuan umum
Merupakan pandangan yang ingin di capai oleh penulis untuk lingkungan berkaitan dengan kasus yang di angkat, yang di uraikan secara garis besar.
b.      Tujuan Khusus
Dapat melaksanakan pengkajian, Diangnosa, Tindakan segera/kolaborasi, Tindakan  Asuhan, Evaluasi, dan Dokumentasi.
D.    Manfaat Penulisan
Merupakan kegunaan yang dapat diambil oleh orang lain berkaitan dengan kasus yang di angkat oleh penulis.
E.     Metode Penulisan
Merupakan gaya/teknik yang di pakai oleh penulis dalam menyusun karya tulis Ilmiah.
F.      Sistematika Penulis
Merupakan teknik yang di pakai oleh penulis dalam menyusun karya tulis Ilmiah sesuai dengan buku panduan penyusunan karya tulis Ilmiah yang telah di  tetapkan dengan baik dan benar.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan membahas tentang tinjauan teori  yang berhubungan dengan Anemia Ringan, yaitu terdiri dari :
A.    Tinjauan Tentang Kehamilan
1.   Pengertian kehamilan
2.   Diagnosis kehamilan
3.   Perubahan fisiologi yang terjadi dalam kehamilan
4.   Perubahan psikologi wanita hamil.
B.     Tinjauan Tentang Antenatal
1.      Pengertain antenatal
2.      Tujuan asuhan antenatal
3.      Kebijakan program dan teknis asuahan antenatal
4.      Informasi penting untuk setiap kunjungan antenatal
C.     Tinjauan Tentang Anemia
1.      Pengertian anemia
2.      Patofisologi anemia
3.      Macam – macam anemia
4.      Tanda – tanda anemia
5.      Pengaruh anemia terhadap kehamilan
6.      Diagnosis anemia pada kehamilan
7.      Pencegahan dan penanganan anemia
D.    Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1)      Pengertian manajemen asuhan kebidanan
2)      Tahapan dalam manajemen asuhan kebidanan
E.        Pendokumentassian Asuhan Kebidanan (SOAP)
BAB III. STUDI KASUS
Langkah 1 : Identifikasi Data Dasar
Langkah  2 : Merumuskan Diagnosa/ Masalah Aktual
Langkah  3 : merumuskan Diagnosa/ Masalah Potensial
Langkah 4 : Identifikasi Perlunya Tindakan Segera / Kolaborasi
                           Asuhan Kebidanan.
Langkah 5 : Rencana Tindakan Asuhan  Kebidanan.
Langkah 6 : Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Langkah 7 : Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan.
BAB IV. PEMBAHASAN
Pada bab ini di uraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang di dapatkan sesuai dengan proses manajemen kebidanan.
BAB V. PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
1.      Pengertian Kehamilan
a.       Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari petama haid terakhir (Ai Yeyeh dkk,2009,hal 2 )
b.      Kehamilan adalah suatu periode dimana seorang wanita membawa embrio (fetus). Kehamilan manusia terjadi selama 40 minngu mulai waktu menstruasi terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan).
( Herri Zan Pieter, 2010,hal.224).
c.       Kehamilan adalah matarantai yang bersinambung dan terdiri  dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba I.B.G, 2010, hal. 75).
d.      Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi. Kehamilan normal akan berlansung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender Internasional. (Sarwono,2012,hal. 213)
2.      Diagnosis Kehamilan
a.       Tanda-tanda presumtif (tidak aktif)
1)      Amenore (tidak dapat haid)
Untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan yang akan terjadi yang di hitung dengan meggunakan rumus Neagles.
2)      Mual dan muntah (nausea and vomiting) biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga  akhir triwulan pertama.
3)      Ngidam (ingin makan khusus)
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan  pertama akan tetapi akan menghilang dengan tuanya kehamilan.
4)      Tidak tahan suatu bau-bauan.
5)      Pingsan
Sering di jumpai bila berada pada tempat–tempat ramai di anjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai pada bulan–bulan pertama  kehamilan.
6)     Tidak ada selera makan (Anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudaian nafsu makan timbul lagi.
7)      Lelah (fatigue)
8)      Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh  estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
9)      Sering buang air kecil (BAK) karena kandung kemih tertekan oleh rahim yamg membesar, gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini akan kembali oleh karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
10)  Konstipasi/obstipasi oleh karena penuruan perstitaltik usus oleh pengaruh hormon steroid.
11)  Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta di jumpai pada muka, areola payudara, leher dan dinding perut.
12)  Varices, sering di jumpai  pada kehamilan triwulan terakhir.
b.      Tanda pasti kehamilan (tanda positif ) yaitu :
1)      Gerakan janin yang dapat di lihat atau di rasakan atau di raba, juga bagian–bagian janin.
2)      Denyut jantung janin.
a.       Di dengar dengan stetoskop- monoral laennec.
b.      Di catat dan didengarkan dengan alat doppler.
c.       Di catat dengan feto-elektro kardiogram.
d.      Di lihat pada ultrasonografi.
3)      Terlihat tulang-tulang janin foto-rontseng. (Nurul Jannah 2011, hal 122 -123 ).
3.      Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan
a.       Perubahan Sistem Reproduksi
1)      Perubahan sistem reproduksi internal
a.       Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima daproduksi dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta dan amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama persalinan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Selama kehamilan, uterus akan akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5-20 L dengan berat rata-rata 1100 gram.
b.      Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya oedema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertropi dan hyperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.
c.       Tuba fallopi
Terdapat ditepi atas ligamentum latum berjalam kearah lateral, mulai dari carnu uteri kanan dan kiri. Panjangnya ± 12 cm dan diameter 3-8 cm. Tuba fallopi terbagi atas 4 bagian yaitu:
1)      Pars interstialis yaitu bagian yang terdapat di dinding uterus.
2)      Pasr ismika merupakan medial tuba yang sempit seluruhnya.
3)      Pars ampillaris yaitu bagian yang terbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi.
4)      Infundibulum yaitu bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan mempunyai fimbria. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur dan selanjutnya menyalurkan telur dalam tuba.
d.      Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan berhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan beperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relatif minimal.
2)      Perubahan sistem reproduksi eksternal
a.       Vulva dan vagina
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi terlihat jelas pada kulit dan otot-otot perineum dan vulva, sehingga vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupkan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina. Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti paku sepatu.
Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan, menebal dan pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidopilus.
b.      Mons veneris
Mons veneris yaitu bagian yang menonjol di atas simpisis dan pada perempuan setelah pubertas ditutupi oleh rambut kemaluan. Selama hamil tidak mengalami perubahan.                                                                                                                                                                     
c.       Labia mayora
Terdiri atas bagian kiri dan kanan, lonjong mengecil kebawah, terisi oleh jaringan lunak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Selama hamil tidak mengalami perubahan.
d.      Labia minora
Bagian dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu lipatan kanan dan kiri bertemu di atas preputium klitiridis dan di bawah klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut faucet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan).
e.       Klitoris
Kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf. Selama hamil tidak mengalami perubahan.
f.       Vestibulum
Berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan kebelakang dan dibatasi di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan di belakang oleh perineum.
g.      Introitus vagina
Mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Pada seorang virgo selalu dilindungi oleh labia minora yang baru dilihat jika bibir kecil ini dibuka. Introitus vagina ditutupi oleh selaput darah (himen).
h.      Perineum
Terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan yang yang mendukung perineum terutama diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. Diafragama pelvis terdiri atas otot levator ani dan koksigis posterior serta fasia yang menutupi kedua otot ini. Diafragma urogenitalis terletak eksternal dari diafragma pelvis yaitu di daerah segetiga antara isiadika dan simpisis pubis.

