ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY
“I” GESTASI
32 MINGGU 2 HARI DENGAN ANEMIA
RINGAN
DI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI
TANGGAL
29 APRIL DAN 13 MEI 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaiakan
Pendidikan
Pada Program Studi D-III Kebidanan
STIKes
Mega Rezky Makassar
OLEH :
ASLAWATI
12 3145 106 140
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEGA REZKY MAKASSAR
2015
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY
“I” GESTASI
32 MINGGU 2 HARI DENGAN ANEMIA
RINGAN
DI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI
TANGGAL
29 APRIL DAN 13 MEI 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaiakan
Pendidikan
Pada Program Studi D-III Kebidanan
STIKes
Mega Rezky Makassar
OLEH :
ASLAWATI
12 3145 106 140
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEGA REZKY MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahi
Rahmani Rahim
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan dalam program
studi D-III Kebidanan STIKes Mega Rezky Makassar.
Adapun
judul yang penulis ajukan sebagai Karya Tulis Ilmiah ini adalah Manajemen
Kebidanan Antenatal Care dengan Anemia Ringan di RSIA Pertiwi tanggal 29 April
dan 13 Mei 2015.
Penulis
sangat menyadari akan keterbatasan sebagai manusia biasa yang tentu saja tidak
luput dari segala kekeliruan baik dalam penulisan ejaan, kalimat sampai
penyajiannya, mengingat keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis. Kendati
demikian penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyempurnakannya.
Dalam
penyempurnaan KTI ini, telah banyak bantuan pemikiran dan petunjuk penulis
peroleh. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan tak terhingga:
1. Bapak
H. Alimuddin, SH. MH., M,Kn. Selaku
Pembina Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar.
2. Ibu
Hj. Suryani, SH., MH. Selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam
Mega Rezky Makassar.
3. Bapak
Dr. dr. H. Dwi Djoko Purnomo., MPH selaku
Ketua STIKes Mega Rezky Makassar.
4. Ibu
Syamsuriyati, S.ST. SKM., M.Kes selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan STIKes Mega
Rezky Makassar.
5. Ibu
Hj.Nurbajani
Tjanggi, S.SiT.,MM selaku pembimbing
KTI yang dengan penuh kerelaan dan ketulusan hati telah mengorbankan waktu,
tenaga dan sumbangan pemikiran untuk membimbing penulis serta memberikan
masukan yang sangat berharga bagi penulis.
6. Bapak
Drs.Hairuddin K.,S.S.,S.KM.,M.Kes selaku pembimbing KTI yang dengan penuh
kerelaan dan ketulusan hati telah mengorbankan waktu, tenaga dan sumbangan
pemikiran untuk membimbing penulis serta memberikan masukan yang sangat
berharga bagi penulis.
7. Seluruh
staf yang ada dilahan praktek RSIA Pertiwi yang telah sepenuh hati membimbing
kami dalam penelitian kasus.
8. Seluruh
dosen dan staf di lingkungan STIKes
Mega Rezky Makassar yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama
menjadi mahasiswi di STIKes Mega Rezky Makassar.
9. Teristimewa
dan saya hormati ayahanda Agus dan
ibunda Marlia Poasa dan adik-adikku
serta seluruh keluarga besarku yang namanya tidak dapat saya sebut satu persatu
yang penuh kasih sayang memberikan motivasi, do’a dan pengorbanan materi maupun
non materi yang diberikan kepada penulis selama mengikuti pendidikan.
10. Kepada
teman dekatku dan sahabat-sahabatku Juyta, Yuni, Mega
Silvia, Mentari Rahmadani, Lisna Wati, Dewi, Siti Asiah, Rina Fitriani, Nurmi, Siti Aisyah yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada
penulis.
11. Kepada
semua rekan-rekan dan teman terbaikku khususnya
di kelas III D yang namanya tidak
dapat saya sebut satu persatu, terima kasih atas motivasi yang diberikan selama
dibangku perkuliahan dan semoga kesuksesan selalu menyertai hidup kita semua.
Aamiin.
Kesempurnaan merupakan
harapan tiap orang namun penulis menyadari kekurangan yang terdapat dalam karya
tulis ilmiah ini yang tidak diketahui penulis. Oleh sebab itu, penulis
berlapang dada dan senantiasa bersikap positif dalam menerima saran maupun
kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Harapan penulis semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
Akhir kata semoga
setiap perbuatan kita selalu bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin.