i.        Payudara
Pada awalkehamilan perempuan akan merakan payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulitakan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman dan agak tegang. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut colostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan air susu belum dapat diproduksi karena hornon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone.
b.   Perubahan Sistem  Sirkulasi Darah
1)      Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan kebutuhan janin dalam rahim.
2)   Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter.
3)   Pengaruh hormon estrogen dan progesteron
Akibat dari faktor tersebut dijumpai perubahan peredaran darah antara lain :
a.       Volume darah
Volume darah semakin meningkat dann jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengeceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu, serum darah (volume darah) bertambah besar 25% sampai 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%, curah jantung bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar usia kehamilan 16 minggu, sehingga penderita penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasi keritis. Pada post partum, terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
b.      Sel darah
Sel darah merah semakin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah, sehingga terjadi hemodilusi yang disertai dengan anemia fisiologi.
c.       Perubahan Sistem Respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan  sistem respirassi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan  32 minggu ke atas sehingga tidak jarang menimbulkan rasa sesak.
d.      Perubahan Sistem Pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat sehingga menyebabkan pengeluaran air lier berlebihan, mual, muntah dan lambung terasa panas. Hormon progesteron menyebakan gerkan  usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
e.       Perubahan Sistem Perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan  kandung kemih tertekan  oleh uterus yang membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilanng  dengan makin tuanya  kehamilan bila  uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas pannggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan kembali.
f.       Perubahan pada Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha, perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya. ( Sarwono, 2012, hal 179).
g.      Metabolisme dalam Kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, di mna kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. Metabolisme Basal naik sebesar 15- 20% terutama pada trimester ke tiga. Berta badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 – 16,5 kg atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kligram tiap minggu. (Manuaba I.B.G,2010)
4.      Perubahan Psikologi Wanita Hamil
Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil sering terjadi selama masa kehamilan :
a.       Perubahan pada Trimester Pertama
Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia merasa syok dan menyangkal walaupun kehamilan tersebut di rencanakan. Periode awal ketidak yakinan adalah hal umum yang terjadi dan sebagaian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka berenacana membentuk hidup  baru. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikirannya sendiri selain itu pengalaman hidup dan kebudayaan akan mempengaruhi kondisi  psikologinya.
b.      Perubahan pada  Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya kehidupan psikologi ibu hamil tampak lebih tenang. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi. Ibu dapat menerima kehamilannya yang menggunakan pikiran serta energi lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan janinnya pertama kali, pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi yang besar.
c.       Perubahan pada Trimester Ketiga
Trimester ketiga di tandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi sekitar bulan ke 8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar dan ketidak nyamanan bertambah. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan sebagian wanita hamil mulai mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terdapat persalinan ini secara umum tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian ini, diharapkan suami dapat memberi rasa aman dan mendukung istri dalam melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara ini akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinannya. Selain suami, dukungan keluarga juga sangat berarti. (Herri Zan Pieter, 2010,hal.230).
B.     Tinjauan Tentang Antenatal Care
1.      Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care adalah perawatan sebelum persalinan di tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba I. B. G, 2010,hal 75).
Antenalatal Care adalah pengawasan sebelum anak lahir terutama di tujukan pada anak. (Mochtar R, 1998 hal. 47).
2.      Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan pembantu dan perawat bidan) untuk ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal care yang meliputi 7T yaitu timbang berat
badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan daaraah, pemberian imunisassi tetanus toxoid, ukur tinggi fundus uteri, pemberian  tablet besi minimal 90 derajat selama kehamilan, test penyakit menular seksual (PMS) dan temuwicara dalam rangka persiapan rujukan. (Ai Yeyeh dkk,2009,hal 2).
3.      Tujuan  Pengawasan Antenatal
a.       Tujuan Umum
Menyiapakan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu selama dalam kehamilan sehingga di dapatkan ibu dan janin yang sehat.
b.      Tujuan Khusus
1)      Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu untuk dan tumbuh kembang janin.
2)      Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin.
3)      Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4)      Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5)      Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.( Nurul Jannah,2011,hal.5 )
6)      Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi dapat tumbuh kembang secara normal. (JNPKKR/POGI,.2002; 90 dalam  Ai yeyeh 2009).
4.      Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal
a.       Kebijakan program kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu:
1)      Satu kali pada triwulan pertama.
2)      Satu kali pada triwulan kedua.
3)      Dua kali triwulan ketiga.
Pelayanan /asuhan standar minimal termasuk “10 T”         
1)      Timbang berat badan.
2)      Ukur tekanan darah.
3)      Ukur tinggi fundus uteri.
4)      Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap.
5)      Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
6)      Tes  terhadap  penyakit menular seksual.
7)      Tes urine.
8)      Tes glukosa.
9)      Tes HB.
10)  Tamuwicara dalam rangka persiapan rujukan bila ada kelainan.
Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga profesional dan tidak dapat di berikan oleh dukun bayi. (Saifuddin, A. B, 2009, hal 90).
b.      Kebijakan teknisi
Menurut Prawirohardjo (2002) Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalh atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-  komponen sebagai berikut:
1)      Mengupayakan kehamilan.
2)      Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila di perlukan.
3)      Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4)      Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
(Ai Yeyeh Ruqiyah, 2009,hal 8).
5.      Jadwal  Kunjungan Antenatal
a.       Kunjungan Antenatal Care untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak  minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut :
1)      Trimester I       : 1 kali
2)      Trimester II     : 1 kali
3)      Trimester III    : 2 kali
(Profil Departemen Kesehatan)
b.      Jadwal pemeriksaan Anetanal Care adalah :
1)      Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.
2)      Periksa ulang satu kali sebulan kehamilan.
c.       Trimester ketiga (ke 28–36 ).
1)      Sama pada trimester pertama dan kedua.
2)      Palpasi abdominal untuk mengetahui ada tujuh bulan.
3)      Periksa ulang dua kali sebulan sampai kehamilan sembilan bulan.
4)      Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan sembilan bulan.
5)      Periksa khusus apabila ada keluhan-keluhan.
(Nurul Jannah,2012,hal 6 )
Pengawasan antenatal sangat penting dalam upaya menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu maupun perinatal. Pengawasaan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hanil secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapakan langkah–langkah dalam pertolongan persalinan dan nifas. (Manuaba I. B. G, 2010, hal 128).




C.    Tinjauan Tentang Anemia
1.      Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar zat warna merah sel darah merah atau eritrosit yang disebut Haemoglobin.
a.       Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dimana kadar haemoglobin dibawah 11 gr%. (Sarwono Prawirohardjo, 2006,hal 281).
b.      Anemia berarti kurangnya haemoglobin dalam darah, yang di sebabkan oleh jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit.
 (Guyton,A. C, 2007,hal 447).
2.      Macam–Macam Anemia Dalam Kehamilan
a.       Anemia Defisiensi Besi
Anemia dalam kehamilan yang sering di jumpai adalah anemia kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan pertumbuhan janin yang cepat. Terjadinya penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun. (Manuaba I.G.B,2010)
b.      Anemia Megaloblastik
Anemia disebabkan karna defisiensi asam folik,malnutrisi dan gangguan sistensi DNA dengan ditandai adanya sel-sel mengaloblastik. Serta defisiensi vitamin B12. (Manuaba I.B.G,2010).

c.       Anemia Hipoplastik
Anemia ini disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel–sel darah baru. (Manuaba I.G.B,2010)
d.      Anemia Hemolitik
Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemia biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia. (Wiknjosastro G, H, 2009).
3.      Klasifikasi Anemia :
1)      Menurut Depkes
a.       Normal ≥ 10,5 gr%.
b.      Anemia Ringan 9 – 10,4 gr%.
c.       Anemia Sedang 7,6 – 8,9 gr%.
d.      Anemia Berat ≤ 7,5 gr%.
2)      Menurut World Health Organization  (WHO) tyang dikutip  dalam buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, 2010, hal. 239 yang dapat di lakukan dengan menggunakan metode Sahli yaitu:
a)      Hb 11 gr% tidak anemia.
b)      Hb 9–10 gr% anemia ringan.
c)      Hb 7–8 gr% anemia sedang.
d)     Hb < 7 gr% anemia berat.
4.      Etiologi Anemia
Hiporvolemia menyebabkan terjadinya pengenceran darah pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma, kurangnya zat besi dalam makanan, kebutuhan zat besi meningkat.
Penyebab anemia defisiensi antara lain :
a.       Perdarahan
Jika perdarahan berlebihan atau terjadi selama periode waktu tertentu (kronis), tubuh tidak akan dapat mencukupi kebutuhan zat besi atau cukup disimpan untuk menghasilkan hemoglobin yang cukup dan atau sel darah merah untuk mengganti yang hilang.
b.      Kurangnya Asupan Makanan
Kekurangan zat besi terjadi karena tidak atau kurang mengkonsumsi zat besi. Perempuan hamil dan menyusui sering terjadi kekurangan zat besi, karena bayi memerlukan jumlah besar zat besi untuk pertumbuhannya. Sehingga ketika asupan defisiensi besi kurang maka akan mengakibatkan bayi berat lahir rendah dan persalinan prematur.
c.       Gangguan Penyerapan
Kondisi tertentu mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan pada saluran gastrointestinal (GI) dan dari waktu ke waktu dapat mengakibatkan anemia.
Bebarapa faktor resiko yang berperan penting dalam meningkatkan prevalensi anemia defisiensi zat besi antara lain :
1)      Umur ibu <20 tahun dan >35 tahun. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai resiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil  maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia. Usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya dan semakin tua umur ibu hamil maka presentasi anemia semakin besar.
2)      Perdarahan Akut
3)      Pendidikan rendah
4)      Status ekonomi
5)      Pekerja berat
6)      Konsumsi tablet tambah darah <90 butir
7)      Makan <3 kali dan kurang mengandung zat besi. (Takiya 2014)
5.      Patofisiologi Anemia
Anemia lebih sering di temukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sum-sum tulang. Volume darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi).
Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan oleh peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua pada peradrahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit di bandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. (Wiknjosastro H, 2009, hal 448)
6.      Tanda dan Gejala Anemia
Gejala umum yang penting pada seseorang dengan anemia adalah lemas, pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, konsentrasi menurun, pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk, tampak pucat. Kepucatan dapat dilihat pada konjungtiva.(Ai Yeyeh Rukiyah, dkk,2010).
7.      Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan
a.       Bahaya Selama Kehamilan
1)      Tumbuh kembang janin terlambat dengan berbagai manifestasi kliniknya.
2)      Menimbulkan hiperemesis gravidarum dan gestosis.
3)      Menimbulkan plasenta previa.
4)      Dapat menimbulkan solusio plasenta.
b.      Bahaya terhadap Persalinan
1)      Persalinan beralngsung lama.
2)      Sering terjadi fetal distress.
3)      Persalinan dengan tindakan operasi.
4)      Terjadi emboli air ketuban.
c.       Bahaya Selama Post Partum
1)      Terjadi perdarahan post partum.
2)      Mudah terjadi infeksi puerperineum.
3)      Dapat terjadi retensio plasenta atau plasenta rest.
4)      Subinfolusi uteri.
5)      Bayi lahir dengan anemia. (Manuaba I. B. G, 2010,hal.240.)
d.      Bahaya terhadap Janin
1)      Abortus.
2)      Terjadi kematian intra uteri.
3)      Persalinan prematuritas tinggi.
4)      Berat badan lahir rendah.
5)      Kelahiran dengan anemia.
6)      Dapat terjadi cacat bawaan.
7)      Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.
8)      Intelegensia rendah. (Manuaba i. B. G, 2010, hal.240).
9)       
8.      Diagnosis Anemia pada Kehamilan
a.       Anamnese
Dengan anamnese akan di dapatkan keluhan yang cepat lelah, serta pusing, mata berkunang-kunang  dan keluhan mual muntah lebih berat pada kehamilan muda. (Manuaba I. B. G,2010 hal.239).
b.      Pemeriksaan Fisik
Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tensi masih dalam batas normal, pucat pada membran mukosa, dan konjungtiva oleh kurangnya sel darah merah pada pembuluh darah kapiler serta pucat pada kuku dan jari tangan. (Saifuddin A. B, 2009, hal 282).
c.       Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan dan pengawasan HB untuk menentukan derajat anemia dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Pemeriksaan darah di lakukan minimal dua kali selama kehamilan terutama pada trimester satu dan trimester tiga. (Manuaba I. B. G, 2010, hal.239).
9.      Pencegahan dan Penanganan Anemia
a.       Pencegahan Anemia
1)      Menurut Para Ahli
Untuk mencegah terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data dasar kesehatan ibu tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan di sertai pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi parasit.
Untuk daerah dengan frekuensi anemia kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil di beri sulfas ferrosus atau glukonat ferrosus 1 tablet sehari. Selain itu, wanita  dinasehatkan pula untuk mengkonsumsi lebih banyak protein, mineral dan vitamin. Makanan yang kaya zat besi antara lain kuning telur, ikan segar dan kering, hati, daging, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Makanan yang kaya akan asam folat yaitu daun singkong, bayam, sawi ijo, sedangkan makanan yang mengandung vitamin C adalah jeruk, tomat, mangga, pepaya dan lain-lain. (Wiknjosastro H,2010).
2)      Pemberian Tablet atau Zat Besi
Dosis suplemen yang dianjurkan dalam satu hari adalah dua tablet (satu tablet mengandung 60 mgFe dan 200 mg asam folat) yang dimakan selama trimester kedua kehamilan karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.
3)      Pendidikan
Ibu hamil harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia. Dan harus pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.
4)      Modifikasi Makanan
Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan yaitu dengan pemastian konsumsi makanan yang mengandung kalori dan meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang dimakan, yaitu dengan jalan mempromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan pangan yang biasa mereduksi penyerapan zat besi.
5)      Pengawasan Penyakit Infeksi
Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan masyarakat melalui pencengahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan.
6)      Fortifikasi Makanan
Fortifikasi makanan yang dapat dikonsumsi dan diproses secara terpusat merupakan inti penanganan anemia. Produk makanan fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum dan roti, makanan yang terbuat dari jagung dan produk jagung dan bubur susu. (Arisman,2004).
b.      Penanganan Anemia
a)      Perawatan Anemia Kekurangan Zat Besi
Hal ini biasanya melibatkan mengambil suplemen besi untuk menggantikan kurangnya asupan dari besi dalam diet atau banyaknya kehilangan besi. Suplemen umum ditentukan adalah besi sulfat. Diambil sebagai pil dua atau tiga kali sehari. Alternatif lain adalah glukonat besi. Besi dapat digantikan oleh mengambil makanan yang kaya akan besi. Ini termasuk sayuran berdaun hijau gelap, dibentegi besi roti dan sereal, daging, kacang-kacangan, apricot, plum, kismis. Teh, kopi dan kalsium ditemukan diproduk-produk susu seperti susu antacid dan lain-lain. Menggurangi penyerapan besi dari usus dan harus dihindari. Suplemen vitamin C membantu menyerap besi lebih baik. Pasien mengecek setelah dua sampai empat minggu untuk melihat apakah ada tanggapan.
b)      Pengobatan  Anemia Kekurangan Vitamin B12
Ini dapat diobati dengan suntikan vitamin B12. Vitamin adalah dalam bentuk suatu zat yang dikenal sebagai hidroxocobalamine. Suntikan diberikan pada alternatfe hari selama dua minggu. Jika ada kurangnya diet  vitamin, tablet mungkin diresepkan. Vitamin B12 dapat ditemukan dalam daging, susu,  telur, salmon. Vegetarian atau vegan mungkin perlu suplemen sebagai tablet atau sereal berbenteng atau produk kedelai.
c)      Anemia Karena Kekurangan Folat
Untuk kekurangan asam folat tablet yang diresepkan. Folat tablet biasanya diresepkan sepanjang dengan suplemen  vitamin B12. Hal  ini karena, folic acid perawatan kadang-kadang dapat meningkatkan gejala yang menutupi kekurangan vitamin B12 mendasar. Jika kekurangan vitamin B12 tidak di deteksi dan ditangani pada tahap ini mungkin ada kerusakan otak saraf dan sum-sum tulang belakang karena kekurangan vitamin B12. Folat ditemukan dibrokoli, kubis hijau, wheatgerm, kacang-kacangan, sayuran berwarnah hijau.