Makassar, 14 Agustus 2015
Penulis
BIODATA
PENULIS
A.
Identitas
1.
NamaLengkap : ASLAWATI
2.
NIM :
12 3145 106 140
3.
Tempat/ Tgl. Lahir : Mone, 12 Oktober 1993
4.
Suku / Bangsa : Buton
5.
Agama :
Islam
6.
Jenis kelamin : Perempuan
7.
Alamat :
Poaroha, Kec.Marobo, Kab.Muna, Provinsi SULTRA
B.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
1. Tamat
SD Negeri 2 Mone : Tahun 2006
2. Tamat
SMP Negeri 4 Lakudo : Tahun 2009
3. Tamat
SMA Negeri 3 BAUBAU :
Tahun 2012
4. STIKes
Mega Rezky Makassar :
AngkatanTahun2012
C.
ORANG TUA
1. Ayah : AGUS
2. Ibu : MARLIA POASA
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR
KARYA TULIS ILMIAH ........................................................................ ii
LEMBAR
PERSETUJUAN....................................................................................... iii
LEMBAR
PENGESAHAN ....................................................................................... iv
KATA
PENGANTAR ................................................................................................ v
BIODATA
PENULIS ................................................................................................ ix
DAFTAR
ISI................................................................................................................ x
DAFTAR
LAMPIRAN.............................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .................................................................................. 1
B. Ruang
Lingkup Permasalahan............................................................ 4
C. Tujuan
Penulisan ............................................................................... 4
1. Tujuan
Umum .............................................................................. 4
2. Tujuan
Khusus ............................................................................. 5
D. Manfaat
Penulisan ............................................................................. 6
E. Metode
Penulisan ......................................................................... 7
F. Sistematika
Penulisan ................................................................. 8
BAB II. TINJAUAN
PUSTAKA
A. Tinjauan
Umum Tentang Kehamilan ............................................... 13
1. Pengertian
Kehamilan................................................................ 13
2. Diagnosa
Kehamilan ............................................................ . 14
3. Perubahan
Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan .. ……. 16
4. Perubahan
Psikologo Wanita Hamil .......................................... 23
B.
Tinjauan
Antenatal Care ................................................................. 25
1. Pengertian
Antenatal Care ........................................................ 25
2. Pelayanan
Antenatal Care ......................................................... 25
3. Tujuan
Pengawasan Antenatal .................................................. 26
4. Kebijakan
Program dan Teknis Asuhan Antenatal ................... 26
5. Jadwal
Kunjungan Antenatal..................................................... 28
C. Tinjauan
Tentang Anemia ............................................................... 29
1. Pengertian
Anemia..................................................................... 29
2. Macam-Macam
Anemia dalam Kehamilan ............................... 30
3. Klasifikasi
Anemia .................................................................... 31
4. Etiologi
Anemia......................................................................... 31
5. Patofisiologi
Anemia ................................................................. 33
6. Tanda
dan Gejala Anemia .....................................................
... 34
7. Pengaruh
Anemia terhadap Kehamilan ..................................... 34
8. Diagnosa
Anemia pada Kehamilan ........................................... 35
9. Pencegahan
dan Penangan Anemia ........................................... 36
D. Proses
Manajemen Asuhan Kebidanan ........................................... 41
1. Pengertian
Manajemen Asuhan Kebidanan ...........................