d)     Pengobatan Anemia Sel Sabit
Pasien dengan anemia sel sabit memerlukan diet sehat, suplemen asam folat, vitamin D dan seng menghindari pemicu untuk krisi. Ini termasuk merokok, alkohol, kelelahan, dehidrasi, suhu dingin dan panas, konstriksi pakaian. Tidak ada obat untuk anemia sel sabit, tetapi frekuensi dan kualitasnya krisis dan komplikasi mereka dapat dikurangi. Mereka perlu menyelesaikan vaksinasi melawan flu, pneumococcus meningitis, hepatitis B dan penyakit lainnya untuk mencengah infeksi.
e)      Pengobatan Untuk Diperbesar Limpa
Dalam beberapa bentuk anemia hemolisis mungkin ada limpa diperbesar. Limpa mungkin pembedahan dihapus untuk mencengah sel dari sirkulasi atau menghancrkan  terlalu cepat.
f)       Pengobatan Anemia dan Sum-Sum Tulang 
Beberapa obat yang diresepkan untuk merangsang sum-sum tulang untuk menghasilkan sel lainnya. Ini sangat berguna dalam aplastic anemia dan leukemia.
sTransplantasi sum-sum tulang juga dapat digunakan. Dalam prosedur ini, tulang sum-sum sel-sel yang diambil dari donor yang cocok ( biasanya dengan pertandingan genetic misalnya saudara kandung atau hubungan darah ) ini kemudian disuntukkan ke dalam vena. Ini kemudian perjalanan melalui aliran darah ke sum-sum tulang dan menghasilkan sel darah baru. (news-medical.2014).
a)        Anemia Ringan
     Dengan kadar heamoglobin  9–10 gr% masih di anggap ringan sehinggga  hanya  perlu diberikan kombinasi 60 mg/hari zat besi dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari.(Arisman, 2009,hal.150 - 151).
b)      Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 mg asam folat peroral sekali  sehari. (Arisman,2009,150).
c)      Anemia Berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2x10 ml intramuskuler. Transfuse darah untuk kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun sangat jarang di berikan mengingat resiko transfusi bagi ibu dan janin. (Sarwono Prawirohardjo)
D.      PROSES MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
1.      Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien. (Ari Sulistyawati,2009,hal 109).

2.      Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen asuhan kebidanan dimulai dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan.
            Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam segala situasi. Langkah tersebut sebagai berikut :
a)   Langkah I Identifikasi Data Dasar
   Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang merupakan kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan pengolahan.
1.      Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/ fakta atau informasi baik dari klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
a)      Wawancara
Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien, keluarga maupun tim  medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua keluhan tentang masalah yang dimiliki.
b)      Observasi dan pemeriksaan fisik
Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe).
2.      Pengolahan data
Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya di kelompokkan dalam :
a)      Data Subjektif
Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi, riwayat persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi dan KB, latar belakang budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan psikososial.
b)      Data Objektif
Menyangkut keadaan umum, tinggal dan berat badan, tanda–tanda vital dan keadaan fisik obstetri.
c)      Data Penunjang
Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.
b)     Langkah II Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan identifikasi yang dapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan menggunakan pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa kebidanan yang ditegakkan harus berlandaskan ancaman keselamatan hidup klien.
a)      Langkah III  Merumuskan DiagnosA /Masalah Potensial
Bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika tidak mendapatkan penanganan yang akurat, yang di lakukan melalui pengamatan, observasi dan persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera ditangani dapat membawa dampak yang berbahaya sehingga mengancam kehidupan klien.
b)     Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi
Menentukan intervensi yang harus segera di lakukan oleh bidan atau dokter kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita gawat darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan tindakan emergency sesuai kewenangannya, kolaborasi maupun konsultasi untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Pada bagian ini pula, bidan mengevaluasi setiap keadaan klien untuk menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak perlu di lakukan apapun sampai tahap kelima.
c)      Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas rasional tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.
d)     Langkah VI Implementasi
Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim kesehatan lain. Bidan harus bertanggunng jawab terhadap tindakan langsung, konsultasi maupun kolaborasi, implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.
e)      Langkah VII Evaluasi
Langkah akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini, bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien. (Ari Sulistyawati,2009,hal.125-146).


E.     PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN (SOAP)
1.      Data Subyektif
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan, di peroleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
2.      Data Obyektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.
3.         Assesment
Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakkan diagnosa kebidanan dijadikan sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman keselamatan pasien/ klien.
4.      Planning /Perencanaan
Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan masalah pasien/ klien.
5.      Pendokumntasian Asuhan Kebidanan
Catatan SOAP menggambarkan ke tujuh langkah pola fikir Varney dalam lima langkah kompetensi inti bidan sebagai pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Jenis Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Tujuh Langkah dari Helen Varney
Lima Langkah Kompetensi Inti Bidan Indonesia / APD
SOAP/NOTE/ Progres Note
1.1. Pengumpulan data
1.Pengumpulan data
1. Data subjektif
2. Data objektif
2.Identifikasi diagnosa/masalah aktual
3.Antisipasi diagnosa/Masalah potensial
4.Menilai perlunya tindakan segera/ konsultasi/rujukan
2.Identifikasi diagnosa masalah
3.Assasment/ Diagnose
5.Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan
3.Membuat rencana
4. Planning/rencana
a. Tindakan
b. Konsultasi rujuk
c.Penarikan diagnostik
d.Pemberian pengobatan
e.pendidikan kesehatan dan konseling kesehatan
f.Follow up kesehatan
6.Implementasi asuhan
4. Implementasi
7.Evaluasi asuhan kebidanan
5. Evaluassi
Sumber : Modul Konsep Asuhan Kebidanan Pusdiknakes,2009, hal.15
F.     NOMENKLATUR DIAGNOSA KEBIDANAN
      Nomenklatur diagnosa kebidanan adalah suatu system nama yang telah terklasifikasi dan diakui serta disyahkan oleh profesi, digunakan untuk menegakkan diagnosa sehingga memudahkan pengambilan keputusannya. Dalam nomenklatur  kebidanan mempunyai standar yang harus dipenuhi.
Standar nomenklatur diagnosa kebidanan :
a.  Diakui dan disahkan oleh profesi.
a.     Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan.
b.    Memiliki ciri khas kebidanan
c.     Di dukung oleh pihak juggement lingkup praktek kebidanan.
    Tabel 2. Daftar diagnosa Nomenklatur kebidanan.
1.      Persalinan Normal
2.      Partus lama
3.      Syok
4.      DJJ tidak normal
5.      Abortus
6.      Solusio plasenta
7.      Akut Pyelonephritis
8.      Amnionitis
9.      Anemia Berat
10.  Apendiksitis
11.  Atonia uteri
12.  Infeksi mammae
13.  Pembengkakan mammae
14.  Presentase Bokong
15.  Asma Bronchiale
16.  Presentase dagu
17.  Disproporsi Sevalo Pelvik
18.  Hipertensi kronik
19.  Koagilopati
20.  Presentase Ganda
21.  Cystitis
22.  Eklampsia
23.  Kehamilan Ektopik
24.  Encephalitis
25.  Epilepsy
26.  Hidramnion
27.  Presentase Muka
28.  Persalinan Semu
29.  Kematian Janin
30.  Hemorargik Anterpartum
31.  Hemorargik Postpartum
32.  Gagal jantung
33.  Inersia Uteri
34.  Infeksi Luka
35.  Invertio uteri
36.  Bayi Besar
37.  Malaria Berat dengan komplikasi
38.  Malaria Ringan dengan komplikasi
39.  Mekonium
40.  Menginitis
41.  Metritis
42.  Migraine
43.  Kehamilan Mola
44.  Kehamilan Ganda
45.  Partus Macet
46.  Posisi Occiput posterior
47.  Posisi Occiput Melintang
48.  Kista Ovarium
49.  Abses pelvix
50.  Peritonitis
51.  Placenta Previa
52.  Pneumonia
53.  Pre-Eklampsia Ringan/Berat
54.  Hipertensi karena Kehamilan
55.  Ketubah Pecah Dini
56.  Partus Prematurus
57.  Prolapsus Tali Pusat
58.  Partus Fase Laten Lama
59.  Partus Kala II Lama
60.  Rest Plasenta
61.  Retensio Plasenta
62.  Rupture Uteri
63.  Bekas Luka Uteri
64.  Presentase Bahu
65.  Distosia Bahu
66.  Robekan Serviks dan Vagina
67.  Tetatus
68.  Letak Lintang