... 41
2. Tahapan
dalam Manajemen Asuhan Kebidanan........................ 41
E. Pendokumentasian
Asuhan Kebidanan (SOAP) ............................ 45
1. Data
Subjektif ........................................................................... 45
2. Data
Objektif ............................................................................ 46
3. Assesment
................................................................................. 46
4. Planning/Perencanaa
.................................................................. 46
5. Pendokumentasian
Asuhan Kebidanan ..................................... 46
F. Nomenklatur
Diagnosa kebidanan .................................................. 48
BAB
III. STUDI KASUS
Langkah I. Identifikasi Data Dasar ....................................................... 51
Langkah II. Merumuskan Diagnosis/Masalah Aktual ........................... 58
Langkah III. Merumuskan Diagnosis/Masalah Potensial................... 65
Langkah IV.Tindakan Segera dan Kolaborasi ................................... ... 65
Langkah V. Rencana Asuhan Kebidanan .............................................. 66
Langkah VI. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan....................................... 69
Langkah VII.Evaluasi Asuhan Kebidanan ............................................ 72
Pendokumentasian Hasil Asuhan (SOAP) ......................................... 74
BAB IV. PEMBAHASAN
A. Langkah
I.Identifikasi dan Analisa Data Dasar ............................. 85
B. Langakah
II.Merumuskan Diagnosa / Masalah Aktual .................. 86
C. Langkah
III.Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial .................... 86
D. Langkah
IV.Tindakan Segera / Kolaborasi ..................................... 87
E. Langkah
V.Rencana Asuhan Kebidanan ........................................ 87
F. Langkah
VI.Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan .......................... 88
G. Langkah
VII.Evaluasi Asuhan Kebidanan ..................................... 88
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
...................................................................................... 90
B. Saran
............................................................................................ 91
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR
TABEL
Tabel
1. Jenis Pendokumentasian Asuhan Kebidanan ……………………….. 46 Tabel 2. Daftar
iagnose Nomenklatur kebidanan …………………………...... 48
DAFTAR
LAMPIRAN
1. Lembar
Konsultasi
2. Usulan
Judul KTI
3. Surat
Izin Pengambilan Data Kasus
4. Surat
Keterangan Penyelesaian Study Kasus dari RSKDIA Pertiwi Makassar
5. Satuan
Acara Penyuluhan
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masalah kesehatan yang di hadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah
masih tingginya angka kematian ibu dan bayi. Penyebab kematian ibu di Indonesia
adalah perdarahan, eklamsia dan infeksi. Perdarahan merupakan penyebab kematian
ibu tertinggi dan di ketahui anemia menjadi salah satu faktor resiko terjadinya
perdarahan tersebut.
Anemia merupakan suatu keadaan menurunnya kadar
hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada
penderita anemia biasanya disebut dengan kurang darah, kadar sel darah merah
(Hb) dibawah nilai normal. Penyebab biasanya kurangnya zat gizi untuk
pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Tetapi yang
biasa terjadi adalah anemia kekurangan
zat besi.(Ai Yeyeh Rukiyah dkk,2010.)
Anemia dalam kehamilan adalah Anemia karena kekurangan
zat besi, dan merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan
murah. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah internasional karna
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia kehamilan disebut
“danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak). (Manuaba
I.G.B,2010)
Menurut
World Health Organization (WHO) pada
tahun 2013 memperkirakan
bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya, 99%
diantarannya terjadi terjadi di Negara berkembang. Dari angka tersebut
diperkirakan bahwa hampir 1 orang ibu setiap menit meninggal akibat kehamilan
dan persalinan. Angka kematian maternal di Negara berkembang diperkirakan
mencapai 100-1000/100.000 kelahiran hidup. Sedang di Negara maju berkisar
antara 7-15/100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa di Negara berkembang
risiko kematian maternal 1 diantara 29 persalinan sedangkan di Negara maju 1
diantara 29.000 persalinan.
Menurut laporan pembangunan pada tahun 2013 tercatat angka kematian
ibu di beberapa Negara Assosiation South East Asia
Nations (ASEAN) seperti di Vietnam 18 per 100.000 kelahiran hidup, di
Malaysia 5,5/100.000 kelahiran hidup,
Filiphina 26 per 100.000 kelahiran hidup dan Singapura 3/100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan angka kematian di Indonesia mencapai 248/100.000 kelahiran hidup.
Di Negara ASEAN pada tahun 2012 angka
kejadian anemia bervariasi, di Indonesia berkisar 70%, di Filiphina berkisar
55%, Thailand 45%, Malaysia 30%, dan Singapura 7% yang menderita Anemia. (kebidanan-kti-gambaran-tentang-kejadian-anemia/2014).
(Anonim 2009).
Di Indonesia angka anemia kehamilan menunjukkan
nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan pada
trimester I sebanyak : 3,8%, trimester II yaitu 13,6% dan trimester III yaitu
24,8% dan tiap tahunnya wanita Indonesia meninggal karena kehamilan dan
persalinan. (Manuaba I.G.B,2010).