BAB III
STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN   ANTENATAL CARE PADA   NY ”I”
GESTASI 32 MINGGU 2 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI RSKDIA PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 29  APRIL  2015
                                                                                                       
No. Register                            : 075137
Tanggal Kunjungan                 : 29 April 2015            jam 10:00 WITA
Tanggal Pengkajian                 : 29 April 2015            jam 10:30 WITA
Langkah I Identifikasi Data Dasar
A.    Identitas Istri/Suami
Nama                        : Ny ”I” /  Tn ”Y”
      Umur                        : 22 Tahun   /  25 Tahun
      Golongan Darah       : B / O
      Nikah/Lamanya        : 1x ± 2 tahun
      Suku                         : Makassar  / Makassar
      Agama                      : Islam / Islam
      Pendidikan               : SMA / SMA
      Pekerjaan                  : IRT /  Wiraswasta
Alamat                     : Jl.Sukaria 3
B.     Riwayat Kehamilan Sekarang
1.      Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.
2.      HPHT tanggal 15-09-2014.
3.      TP tanggal 22-06-2015.
4.      Ibu mengatakan umur kehamilannya 8 bulan lebih.
5.      Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada bulan Februari 2015 (umur kehamilan 5 bulan).
6.      Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat terutama dirasakan pada daerah perut sebelah kanan
7.      Menurut ibu tidak ada nyeri perut selama hamil.
8.      Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.
9.      Ibu khawatir dengan kehamilannya sekarang.
10.  Ibu mendapatkan suntik TT 2 kali di RSKDIA Pertiwi.
TT1 tanggal : 04 Maret 2015.
TT2 tanggal : 01 April 2015.
C.    Riwayat Kesehatan / Penyakit Lalu
1.      Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria dan diabetes melitus.
2.      Tidak pernah menderita penyakit kelamin.
3.      Tidak ada riwayat penyakit kulit dan alergi.
4.      Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan dan alkohol.
5.      Tidak pernah dioperasi dan transfusi darah.
D.    Riwayat Reproduksi
1.      Menarche umur 14 tahun.
2.      Siklus haid 28–30 hari.
3.      Lamanya haid 3-5 hari.
4.      Tidak ada rasa nyeri waktu haid.
E.     Riwayat Psikososial
1.      Suami maupun keluarga merasa senang dengan kehamilan ibu.
2.      Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.
3.      Ibu mengerjakan urusan rumah tangga di bantu oleh keluarga.
4.      Ibu dan keluarga taat menjalankan ibadah.
F.     Riwayat Ekonomi
1.      Ibu dan suami sudah mempersiapkan biaya persalinannya.
2.      Penghasilan suami cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
G.    Riwayat Spiritual
1.      Ibu dan keluarga selalu berdo’a untuk keselamatan janinnya.
H.    Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1.      Kebutuhan Nutrisi
a)      Frekuensi makan               : 2x sehari, porsi makan dihabiskan.
b)      Kebutuhan minum            : 7–8 gelas sehari.
c)      Pola makan                        : nasi, lauk-pauk, sayur–sayuran.
2.      Kebutuhan Eliminasi
a)      BAK
Frekuensi 6–7x sehari, warna kuning muda, bau khas.
b)      BAB
Frekuensi 1x sehari, warna kuning muda, konsistensi lembek.

3.      Personal Hygiene
a)      Mandi 2x sehari, keramas 2–3x seminggu.
b)      Menyikat gigi 2x sehari setiap selesai makan.
4.      Kebutuhan istirahat dan tidur
a)      Tidur siang tidak teratur, karena ibu bekerja.
b)      Tidur malam jam 22.00–05.00 WITA.
I.       Pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan umum baik.
a)      Kesadaran : composmentis.
b)      Berat badan sekarang 53kg (sebelum hamil 49 kg).
c)      Tinggi badan 156 cm.
d)     Lila 24 cm.
e)      Tanda–tanda vital :
Tekanan darah       : 120 / 80 mmHg.
Nadi                      : 82 x/i.
Suhu badan                       : 36,7 oC.
Pernapasan            : 22 x/i.
2.      Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
a)      Kepala dan rambut
Inspeksi : rambut tidak rontok, tidak ada ketombe, dan berana hitam.
Palpasi    : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema.
b)      Wajah
Inspeksi  :  simetris kiri dan kanan, tidak ada kloasma gravidarum dan tidak ada oedema.
Palpasi    :  tidak ada nyeri tekan.
c)      Mata
Inspeksi  :  simetris kiri dan kanan, tidak secret.
Palpasi    :  kongjungtiva agak pucat dan sklera putih tidak ikterus.
d)     Hidung
Inspeksi  :  simetris kiri dan kanan, tidak ada polip.
Palpasi    :  tidak ada nyeri tekan.
e)      Mulut dan gigi
Inspeksi  :  bibir lembab, tidak pecah–pecah, gigi tampak bersih, tidak ada caries dan gigi tanggal, gusi warna merah muda dan lidah bersih.
f)       Telinga
Inspeksi  :  simetriss kiri dan kanan, bersih tidak dan tidak ada serumen.
g)      Leher
Inspeksi  : tidak ada pembengkakan.
Palpasi    :  tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe tidak ada pembesaran vena jugularis.
h)      Payudara
Inspeksi  :  simetris kiri dan kanan, tampak hiperpigmentasi pada areola mammae dan puting susu terbentuk.
Palpasi    :  tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, kolustrum ada bila puting susu di pencet.
i)        Abdomen
Inspeksi  :  tampak striae livide dan linea nigra, otot perut masih tegang, pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
Palpasi abdomen menurut Leopold :
Leopold I     : TFU ½ pusat-px  (30 cm).
Leopold II    : Punggung Kiri
Leopold III :  Presentase Kepala
Leopold IV : BAP (convergen)
Auskultasi Djj 138 x/menit, terdengar jelas dan teratur pada kuadran kiri.
j)        Panggul
Pengukuran panggul luar
Distansia Cristarum           : 26 cm.
Distansia Spinarum           : 23 cm.
Conjungata Eksterna         : 10 cm.
Boudelouge                       : 20 cm.
k)      Vulva dan genetalia
Inspeksi  :  vulva dan vagina tampak bersih, tidak ada oedema/varices dan tidak ada keputihan.
l)        Ekstremitas bawah
Inspeksi  :  simetris kiri dan kanan, tidak ada varices.
Palpasi    :  tidak ada varices, tidak ada oedema.
Perkusi   :  reflekx patella kiri dan kanan (+).
3.      Pemeriksaan penunjang
a)      Pemeriksaan laboratorium tanggal 29 April 2015
HB      : 9,8 gr%.
Urine   : 
Albumin (-)
Reduksi (-)
b)      USG
UK : 32 minggu 6 hari
Ketuban cukup (600 cc)
JK : Perempuan (♀)
DJJ : (+)
TBJ : 2620 gram
TP tanggal 13-06-2013
c)      Obat-obatan yang diberikan:
SF           :  1x1
Vit C      :  3x1
Kalk       :  1x1
Langkah II Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Diagnosa         :
G1 P0 A0, gestasi 32 minggu 2 hari, situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala, BAP (convergen), tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.
A.    G1 P0 A0
Data Subjektif :
1.      Kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.
2.      Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada bulan Februari 2015 (umur kehamilan 5 bulan).
Data Objektif :
1.      Tampak striae livide.
2.      Dinding perut tampak tegang.
3.      DJJ 138 x/menit.
Analisa dan Interpretasi Data
Pada primigravida tampak striae livide, hal terjadi karena pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebaban robeknya serabut elastis di bawah kulit. Otot perut tampak tegang karena tidak pernah hamil sebelumnya. (yuni kusmiyati,2009).
B.     Gestasi 32 Minggu 2 Hari
Data Subjektif  :
1.      HPHT tanggal 15-09-2014.
2.      Umur kehamilan 8  bulan lebih.
Data Objektif :
1.      TFU ½ pusat-px (30 cm)
Analisis dan Interpretasi Data :
a)      Membesarnya uterus disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan hipertropi, hyperplasia sel uterus dan hipervaskularisasi pembuluh darah. (Wiknjosastro H, 2006, hal.89).
b)      Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 15–09–2014 sampai dengan tanggal 29–04–2015, masa gestasi adalah 32 minggu 2 hari. (Yuni Kusmiyati 2009).
C.    Situs Memanjang
Data Subjektif :
1.      Ibu merasakan janinnya bergerak kuat, terutama pada sisi kanan.

Data Objektif :     
a)      Palpasi abdomen menurut Leopold :
Leopold I        : TFU ½ pusat-px (30 cm).
Leopold II       : Punggung Kiri.
Leopold III     : Presentasi Kepala.
Leopold IV     : BAP (convergen).
Analisis dan Interpretasi Data
Janin dalam kehamilan sesuai dengan sumbu ibu dimana sumbu panjang janin memanjang terhadap sumbu panjang ibu. (Obstetri Fisiologi, UNPAN, hal 186).
D.    Punggung Kiri
Data Subjektif :
1.      Pergerakan janin di rasakan terutama pada kuadran kanan perut ibu.
Data Objektif :
1.      Palpasi Leopold II teraba punggung kiri.
Analisis danInterpretasi Data
Palpasi Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula di tentukan letak punggung janin yang membujur dari atas kebawah menghubungkan bokong dan kepala. Pada palpasi teraba tahanan keras lebar seperti papan pada sisi kanan perut ibu dan pada sisi kanan teraba bagian–bagian kecil yang menunjukkan bahwa punggung kiri. (Wiknjosastro H, 2009).
E.     Presentasi Kepala
Data Subjektif : -
Data Objektif :
1.      Palpasi abdomen menurut Leopold :
                        Leopold I         : TFU ½ pusat-px (30 cm).
Leopold II       : Punggung Kiri.
Leopold III     : Presentasi Kepala.
Leopold IV     : BAP (convergen).
Analisis dan Interpretasi Data :
Pada palpasi leopold III pada daerah sympisis teraba bagian bulat keras dan mudah di gerakkan dan melenting, ini menandakan bahwa janin dalam keadaan letak memanjang dengan bagian adalah kepala. (Mansjoer A 1999, hal 256).
F.     Bergerak Atas Panggul (BAP) Convergen
Data Subjektif :
1.      Ibu mengatakan  sering BAK.
Data Objektif :
1.      Palpasi abdomen menurut Leopold :
Leopold I        : TFU  ½ pusat-px (30 cm)
Leopold II       : Punggung Kiri.
Leopold III     : Presentase Kepala.
Leopold IV     : BAP (convergen).
Analisis dan Interpretasi Data
Pada palpasi Leopold IV bagian–bagian terendah janin masih dapat terdorong ke atas dan jari–jari pemeriksa (kedua tangan) bertemu satu sama lain menandakan bagian terendah janin bergerak di atas panggul. (Ruth Johson, Windy taylor, Buku Ajar Praktik Kebidanan, EGC, 2004 hal 8–9).
G.    Tunggal
Data Subjektif :
1.      Ibu merasakn janinnya bergerak kuat pada perut sebelah kanan.
Data Objektif :
1.      DJJ terdengar jelas pada perut sebelah kiri kuadran bawah dengan frekuensi 138 x/menit.
Analisis dan Interpretasi Data
a)      Pada palpasi hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala pada bagian bawah abdomen dan bokong pada fundus uteri, menandakan kehamilan tunggal. (Manuaba I. B. G, 2010).
b)      Auskultasi DJJ pada hamil tunggal akan terdengar pada satu sisi, sedangkan pada kehamilan ganda terdengar DJJ pada lokasi dengan perbedaan kurang lebih 10 denyutan. (Manuaba I. B. G, 2010).
H.    Hidup
Data Subjektif :
1.      Ibu merasakan janinnya bergerak kuat.
Data Objektif  :
1.      DJJ terdengar kuat dan teratur disebelah kiri dengan frekuensi 138x/menit.
Analisis dan Intrepretasi Data :
a)      Adanya gerakan janin dan DJJ merupakan tanda bahwa janin hidup. Gerakan janin pada primigravida dapat di rasakan pada umur kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida umur kehamilan 16 minggu. DJJ dapat di dengar leanec pada umur kehamilan 18 sampai 20 minggu. (Wiknjosastro, 2009).
b)      Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120–160 x/menit. (Manuaba I. B. G, 2010 hal.127).
I.       Keadaan Janin Baik
Data Subjektif :
1.      Ibu merasakan pergerakan janin kuat.
Data Objektif :
1.      DJJ 138 x/menit jelas dan teratur.
2.      TBJ 2580 gram.
Analisis dan Interpretasi Data :
Janin bergerak kuat, bunyi jantung teratur menandakan janin dalam keadaan baik. (Wiknjosastro H, 2009).
J.      Ibu Dengan Anemia Ringan
Data Subjektif :
1.      Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.
Data Objektif :
1.      Konjungtiva pucat dan kadar Hb 9,8 gr%.
Analisi dan Interpretasi Data :
a)      Dalam kehamilan kebutuhan meningkat sementara viskositas darah menurun sehingga kerja jantung meningkat yang menyebabkan sel darah merah dalam perifer berkurang sehingga nampak pucak pada konjungtiva. (Wiknjosastro H,2009).
b)      Volume plasma dan sel darah merah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu dengan peningkatan volume plasma rata – rata 30 – 40%, tetapi penambahan volume jauh lebih besar dari peningkatan sel darah sehingga terjadi hemodilusi serta konsentrasi hemoglobin dalam darah lebih rendah sehingga ibu menunjukkan tanda–tanda anemia. (Wiknjosastro H, 2009).
Langkah III Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
Potensial terjadinya anemia sedang.
Data Subjektif :
1.      Ibu mengeluh sering pusing pada saat  mau berdiri.
2.      Mudah lelah setelah melakukan aktifitas.
Data Objektif :
1.      Konjungtiva pucat dan kadar Hb 9,8 gr%.
Analisis dan Interpretasi Data :
Volume plasma dan sel darah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu. Sehingga pada umur kehamilan 21 minggu dengan kadar Hb 9,8 gr% jika tidak segera di antisipasi oleh tenaga kesehatan maka memungkinkan terjadinya anemia sedang. (Wiknjosastro H,2009.).
Langkah IV Tindakan Segera/Kolaborasi
Tidak ada data yang menunjang perlunya tindakan emergensi/kolaborasi.
Langkah V Rencana Tindakan
Tanggal 29 April 2015            pukul : 11.00 WITA
A.    Tujuan
1.      Kehamilan dapat berlangsung normal sampai aterm.
2.      Keadaan ibu dan janin baik.
3.      Anemia teratasi.
B.     Kriteria
1.      TFU sesuai dengan umur kehamilan.
2.      Tanda–tanda vital dalam batas normal.
a)      Tekanan darah                   : 90/60–140/90 mmHg.
b)      Nadi                                  : 60–100 x/menit.
c)      Suhu badan                       : 36,5–37,50C.
d)     Pernapasan                        : 16–24 x/menit.
3.      Keadaan janin sehat dengan kriteria :
a)      DJJ dalam batas normal 120–160 x/ menit.
b)      TBJ 2500 gram.
4.      Hemoglobin ≥ 11 gr%.
5.      Konjungtiva tidak pucat.
6.      Keluhan ibu kurang atau hilang mengenai rasa pusing dan tidak mudah lelah.
C.    Intervensi 
1.      Sapa ibu dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun.
Rasional    :  Dengan  senyum, sapa, salam, sopan dan santun dapat membantu ibu merasa nyaman dan mau bekerja sama dengan petugas.
2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada ibu
Rasional    :  Agar ibu dapat mengerti tindakan yang akan dilakukan.
3.      Obervasi keadaan umum dan TTV.
Rasional    :  Keadaan umum dan TTV adalah patokan dalam menilai perkembangan kesehatan klien dan mengetahui gejala komplikasi secara dini sehingga petugas dapat memberikan tindakan secara cepat dan tepat untuk menghindari hal–hal yang tidak di inginkan.
4.      Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
 Rasional   :  Dengan penyampaian dan penjelasan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga sangat penting agar ibu dan keluarga mengetahui keadaan kehamilan.
5.      Jelaskan Health Education (penyuluhan) kepada ibu tentang :
a)      Gizi pada ibu hamil
Rasional : Ibu dapat mengerti tentang makanan yang mengandung gizi yang di perlukan selama hamil.
b)      Personal Hygiene dalam kehamilan
Rasional : Dengan menjaga hygiene dalam kehamilan dapat mencegah terjadinya infeksi.
c)      Istirahat
Rasional : Dengan adanya peningkatan fungsi fisiologi di dalam tubuh  maka diperlukan istirahat yang cukup untuk memberi relaksasi otot tubuh serta mengurangi beban kerja jantung.
6.      Jelaskan tanda bahaya kehamilan
Rasional    : Dengan mendiskusikan tanda bahaya maka ibu mengerti dan melaksanankan anjuran bidan untuk segera ke rumah sakit jika ibu mengalami satu tanda bahaya kehamilan sehingga terhindar dari 3T (terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat dalam merujuk, dan terlambat di tangani).


7.      Diskusikan tentang persiapan jika timbul komplikasi.
Rasional   :    Jika timbul komplikasi maka setiap ibu hamil harus siap untuk mengantisipasinya dengan perolongan segera dan “BERDOA” (Bersama, Donor, Ongkos, Angkutan).
8.      Beri dukungan moril dan spiritual pada ibu
Rassional   :  Agar ibu tidak cemas dan mempunayi semangat yang besar atas kehamilannya.
9.      Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan.
Rasional    : Ibu mempunyai persiapan yang matang dalam menghadapi proses persalinan baik fisik, psikis, serta tempat di mana ibu melahirkan.
10.  Penatalaksanaan pemberian obat – obatan seperti :
a)      SF (sulfat ferosus)
Rasioanal   : Mengandung zat besi membatntu peningkatan  kadar Hb dalam darah untuk mencegah terjadinya anemia.
b)      Vitamin C
Rasional    : Vitamin C (75 mg/ hari) diberikan sebagai zat pembentuk hemoglobin mudah di absorbsi.
c)      Calsium Laktat
Rasional    : Pemberian calsium laktat sebanyak 900 mg agar dapat memenuhi kebutuhan kalsium ibu hamil.
11.  Anjurkan ibu untuk datang kembali ke rumah sakit atau puskesmas tanggal 06 mei 2015 untuk mengetahui apakah anemianya sudah teratasi.
Rassional   :  Dengan penjelasan kepada ibu kapan ia harus kembali maka ibu mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga tujuan asuahan dapat dicapai secara efisien dan efektif.


Langkah VI Implementasi
Tanggal 29  April 2015           pukul 11:10 WITA
1.      Menyapa   ibu dengan Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun.
Hasil       :  ibu tersenyum dan menjawab salam.
2.      Jelaskan prosedur yang akan di lakukan kepada ibu.
Hasil       :  ibu mengerti dengan penjelasan yang dijelaskan.      
3.      Mengobservasi keadan umum, TTV dan gejala–gejala komplikasi dini.
Hasil       :  Keadaan umum baik ,dengan TTV:
Tekanan darah       :  120 / 80 mmHg.
Nadi                      :  82 x/menit.
Suhu badan           :  36,7oC.
Pernapasan            : 22 x/menit.
4.      Memberikan He (health Education) tentang :
a.       Gizi pada ibu hamil
1.      Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari kacang–kacang, buah segar, beras merah, sayur–sayuran dan kentang.
2.      Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan, susu dan telur.
3.      Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang–kacangan.
4.      Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan, telur dan kedelai.
5.      Kebutuhanasam folat  (vitamin B) di sarankan 300 gr per hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli, stroberi juga roti.
6.      Vitamin C di perlukan sebanyak 75 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel dan jeruk manis.
b.      Hygiene dalam kehamilan
Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi.
c.       Istirahat yang cukup.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang 1–2 jam dan 6–8 jam pada malam hari.
               Hasil    :  ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.    
5.      Mendiskusikan tanda–tanda bahya kehamilan
a.       Perdarahan dari jalan lahir.
b.      Sakit kepala yang hebat.
c.       Penurunan gerakan janin.
d.      Ketuban pecah sebelum waktunya.
e.       Gangguan penglihatan.
f.       Demam.
g.      Muntah terus menerus.
h.      Nyeri abdomen.
i.        Kejang.
     Hasil           :  ibu mengerti dan telah mengetahui 9 tanda bahaya kehamilan.
6.      Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibu.
a.       Menyerahkan urusan rumah tangga kepada keluarga.
b.      Selalu berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan dalam proses persalinan.
      Hasil          :     ibu merasa senang dengan dukungan yang diberikan.
7.      Mendiskusikan tentang persiapan persalinan mengenai pemilihan tempat persalinan, penentuan penolong persalinan, biaya persalinan dengan mengingat “ SURGA” (Serahkan urusan rumah tangga pada keluarga) dan “BERDOA” (Bersama, donor, ongkos, angkutan).
Hasil    :Ibu mau melahirkan di RSIA Pertiwi, di tolong oleh bidan dan sudah mempersiapkan biaya persalinannya.
8.      Penatalaksanaan pemberian Vitamin.
a.       Sf                                : 1 x 1.
b.      Vitamin C                   : 3 x 1.
c.       Calsium Laktat            : 1 x 1.
Hasil          :Ibu sudah mengerti dan mau minum obat yang diberikan sesuai dengan anjuran bidan.
9.      Menganjurkan ibu untuk follow up 2 minggu kemudian atau bila ada keluhan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janinnya serta kesehatan ibu .
Hasil          :  ibu bersedia untuk dating 2 minggu kemudian atau kapan saja bila ada keluhan.