Di Indonesia, meskipun belum ada angka
prevalensi yang resmi diterbitkan. Angka-angka yang ada merupakan hasil dari
penelitian-penelitian terpisah yang dilakukan di berbagai tempat di Indonesia. Menurut Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) 228/100.000 kelahiran
hidup. (Herma,2009). Dan pada tahun 2013, AKI
yaitu 160/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan 359 per100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2013. Kepala BKKBN, Prof.dr. Fasli Jalal,PhD mengatakan ada
kaitan antara pertumbuhan laju penduduk dengan angka kematian ibu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record
(Rekam Medik) di RSKDIA Pertiwi tahum
2014 terdapat 5745 orang ibu hamil yang datang memeriksakan dirinya, yang
mengalami anemia ringan sebanyak 43 orang, anemia sedang sebanyak 36 orang dan
anemia berat 2 orang. Pada tahun 2015 dari Januari sampai April terdapat 2120
orang ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, yang mengalami anemia ringan
sebanyak 31 orang, anemia sedang sebanyak 9 orang dan tidak ada yang mengalami
anemia berat.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam
mengatasi anemia dalam kehamilan, pemerintah DepKes RI sejak tahun 1970 telah melaksanakn suatu
program mendistribusikan tablet besi
(sulfas ferosus) sebanyak 90 tablet, setiap hari satu tablet selama kehamilan
dan menganjurkan kunjungan Ante Natal Care (ANC) secara teratur. Namun
frekuensi anemia dalam kehamilan masih cukup tinggi sekitar 10% - 20%.
Defisiensi makanan juga memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya
anemia, maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu lebih tinggi lagi di negara-negara
yang sedang berkembang di
bandingkan dengan negara-negara yang
sudah maju.
AKI merupakan salah satu indikator
keberhasilan layanan kesehatan disuatu negara. Kematian ibu dapat terjadi
karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Penelitian Chi, dkk
menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia dan
19,7% untuk mereka yang non anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau
tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga
berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu (Prawirohardjo,2002).
Berdasarkan
data
di atas tingginya
kejadian anemia di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan, mendorong penulis
untuk mengkaji permasalahan dan memaparkannya lewat Karya Tulis Ilmiah dengan
Judul “Manajemen Kebidanan Pada Ny “I” Gestasi 32 Minggu 2 Hari Dengan Anemia Ringan“. Sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab penulis dalam
membarikan kontribusi pemikiran pada berbagai pihak yang berkompeten dengan
masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas permasalahan di atas.
B. Ruang Lingkup
Adapun
ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah “Manajemen Kebidanan Antenatal dengan anemia Ringan DI RSKDIA Pertiwi tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
C.
Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat
melaksanakan Manajemen kebidanan Antenatal dengan anemia ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015 dengan menggunakan pendekatan
Asuhan Kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.
2.
Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian
dan analisis data pada Antenatal dengan Anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
b. Dapat merumuskan
diagnosa/masalah aktual pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal
29 April dan 13 Mei 2015.
c. Dapat merumuskan
diagnosa/masalah potensial pada Antenatal dengan
anemia Ringan di RSKDIA
Pertiwi yang
dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei
2015.
d. Dapat mengidentifikasi
perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA
Pertiwi yang
dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
e. Dapat menetapkan rencana
tindakan asuhan kebidanan pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal
29 April dan 13 Mei 2015.
f. Dapat melaksanakan tindakan
asuahn kebidanan yang telah tersusun pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada tanggal
29
April dan 13 Mei 2015.
g. Dapat mengevaluasi hasil
tindakan yang telah dilaksanakan pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA
Pertiwi yang
dilaksanakan pada tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
h. Dapat mendokumentasikan semua
temuan dan tindakan yang telah diberikan pada Antenatal dengan anemia Ringan di RSKDIA Pertiwi yang dilaksanakan pada
tanggal 29 April dan 13 Mei 2015.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah :
1.
Manfaat Ilmiah
Diharapkan
karya tulis ini dapat menjadi sumber informasi dan memperkaya ilmu pengetahuan
serta sebagai bahan acuan untuk karya tulis ilmiah selanjutnya.
2.
Manfaat Praktis
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan
pelaksanaan, pelaksanaan dan evaluasi program upaya pencegahan anemia ringan
pada ibu hamil.
a. Bagi Penulis
Penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan pengalaman ilmiah yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang anemia
ringan pada ibu hamil.
b. Bagi Institusi
Merupakan input dalam memberikan bekal bagi mahasiswa agar berhasil
dalam menetapkan manajemen asuhan kebidanan pada klien dengan kasus anemia
ringan.