Langkah VII Evaluasi
Tanggal 29 April 2015,           pukul 11.00 WITA
1.      Umur kehamilan 32 minngu 2 hari.
2.      Keadaan ibu dan janin baik.
a.       Tanda–tanda vital :
Tekanan darah             :  120/80 mmHg.
Nadi                            :  82 x/menit.
Suhu badan                 : 36,7oC.
Pernapasan                  :  22 x/menit.
b.      Keadaan janin baik :
DJJ : 138x/i.
TBJ : 2580 gram.
3.      Anemia belum teratasi dengan Hb 9,8 gr%.






PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL  PADA NY “I” GESTASI 32  MINGGU 2 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI RSKDIA PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 29 APRIL 2015

No. Register                            : 075137
Tanggal Kunjungan                 : 29 April 2014,           jam 10:00 WITA
Tanggal Pengkajian                 : 28 April 2014,           jam 10:30 WITA
A.    Identitas Istri/Suami
      Nama                  :  Ny ”I”  /  Tn ”Y”
      Umur                  :  22 Tahun   /  25 Tahun
      Golongan Darah :  B / O
      Nikah/Lamanya  :  1x ± 2 tahun
      Suku                   : Makassar  / Makassar
      Agama                : Islam / Islam
      Pendidikan         : SMA / SMA
      Pekerjaan            : IRT/ Buruh Harian
      Alamat               : Jl.Sukaria 3
B.     Data Subjektif (S)
1.      Hamil pertama  dan tidak pernah keguguran.
2.      HPHT tanggal 15-09-2014.
3.      Umur kehamilan 8 bulan lebih.
4.      Janin bergerak kuat dan tidak ada rasa nyeri.
5.      Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.
6.      Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.
7.      Ibu merasa cepat lelah setelah beraktifitas.
8.      Ibu mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali di RSIA Pertiwi.
TT1 tanggal : 04 Maret 2015.
TT2 tanggal : 01 April 2015.
C.    Data Objektif (O)
1.      Tafsiran persalinan tanggal 22-06-2015
2.      Keadaan umum baik:
a.       Tanda tanda vital :
Tekanan darah       : 120/80 mmHg.
Nadi                      : 82 x/ menit.
Suhu badan           : 36,7oC.
Pernapasan            : 22 x/menit.
b.      Keadaan emosi stabil dapat berkomunikasi dengan baik.
c.       Berat badan 53 kg (sebelum hamil 49 kg).
d.      LILA 24 cm.
3.      Tidak ada oedema pada wajah.
4.      Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterus.
5.      Tampak striae alba dan linea nigra, otot perut tampak tegang.
6.      Pemeriksaan abdomen (palpasi) menurut Leopold
a.       Leopold I              : TFU ½ pusat-px  (30 cm).
b.      Leopold II                         : Punggung kiri.
c.       Leopold III           : Presentasi Kepala.
d.      Leopold IV           : BAP (convergen)
7.      DJJ                              : 138 x/menit.
8.      Tidak ada oedema dan varices pada kedua tungkai.
9.      Reflek patella positif (+/+).
10.  Pemeriksaan laboratorium tanggal 29 April 2015
1.      Hb                         : 9,8 gr%.
2.      Urine         : Albumin dan reduksi negatif.
D.    Assesment (A)
a.       G1 P0 A0, gestasi 32 miggu 2 hari, situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala, BAP (convergen), tunggal, hidup, keadaan janin baik keadaan ibu anemia ringan.
b.      Potensial terjadi anemia sedang.
E.     Planning (P)
Tanggal 29 April 2015      , jam 11.00 WITA.
1.      Menyapa ibu dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun.
Hasil    :  ibu tersenyum dan menjawab salam.
2.      Jelaskan prosedur yang akan di lakukan kepada ibu.
Hasil    :  ibu mengerti dengan penjelasan yang dijelaskan.   
3.      Mengobservasi keadan umum, TTV dan gejala–gejala komplikasi dini.
Hasil    :  keadaan umum baik ,dengan TTV:
Tekanan darah       :  120 / 80 mmHg.
Nadi                      :  82 x/menit.
Suhu badan           :  36,7oC.
Pernapasan            : 22 x/menit.
4.      Memberikan He (health Education) tentang :
a.       Gizi pada ibu hamil
1)      Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari kacang–kacang, buah segar, beras merah, sayur–sayuran dan kentang.
2)      Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan, susu dan telur.
3)      Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang–kacangan.
4)      Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan, telur dan kedelai.
5)      Kebutuhanasam folat  (vitamin B) di sarankan 300 gr per hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli, stroberi juga roti.
6)      Vitamin C di perlukan sebanyak 75 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel dan jeruk manis.
b.      Hygiene dalam kehamilan
Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi.


c.       Istirahat
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang 1–2 jam dan 6-8 jam pada malam hari.
Hasil    :  ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.          
5.      Mendiskusikan tanda–tanda bahya kehamilan
b.      Perdarahan dari jalan lahir.
c.       Sakit kepala yang hebat.
d.      Penurunan gerakan janin.
e.       Ketuban pecah sebelum waktunya.
f.       Gangguan penglihatan.
g.      Demam.
h.      Muntah terus menerus.
i.        Nyeri abdomen.
j.        Kejang.
Hasil    :  ibu mengerti dan telah mengetahui 9 tanda bahaya kehamilan.
6.      Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibu.
a.       Menyerahkan urusan rumah tangga kepada keluarga.
b.      Selalu berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan dalam proses persalinan.
Hasil    :  ibu merasa senang dengan dukungan yang diberikan.
7.      Mendiskusikan tentang persiapan persalinan mengenai pemilihan tempat persalinan, penentuan penolong persalinan, biaya persalinan dengan mengingat “ SURGA” (Serahkan urusan rumah tangga pada keluarga) dan “BERDOA” (Bersama, donor, ongkos, angkutan).
Hasil    :  Ibu mau melahirkan di RSIA Pertiwi, di tolong oleh bidan dan sudah mempersiapkan biaya persalinannya.
8.      Penatalaksanaan pemberian Vitamin.
a.       Sf                          : 1 x 1
b.      Vitamin C                         : 3 x 1
c.       Calsium Laktat      : 1 x 1
Hasil  :  Ibu sudah mengerti dan mau minum obat yang diberikan sesuai dengan anjuran bidan.
9.      Menganjurkan ibu untuk follow up 2 minggu kemudian atau bila ada keluhan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janinnya serta kesehatan ibu .
Hasil    :  ibu bersedia untuk dating 2 minggu kemudian atau kapan saja bila ada keluhan.
                                          






PENDOKUMENTASIAN   ASUHAN  KEBIDANAN  ANTENATAL PADA NY ”I” GESTASI 34 MINGGU 2 HARIDENGAN ANEMIA RINGAN
DI RSKDIA PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 13 MEI 2015

No. Register                            : 075137
Tanggal Kunjungan                 : 13 Mei 2015              jam 09:10 WITA
Tanggal Pengkajian                 : 13 Mei 2015              jam 09:30 WITA
A.    Identitas Istri/Suami
      Nama                  :  Ny ”I”  /  Tn ”Y”
Umur                  :  22 Tahun   /  25 Tahun
Golongan Darah : B / O
Nikah/Lamanya  :  1x ± 2 tahun
Suku                   : Makassar  / Makassar
Agama                : Islam / Islam
Pendidikan         : SMA / SMA
Pekerjaan            : IRT/ Buruh Harian
Alamat               : Jl.Sukaria 3
B.     Data Subjektif (S)
1.      Hamil pertama dan tidak pernah keguguran.
2.      Ibu mengatakan kelelahannya sudah berkurang.
3.      Perasaan pusing sudah berkurang.
4.      Pergerakan janin bertambah kuat dan teratur terutama pada sisi kanan.
5.      Ibu mengatakan selalu buang air kecil.
C.    Data Objektif (O)
1.      Tafsiran persalinan tanggal 22-06-2015.
2.      Keadaan umum baik
a.       Tanda – tanda vital :
Tekanan darah       : 110/70 mmHg.
Nadi                      : 82 x/ menit.
Suhu badan           : 37oC.
Pernapasan            : 20 x/menit
b.      Tidak ada oedema pada wajah.
c.       Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
d.      Pemeriksaan abdomen (palpasi) menurut leopold
Leopold I              : TFU 2 jbpx (31 cm).
Leopold II                         : Punggung kiri.
Leopold III           : Kepala.
Leopold IV           : BAP (convergen)
e.       Djj terdengar jelas : 140 x/menit.
f.       Pemeriksaan laboratorium:
Hb                         : 11 gr%.
Urine         : Albumin dan reduksi negatif (-).