E. Metode
Penulisan
Dalam
menyusun karya tulis ilmiah ini, metode yang digunakan adalah:
1.
Studi Kepustakaan
Mempelajari
buku-buku/literatur,
mengambil data dari internet, membaca buku yang berkaitan dengan anemia.
2.
Studi Kasus
Dengan
menggunakan metode pendekatan masalah dalam asuhan kebidanan yang meliputi
pengkajian dan analisa data, menetapkan diagnosa/masalah aktual dan potensial,
mengindentifikasi tindakan dan
mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia serta
mendokumentasikan.
Untuk menghimpun data/informasi
dalam pengkajian menggunakan teknik :
a. Anamnese / Wawancara
Penulis
melakukan tanya jawab dengan klien dan keluarganya guna mendapatkan data yang
diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut.
b. Pemeriksaan Fisik
Melakukan
pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien dengan cara inspeksi, palpassi,
auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang (laboratorium), serta pemeriksaan
diagnostik lainnya dengan menggunakan
format pengkajian.
c. Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual
Pengkajian
psikososial, ekonomi dan spiritual meliputi status emosional, respon terhadap
kondisi yang dialami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas
kesehatan dan lingkungannya, keadaan ekonomi dan hubungan klien dengan Tuhan.
d. Studi Dokumentasi
Studi
ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang bersumber dari catatan dokter/bidan maupun dari hasil
pemeriksaan laboratorium dan diagnostik yang berkaitan dengan anemia ringan.
e. Diskusi
Diskusi
dengan tenaga kesehatan yaitu bidan atau dokter yang menangani langsung klien
tersebut dan dosen pembimmbing karyaulis ilmiah.
F.
Sistematika Penulisan
Adapun
sistematika yang digunakan untuk menulis karya tulis terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam karya tulis ini memuat keadaan anemia ringan yang merupakan
penyebab kematian tidak langsung. Dan anemia dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan janin, terjadinya kelahiran premature dan perdarahan.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada karya tulis ini memuat tentang pembahasan asuhan
kebidanan untuk mengatasi anemia.
C. Tujuan Penulisan
Merupakan pandangan yang ingin dicapai oleh penulis untuk
lingkungan berkaitan dengan kasus yang
di angkat.
a. Tujuan umum
Merupakan pandangan yang ingin di capai oleh penulis untuk lingkungan
berkaitan dengan kasus yang di angkat, yang di uraikan secara garis besar.
b. Tujuan Khusus
Dapat melaksanakan pengkajian, Diangnosa, Tindakan segera/kolaborasi,
Tindakan Asuhan, Evaluasi, dan Dokumentasi.
D. Manfaat Penulisan
Merupakan kegunaan yang dapat diambil oleh orang lain berkaitan dengan
kasus yang di angkat oleh penulis.
E. Metode Penulisan
Merupakan gaya/teknik yang di pakai oleh penulis dalam menyusun karya
tulis Ilmiah.
F. Sistematika Penulis
Merupakan
teknik yang di pakai oleh penulis dalam menyusun karya tulis Ilmiah sesuai
dengan buku panduan penyusunan karya tulis Ilmiah yang telah di tetapkan dengan baik dan benar.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan membahas tentang tinjauan teori yang berhubungan dengan Anemia Ringan, yaitu
terdiri dari :
A.
Tinjauan Tentang Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
2. Diagnosis kehamilan
3. Perubahan fisiologi yang terjadi dalam
kehamilan
4. Perubahan psikologi wanita hamil.
B.
Tinjauan Tentang Antenatal
1.
Pengertain antenatal
2.
Tujuan asuhan antenatal
3.
Kebijakan program dan teknis asuahan antenatal
4.
Informasi penting untuk setiap kunjungan antenatal
C.
Tinjauan Tentang Anemia
1.
Pengertian anemia
2.
Patofisologi anemia
3.
Macam – macam anemia
4.
Tanda – tanda anemia
5.
Pengaruh anemia terhadap kehamilan
6.
Diagnosis anemia pada kehamilan
7.
Pencegahan dan penanganan anemia
D.
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1)
Pengertian manajemen asuhan kebidanan
2)
Tahapan dalam manajemen asuhan kebidanan
E.
Pendokumentassian Asuhan Kebidanan (SOAP)
BAB III. STUDI KASUS
Langkah 1 : Identifikasi Data
Dasar
Langkah 2 : Merumuskan Diagnosa/ Masalah Aktual
Langkah 3 : merumuskan Diagnosa/ Masalah Potensial
Langkah 4 : Identifikasi
Perlunya Tindakan Segera / Kolaborasi
Asuhan Kebidanan.
Langkah 5 : Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan.
Langkah 6 : Pelaksanaan
Tindakan Asuhan Kebidanan
Langkah 7 : Evaluasi Hasil
Asuhan Kebidanan.
BAB
IV. PEMBAHASAN
Pada
bab ini di uraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang di dapatkan
sesuai dengan proses manajemen kebidanan.
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Tinjauan
Umum Tentang Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan
a.
Kehamilan
adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari
petama haid terakhir (Ai Yeyeh dkk,2009,hal 2 )
b.
Kehamilan
adalah suatu periode dimana seorang wanita membawa embrio (fetus). Kehamilan
manusia terjadi selama 40 minngu mulai waktu menstruasi terakhir dan kelahiran
( 38 minggu dari pembuahan).
( Herri Zan Pieter, 2010,hal.224).
c.
Kehamilan
adalah matarantai yang bersinambung dan terdiri
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba I.B.G, 2010, hal. 75).
d.
Kehamilan
adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implementasi. Kehamilan normal akan berlansung dalam waktu
40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender Internasional.
(Sarwono,2012,hal. 213)
2. Diagnosis
Kehamilan
a.
Tanda-tanda
presumtif (tidak aktif)
1)
Amenore
(tidak dapat haid)
Untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan yang akan
terjadi yang di hitung dengan meggunakan rumus Neagles.
2)
Mual
dan muntah (nausea and vomiting) biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan hingga akhir triwulan pertama.
3)
Ngidam
(ingin makan khusus)
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan
pertama akan tetapi akan menghilang dengan tuanya kehamilan.
4)
Tidak
tahan suatu bau-bauan.
5)
Pingsan
Sering di jumpai bila berada pada tempat–tempat ramai di anjurkan untuk
tidak pergi ketempat ramai pada bulan–bulan pertama kehamilan.
6)
Tidak
ada selera makan (Anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama
kehamilan, kemudaian nafsu makan timbul lagi.
7)
Lelah
(fatigue)
8)
Payudara
membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang
duktus dan alveoli payudara.
9)
Sering
buang air kecil (BAK) karena kandung kemih tertekan oleh rahim yamg membesar,
gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan
gejala ini akan kembali oleh karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
10) Konstipasi/obstipasi oleh karena penuruan
perstitaltik usus oleh pengaruh hormon steroid.
11) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon
kortikosteroid plasenta di jumpai pada muka, areola payudara, leher dan dinding
perut.
12) Varices, sering di jumpai pada kehamilan triwulan terakhir.
b.
Tanda
pasti kehamilan (tanda positif ) yaitu :
1)
Gerakan
janin yang dapat di lihat atau di rasakan atau di raba, juga bagian–bagian
janin.
2)
Denyut
jantung janin.
a.
Di
dengar dengan stetoskop- monoral laennec.
b.
Di
catat dan didengarkan dengan alat doppler.
c.
Di
catat dengan feto-elektro kardiogram.
d.
Di
lihat pada ultrasonografi.
3)
Terlihat
tulang-tulang janin foto-rontseng. (Nurul Jannah 2011, hal 122 -123 ).
3. Perubahan
Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan
a.
Perubahan
Sistem Reproduksi
1)
Perubahan
sistem reproduksi internal
a.
Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi
untuk menerima daproduksi dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta dan
amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk
bertambah besar dengan cepat selama persalinan dan pulih kembali seperti
keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Selama kehamilan,
uterus akan akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin,
plasenta dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya
mencapai 5-20 L dengan berat rata-rata 1100 gram.
b.
Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan
menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan
vaskularisasi dan terjadinya oedema pada seluruh serviks, bersamaan dengan
terjadinya hipertropi dan hyperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.
c.
Tuba
fallopi
Terdapat ditepi atas ligamentum latum
berjalam kearah lateral, mulai dari carnu uteri kanan dan kiri. Panjangnya ± 12
cm dan diameter 3-8 cm. Tuba fallopi terbagi atas 4 bagian yaitu:
1)
Pars
interstialis yaitu bagian yang terdapat di dinding uterus.