D.    Assasment (A)
G1 P0 A0, gestasi 34 minggu 2 hari, situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala, BAP (convergen), tunggal, hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu baik.
E.     Planning (P)
Tanggal 13 Mei 2015                    jam 10:00 WITA.
1.      Memeberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal, ibu dan janin baik.
Hasil    :  ibu mengetahui hasil pemeriksaannya.        
2.      Memberi He tentang :
a.       Gizi pada ibu hamil
1)      Kebutuhan kalori selama meningkat sebesar 300 kalori perh hari yang diperoleh dari kacang–kacangan, buah segar, beras merah, sayur–sayuran, kentang.
2)      Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat di peroleh dari tahu, tempe, daging, ikan, susu, telur.
3)      Kebutuhan kalsium sebesar 56 mg per hari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang–kacangan.
4)      Zat besi di perlukan sebesar 56 mg per hari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan, telur dan kedelai.
5)      Kebutuhan asam folat (vitamin B) di sarankan 300 mg per hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli, strobery.
6)      Vitamin C diperlukan sebanyak 70 mg per hari yang dapat diperoleh dari buah apel, jeruk manis.
Hasil       : Ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang di berikan dan ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang dianjurkan.
b.      Hiygiene dalam kehamilan.
Menganjurkan ibu untuk mandi 2x sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi.
Hasil       : Ibu mengerti tentang pentingnya personal hygiene.
c.       Istirahat
Menganjurkan ibu untuk istiraht yang cukup yaitu tidur siang 1–2 jam dan 6–8 jam pada malam hari dan ibu sudah mengerti.
Hasil       :  Ibu bersedia melakukannya.
3.      Mendiskusikan tanda bahaya dalam kehamilan.
a.       Perdarahan jalan lahir.
b.      Sakit kepala yang hebat.
c.       Penurunan gerakan janin.
d.      Ketuban pecah sebelum waktunya.
e.       Gangguan penglihatan.
f.       Demam.
g.      Muntah terus menerus.
h.      Nyeri abdomen.
i.        Kejang.
Hasil    : Ibu sudah mengerti dan bersedia menghubungi bidan jika mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan.
4.      Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibu.
a.       Menyerahkan urusan rumah tangga kepada keluarga.
b.      Selalu berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan dalam proses persalinan.
Hasil    :  Ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan dan kehamilannya.
5.      Mendiskusikan tentang persiapan persalinan.
Hasil       : Ibu mau melahirkan di Puskesmas Kampili dan di tolong oleh bidan.
6.      Penatalaksanaan pemebrian obat, yaitu :
a.       Sf                          : 1 x 1
b.      Vitamin C             : 3 x 1
c.       Calsium Laktat      : 1 x 1
Hasil : ibu mau minum obat sesuai resep yang diaanjurkan.
7.      Menganjurkan ibu datang kembali untuk control apabila ada keluhan datang kapan saja.
Hasil       : Ibu mengertidan bersedia dating kembali
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas ada apakah kesenjangan antara konsep dasar dengan penerapan asuhan kebidanan pada Ny ”I” gestasi 32 minggu 2 hari dengan anemia ringan di RSIA Pertiwi pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
            Pembahasan ini di susun berdasarkan teori nyata dengan pendekatan manajemen kebidanan yang terjadi dari 7 langkah.
A.    Langkah I Identifikasi Data Dasar
                  Pada langkah awal ini penulis melakukan pengakajian data dasar yang meliputi identitas klien, data biologis, data psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual. Informasi yang diperoleh mengenai data–data tersebut penulis dapatkan dengan mengadakan wawacara langsung dari klien dan keluarganya serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Data lainnya diperoleh dari petugas yang menangani klien. Dalam mengumpulkan informasi ini penulis tidak mendapatkan hambatan yang berarti karena sikap respon klien dan keluarga cukup terbuka.
                  Dalam tinjauan pustaka di katakan bahwa tanda dan gejala anemia meliputi lemas, pusing cepat letih, mudah mengantuk, pandangan berkunang-kunang terutama bila mau berdiri dan konjungtiva tampak pucat. Pada kasus Ny ”I” data yang di peroleh menunjukkan adanya persamaan gejala yang terdapat pada tinjauam pustaka yaitu cepat lelah, pusing, konjungtiva pucat serta di tunjang oleh pemeriksaan darah HB klien 9,8 gr%.
Dari gambaran di atas tidak di temukan kesenjangan antara teori dan praktek pada kasus Ny”I”.
B.     Langkah II Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Berdasarka dalam konsep dasar bahwa dalam menegakkan suatu diagnosa/masalah kebidanan harus berdassarkan pada pendekatan asuhan kebidanan  yang didukung dan ditunjang oleh beberapa data baik data subjektif maupun data objektif Hb klien 9,8 gr%.
Adapun diagnosa masalah aktual yang dapat didentifikassi pada Ny”I” adalah G1 P0 A0, gestasi 32 minggu 2 hari, situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala, convergen, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.
C.    Langkah III Merumuskan Diagnosa/ Masalah Potensial
Dari data potensial didapat data  anemia sedang itu adalah data kemungkinan yang akan terjadi jika tidak di tangani dengan cepat dan benar. Yang menyebabkan anemia sedang jika anemia ringan tidak ditanagani dengan cepat dan benar.
Pada tinjauan asuhan kebidanan identifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi pada Ny”I” berdasarkan pengumpulan  data, pengamatan yang cermat dan observasi yang akurat kemudian dievaluasi apakah terdapat kondisi yang abnormal dan apabila tidak mendapatkan penanganan yang akurat dapat menimbulkan keadaan yang berbahaya sehingga mengancam kehidupan ibu dan janin.
Dalam penanganan kasus anemia ringan dilahan praktek pada kasus ini menunjukkan adanya kesamaan dengan tinjauan asuhan kebidanan sehingga  memudahkan penulis dalam melanjutkan proses asuhan ke langkah berikutnya. Pada kasus anemia ringan diagnosa atau masalah potensial yang bisa terjadi adalah potensial terjadi anemia sedang.
D.    Langkah IV Identifikasi Perlunya Segera Dan Kolaborasi
Dalam kasus ini penulis tidak melaksanakan tindakan segera maupun tindakan lain yang bersifat emergensi. Oleh karena itu tidak ada diagnosa atau masalah yang memerlukan tindakan segera pada kasus ini.
E.     Langkah V Rencana Tindakan
Perencanaan adalah proses penyusunan suatu rencana atau  tindakan berdasarkan identifikasi masalah saat ini serta diagnosa dan masalah lain yang mungkin terjadi. Perenanaan tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai di sertai keberhasilannya.
Adapun rencanan tindakan pada kasus Ny”I” adalah :
1.      Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.
2.      Berikan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil, hygiene dalam kehamilan serta istirahat.
3.      Diskusikan tanda bahaya kehamilan.
4.      Memberikan dukungan moril dan spritual pada ibu.
5.      Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan.
6.      Penatalaksanaan pemberian obat yaitu Fe, Vit.C dan Kalk.
7.      Anjurkan ibu untuk datang kembali sesuai jadwal yang ditetapkan atau bila ada keluhan.
Dari tinjauan pustaka dan asuhan kebidanan pada Ny”I” berdasarkan pada rencana tindakan, ditemukan adanya persamaan antara apa yang ada di teori dengan yang dilakukan di lahan praktek.
F.     Lsangkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Tindakan yang telah di rencanakan dapat di laksanakan sesuai rencana dan pada tahap pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan ini, penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien dan keluarga yang kooperatif dan adanya sarana dan fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaa tindakan. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, buah–buahan, tablet Fe.
G.    Langkah VII Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses manajemen asuhan kebidanan dimana pada tahap ini di nilai adanya kemajuan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien. Dalam evaluasi selama 2 kali pemeriksaan tanggal 29 April dan 13 Mei 2015 pada Ny”I” yang telah dilakukan untuk menangani anemia diperoleh hasil yang menunjukkan adanya perubahan dari anemia ringan menjadi normal dengan Hb klien 11 gr%.















BAB V
PENUTUP
Setelah penulis membahas tentang Asuhan Kebidanan Pada Ny”I” Gestasi 32 minggu 2 hari dengan Anemia Ringan berdasarkan landasan teori dan penerapan asuhan kebidanan maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran-saran yang bertitik tolak pada pembahasan.
A.    Kesimpulan
Setelah  melakukan asuhan kebidanan pada Ny “I” dengan anemia ringan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi dengan berdasarkan pendekatan pemecahan masalah dengan 7 langkah  Varney yaitu pengakajian data dan analisa data, identifikasi diagnosa/masalah aktual, identifikasi diagnosa/masalah potensial, rencana tindakan, evaluasi perlunya tindakan segera, pelaksanaan asuhan kebidanan, serta evaluasi dan melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan maka masalah yang dialami oleh Ny”I” dapat teratasi dengan Hb 11 gr%.
B.     Saran
1.      Bagi masyarakat khususnya ibu hamil.
a.       Disarankan pada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan ANC sesuai dengan kebutuhan dan segera setelah mengalami keterlambatan haid untuk mengantisipasi komplikasi dalam kehamilan.
b.      Ibu hendaknya membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan yang nilai gizinya banyak dalam memenuhi kebutuhan ibu dan janin dan hendaknya mengkonsumsi tablet sulfas ferrosus yang di berikan secara teratur.
2.      Bagi pelaksana pelayanan kesehatan :
a.       Bidan perlu mengenali masalah-masalah klien dengan cara pendekatan sesuai program asuhan kebidanan.
b.      Bidan sebagai salah satu tulang punggung dalam pemberian pelayanan kesehatan khususnya kebidanan terhadap masyarakat juga senantiasa untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam memberikan pelayanan pada masyarakat dengan membaca buku serta mengikuti pelatihan dengan seminar seiring perkembangan ilmu pengetahuan. 
3.      Bagi institusi
a.       Menyediakan tenaga pengajar yang profesional yang dapat membimbing mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
b.      Melengkapi fasilitas laboratorium yang memadai sesuai standar kebidanan dan buku-buku di perpustakaan.
4.      Bagi penulis agar karya tulis ilmiah yang disusun dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan menambah wawasan tentang asuhan Antenatal Care khususnya Anemia Ringan dan merupakan salah satu pengalaman ilmiah yang sangat berharga bagi penulis.



DAFTAR PUSTAKA

Alis,2015(online),(PengembangandanPemberdayaanSDMKesehatan.htm, diakses 20   Mei 2015).
Jannah, Nurul, 2011, “ Buku Ajar Asuhan Kebidanan : Kehamilan”, Penerbit  Andi, Yogyakarta.
Manuaba I. B. G,2010,”Ilmu KebidananPenyakit Kandungan Dan Keluarga       Berencana Untuk Pendidikan Bidan”, EGC, Jakarta.
Millis A, 2005,” Tujuh Dari sepuluh Wanita Hamil Terkena Anemia” Pieter H. Z,2010,”Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan”, Ed.Revisi, Penerbit        Kencana,Medan.        
Prawirohardjo Sarwono,2009,”ilmu kebidanan.j”, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002.”Ilmu Kebidanan Edisi III”.Jakarta :PT Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002.”Ilmu Kebidanan Edisi III”.Jakarta :PT Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.
Rukiyah A Y,dkk,2009,”Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan )”, Penerbit Trans      Info Media, Jakarta.
Saifuddin A.B, 2006, “ Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan       Neonatal”. Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Sulistyawati, Ari, 2009,”Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu             Nifas”,Andi,Yogyakarta
Saleha, Sitti, 2009,Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas”, Salemba         Medika,Jakarta
Wiknjosastro H,2012,” Ilmu Kebidanan”, Ed.III, Yayasan Bina Pustaka   Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.



SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Topik                           :  Anemia Pada Ibu Hamil
Sasaran XM                :  Ibu hamil
Tujuan umum              :  Ibu dapat mengetahui tentang anemia
Tujuan khusus             : - ibu tahu pengertian anemia
a.               Ibu tahu tentang penyebab anemia.
b.               Ibu tahu cara mengatasi anemia.
Metode                        : Ceramah dan Tanya jawab.
Alat dan bahan            : Materi penyuluhan.
Tempat                        : RSKDIA PERTIWI







ANEMIA PADA IBU HAMIL
1.      Pengertian
Anemia adalah kondisi di mana ibu dengan kadar Haemoglobi (Hb) dan darahnya kurang dari 12 gr%. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi di mana ibu dengan kadar Hb di bawah 11 gr% pada trimester I dan III, atau kadar Hb < 10,5 gr% pada trimester II. (Saifuddin,2002)
2.      Penyebab
Anemia dalam kehamilan paling banyak disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut.
3.      Gejala
Gejala anemia dalam kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunaang, lidah luka, malaise, nafsu makan turun, konsentrasi hilang, nafas pendek, keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
4.      Efek
Efek anemia pada trimester I dapat mengakibatkan abortus, missed abortus, dan kelainan konganital pada janin. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrauterine sampai kematian, BBLR, gestosis, mudah  terkena infeksi, IQ rendah, dan kematian.
Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan hiis  baik yang primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, persalinan dengan tindakan karena ibu cepat lelah. Selama post partum anemia dapat menyebabkan atonia uteri, retensio plassenta, perlukaan yang sukar sembuh, mudah terjadi sepsis puerpuralis, dan gangguan involusio uteri.
5.      Pengobatan
1.      Terapi oral dengan pemberian preparat besi, yaitu Sulfat Ferosus (SF), Fero Glukonat atau Na-fero bisirat. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 µgr asam folat untuk profilaksis anemia.
2.      Terapi parental baru  di berikan apabila penderita tidak tahan zat besi oral.















SATUAN ACARA PENYULUHAN
(S A P)

Topik                           : Nutrisi ibu hamil.
Sasaran                        : ibu hamil
Tujuan                         :
a.       Tujuan umum :
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan klien dan keluarga mngerti dan memahami tentang nutrisi ibu hamil
b.      Tujuan khusus :
Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat :
1)      Menyebutkan dan menguraikan tentang pentingnya gizi ibu hamil.
2)      Menguraikan tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil.
Metode                        : Ceramah dan Tanya jawab.
Alat dan bahan            : Materi penyuluhan.
Tempat                        : Di RSKDIA Pertiwi
.


NUTRISI IBU HAMIL

A.    Pentingnya Gizi Pada Ibu Hamil
Masa hamil adalah masa di mana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang dieprlukan dalam keadaan sebelum hamil di samping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang di kandungnya. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan wanita hamil rata– rata 6,5 kg sampai 16 kg.
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi yang mungkin timbul pada ibu. Menjaga pertumbuhan janin sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang optimal.
B.     Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
Zat–zat gizi yang di butuhkan ibu hamil meliputi :
1.      Kebutuhan Protein
Kebutuhan Protein ibu hamil 60 gr, sumber protein meliputi :
a.       Dari hewani           : Daging, ikan, susu.
b.      Dari nabati            : produk kacang kedelai, polong–polongan, tempe, buncis.
Pengolahannya tidak boleh terlalu berlebihan dalam pemanasan terutama penggorengan.

2.      Kebutuhan Lemak.
Merupakan zat gizi yang menyediakan energi dalam tubuh yang diperlukan ibu hamil dalam metabolisme tubuhnya.
Sumber Lemak meliputi :
a.       Susu, daging dan minyak tumbuhan.
b.      Juga terdapat pada buah, sayuran dan biji sereal.
3.      Kebutuhan Vitamin
Tidak menghasilkan energi tetapi berfungsi sebagai zat pengatur seluruh proses dalam tubuh (sistem pencernaan, pergerakan otot, pertumbuhan jaringan tubuh) vitamin yang diperlukan antara lain :
a.       Vitamin A terdapat pada : Minyak ikan, kuning telur, wartel, sayuran berwarna hijau, dan buah–buahan.
b.      Vitamin C yang banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna kuning.
4.      Kebutuhan zat besi.
Kebutuhan zat besi ibu hamil 60 mg. Tambahan zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Selain itu akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah merah ini dibutuhakn pula pada proses persalinan dan menyusui. Makanan yang mengandung zat besi meliputi : daging, sayuran berwarna hijau, ikan telur, kedelai dan produknya.


5.      Kalsium
Kalsium untuk ibu hamil di perlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Sumber kalsium yaitu susu dan produk susu, tahu, dan kacang-kacang.
6.      Kalori
Kebutuhan selama trimester kedua dan ketiga meningkat sebesar 300 kalori, diperlukan untuk meningkatkan berat badan ibu dan janin. Sumber kalori yaitu beras merah, kacang–kacangan dan kentang.


 





























SATUAN ACARA PENYULUHAN
(S A P)
Topik                           : Tanda Bahaya dalam Kehamilan.
Sasaran                        : Ibu hamil.
Tujuan Khusus            : Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan ibu dan                           keluarga dapat mengerti, mengetahui dan memahami                  tentang bahaya kehamilan.
Tujuan khusus             : Pada akhir penyluhan ibu dapat :
1.      Menyebutkan dan menguraikan tentang tanda bahaya kehamilan.
2.      Ibu dapat mengenali secara lebih dini tanda bahaya kehamilan sehingga dapat segera ke fasilitas kesehatan yang terdekat bila mendapat tanda–tanda tersebut.
Metode                        : Ceramah dan Tanya jawab
Tempat                        : Di RSKDIA Pertiwi



TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Tanda-tanda bahaya yang penting di ketahui oleh ibu dan keluarga adalah :
1.      Sakit kepala yang hebat dan menetap.
Sakit kepala dalam kehamilan adalah umum dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah :
a.       Sakit kepala yang menetap an tidak hilang dengan beristirahat.
b.      Kadang dengan saakit tersebut, ibu mungkin yang menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atu adanya bayangan.
2.      Keluar air ketuban sebelum waktunta
Keluar air ketuban sebelum waktunya adalah ketuban pecah sebelum ada tanda–tanda persalinan. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena fungsi air ketuban yaitu memepengaruhi jalannya kehamilan maupun persalinan.
3.      Gangguan penglihatan
Masalah visual yang mengindentifikassi keadaan yang mengancam adalah perubahan penglihatan mendadak misalnya pandangan kabur atau penglihatan seperti ada bintik–bintik dan di sertai dengan sakit kepala yang hebat.
4.      Perdarahan jalan lahir.
Perdarahan dari jalan lahir sebelum waktunya adalah patologi karena di curigai terjadinya plasenta previa atau solusio plasenta.

5.      Pergerakan janin berkurang .
Ibu mulai merasakan gerak janinnya selama bulan ke empat atau kelima. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah, janin harus bergerak minimal satu kali saatu jam. Gerakan akan mudah terasa jika berbaring atau beristirahat.
6.      Nyeri perut hebat.
Nyeri perut hebat yang tidak berhubungan dengan persalinan normal, adalah keadaan yang abnormal :
a.       Nyeri yang hebat dan menetap.
b.      Tidak hilang dengan istirahat.
7.      Kejang
Kejang pada ibu hamil biasa di sebabkan karena teakanan darah naik dan dicurigai eklampsia.
8.      Demam
Demam pada ibu hamil biasanya karena infeksi atau malaria. Demam yang tinggi membahayakan keselamatan ibu.
9.      Hyperemesis
Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada  kehamilan trimester pertama. Hyperemesis yang merupakan komplikasi mual dan muntah, bila terjadi terus–menerus dapat menyebabkan dehidrasi. Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu.


SATUAN ACARA PENYULUHAN
(S A P)

Topik                           : Nutrisi ibu hamil.
Sasaran                        : ibu hamil
Tujuan                         :
c.       Tujuan umum :
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan klien dan keluarga mngerti dan memahami tentang nutrisi ibu hamil
d.      Tujuan khusus :
Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat :
3)      Menyebutkan dan menguraikan tentang pentingnya gizi ibu hamil.
4)      Menguraikan tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil.
Metode                        : Ceramah dan Tanya jawab.
Alat dan bahan            : Materi penyuluhan.
Tempat                        : Di RSIA Pertiwi
.


NUTRISI IBU HAMIL
C.    Pentingnya Gizi Pada Ibu Hamil
Masa hamil adalah masa di mana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang dieprlukan dalam keadaan sebelum hamil di samping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang di kandungnya. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan wanita hamil rata– rata 6,5 kg sampai 16 kg.
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi yang mungkin timbul pada ibu. Menjaga pertumbuhan janin sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang optimal.
D.    Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
Zat–zat gizi yang di butuhkan ibu hamil meliputi :
7.      Kebutuhan Protein
Kebutuhan Protein ibu hamil 60 gr, sumber protein meliputi :
c.       Dari hewani           : Daging, ikan, susu.
d.      Dari nabati            : produk kacang kedelai, polong–polongan, tempe, buncis.
Pengolahannya tidak boleh terlalu berlebihan dalam pemanasan terutama penggorengan.


8.      Kebutuhan Lemak.
Merupakan zat gizi yang menyediakan energi dalam tubuh yang diperlukan ibu hamil dalam metabolisme tubuhnya.
Sumber Lemak meliputi :
c.       Susu, daging dan minyak tumbuhan.
d.      Juga terdapat pada buah, sayuran dan biji sereal.
9.      Kebutuhan Vitamin
Tidak menghasilkan energi tetapi berfungsi sebagai zat pengatur seluruh proses dalam tubuh (sistem pencernaan, pergerakan otot, pertumbuhan jaringan tubuh) vitamin yang diperlukan antara lain :
c.       Vitamin A terdapat pada : Minyak ikan, kuning telur, wartel, sayuran berwarna hijau, dan buah–buahan.
d.      Vitamin C yang banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna kuning.
10.  Kebutuhan zat besi.
Kebutuhan zat besi ibu hamil 60 mg. Tambahan zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Selain itu akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah merah ini dibutuhakn pula pada proses persalinan dan menyusui. Makanan yang mengandung zat besi meliputi : daging, sayuran berwarna hijau, ikan telur, kedelai dan produknya.


11.  Kalsium
Kalsium untuk ibu hamil di perlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Sumber kalsium yaitu susu dan produk susu, tahu, dan kacang-kacang.
12.  Kalori
Kebutuhan selama trimester kedua dan ketiga meningkat sebesar 300 kalori, diperlukan untuk meningkatkan berat badan ibu dan janin. Sumber kalori yaitu beras merah, kacang–kacangan dan kentang.