2)
Pasr ismika
merupakan medial tuba yang sempit seluruhnya.
3)
Pars
ampillaris yaitu bagian yang terbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat
konsepsi terjadi.
4)
Infundibulum
yaitu bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan mempunyai fimbria.
Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur dan selanjutnya
menyalurkan telur dalam tuba.
d.
Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan berhenti
dan pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan
di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan beperan sebagai penghasil progesterone dalam
jumlah yang relatif minimal.
2)
Perubahan
sistem reproduksi eksternal
a.
Vulva
dan vagina
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot perineum dan vulva, sehingga vagina
akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick. Perubahan
ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi
dari sel-sel otot polos.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan
yang merupkan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi sel
otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.
Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti paku sepatu.
Peningkatan volume sekresi vagina juga
terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan, menebal dan pH antara 3,5-6
yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yang
dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidopilus.
b.
Mons
veneris
Mons veneris yaitu bagian yang menonjol di
atas simpisis dan pada perempuan setelah pubertas ditutupi oleh rambut
kemaluan. Selama hamil tidak mengalami perubahan.
c.
Labia
mayora
Terdiri atas bagian kiri dan kanan, lonjong
mengecil kebawah, terisi oleh jaringan lunak yang serupa dengan yang ada di
mons veneris. Selama hamil tidak mengalami perubahan.
d.
Labia
minora
Bagian dari bibir besar yang berwarna merah
jambu. Merupakan suatu lipatan kanan dan kiri bertemu di atas preputium
klitiridis dan di bawah klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah
mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut faucet (hanya nampak pada wanita
yang belum pernah melahirkan).
e.
Klitoris
Kira-kira sebesar kacang
hijau sampai cabe rawit dan ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi
jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki
serabut saraf. Selama hamil tidak mengalami perubahan.
f.
Vestibulum
Berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan
kebelakang dan dibatasi di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir
kecil dan di belakang oleh perineum.
g.
Introitus
vagina
Mempunyai bentuk dan ukuran yang
berbeda-beda. Pada seorang virgo selalu dilindungi oleh labia minora yang baru
dilihat jika bibir kecil ini dibuka. Introitus vagina ditutupi oleh selaput
darah (himen).
h.
Perineum
Terletak antara vulva dan anus, panjangnya
rata-rata 4 cm. Jaringan yang yang mendukung perineum terutama diafragma pelvis
dan diafragma urogenitalis. Diafragama pelvis terdiri atas otot levator ani dan
koksigis posterior serta fasia yang menutupi kedua otot ini. Diafragma
urogenitalis terletak eksternal dari diafragma pelvis yaitu di daerah segetiga
antara isiadika dan simpisis pubis.
i.
Payudara
Pada awalkehamilan perempuan akan merakan payudaranya
menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena-vena di bawah kulitakan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar,
kehitaman dan agak tegang. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna
kekuningan yang disebut colostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal dari
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan air
susu belum dapat diproduksi karena hornon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone.
b. Perubahan Sistem Sirkulasi Darah
1)
Meningkatnya
kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan
kebutuhan janin dalam rahim.
2)
Terjadi
hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter.
3)
Pengaruh
hormon estrogen dan progesteron
Akibat dari faktor tersebut dijumpai perubahan peredaran
darah antara lain :
a.
Volume
darah
Volume darah semakin meningkat dann jumlah
serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengeceran
darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu, serum darah
(volume darah) bertambah besar 25% sampai 30% sedangkan sel darah bertambah
sekitar 20%, curah jantung bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah
mulai tampak sekitar usia kehamilan 16 minggu, sehingga penderita penyakit
jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu
memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat
jatuh dalam dekompensasi keritis. Pada post partum, terjadi hemokonsentrasi
dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
b. Sel darah
Sel darah merah semakin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak
seimbang dengan peningkatan volume darah, sehingga terjadi hemodilusi yang
disertai dengan anemia fisiologi.
c.
Perubahan
Sistem Respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirassi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2 di samping itu terjadi desakan diafragma karena
dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu ke atas sehingga tidak jarang
menimbulkan rasa sesak.
d.
Perubahan
Sistem Pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam
lambung meningkat sehingga menyebabkan pengeluaran air lier berlebihan, mual,
muntah dan lambung terasa panas. Hormon progesteron menyebakan gerkan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan
obstipasi.
e.
Perubahan
Sistem Perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar sehingga timbul
sering kencing. Keadaan ini hilanng
dengan makin tuanya kehamilan
bila uterus gravidus keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas
pannggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih mulai
tertekan kembali.
f.
Perubahan
pada Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi
perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai
daerah payudara dan paha, perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum.
Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna
perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya. ( Sarwono, 2012,
hal 179).
g.
Metabolisme
dalam Kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme
tubuh mengalami perubahan yang mendasar, di mna kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. Metabolisme Basal naik
sebesar 15- 20% terutama pada trimester ke tiga. Berta badan ibu hamil akan
bertambah antara 6,5 – 16,5 kg atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½
kligram tiap minggu. (Manuaba I.B.G,2010)
4.
Perubahan
Psikologi Wanita Hamil
Beberapa perubahan
psikologi pada wanita hamil sering terjadi selama masa kehamilan :
a.
Perubahan
pada Trimester Pertama
Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya
mungkin hamil ia merasa syok dan menyangkal walaupun kehamilan tersebut di
rencanakan. Periode awal ketidak yakinan adalah hal umum yang terjadi dan
sebagaian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka berenacana
membentuk hidup baru. Setiap wanita
membayangkan tentang kehamilan dalam pikirannya sendiri selain itu pengalaman
hidup dan kebudayaan akan mempengaruhi kondisi
psikologinya.
b.
Perubahan
pada Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya kehidupan psikologi
ibu hamil tampak lebih tenang. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat
hormon yang tinggi. Ibu dapat menerima kehamilannya yang menggunakan pikiran
serta energi lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan
ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan janinnya pertama
kali, pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru
dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi yang
besar.
c.
Perubahan
pada Trimester Ketiga
Trimester ketiga di tandai dengan klimaks
kegembiraan emosi karena kelahiran bayi sekitar bulan ke 8 mungkin terdapat
periode tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar dan ketidak nyamanan
bertambah. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan sebagian wanita hamil mulai
mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terdapat persalinan ini secara umum
tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian ini, diharapkan
suami dapat memberi rasa aman dan mendukung istri dalam melakukan berbagai
kegiatan. Dengan cara ini akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri
akan memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinannya. Selain suami,
dukungan keluarga juga sangat berarti. (Herri Zan Pieter, 2010,hal.230).
B. Tinjauan
Tentang Antenatal Care
1. Pengertian
Antenatal Care
Antenatal Care
adalah perawatan sebelum persalinan di tujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba I. B. G, 2010,hal 75).
Antenalatal Care
adalah pengawasan sebelum anak lahir terutama di tujukan pada anak. (Mochtar R,
1998 hal. 47).
2. Pelayanan
Antenatal Care
Pelayanan antenatal
merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan pembantu dan perawat bidan) untuk ibu selama
kehamilannya sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal care yang
meliputi 7T yaitu timbang berat
badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan
daaraah, pemberian imunisassi tetanus toxoid, ukur tinggi fundus uteri,
pemberian tablet besi minimal 90 derajat
selama kehamilan, test penyakit menular seksual (PMS) dan temuwicara dalam rangka
persiapan rujukan. (Ai Yeyeh dkk,2009,hal 2).
3. Tujuan Pengawasan Antenatal
a.
Tujuan
Umum
Menyiapakan seoptimal mungkin fisik dan
mental ibu selama dalam kehamilan sehingga di dapatkan ibu dan janin yang
sehat.
b.
Tujuan
Khusus
1)
Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu untuk dan tumbuh kembang
janin.
2)
Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin.
3)
Mengenal
secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4)
Mempersiapkan
persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
5)
Mempersiapkan
ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.( Nurul
Jannah,2011,hal.5 )
6)
Mempersiapkan
ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi dapat tumbuh kembang secara
normal. (JNPKKR/POGI,.2002; 90 dalam Ai
yeyeh 2009).
4. Kebijakan
Program dan Teknis Asuhan Antenatal
a.
Kebijakan
program kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan paling sedikit empat kali selama
kehamilan yaitu:
1)
Satu
kali pada triwulan pertama.
2)
Satu
kali pada triwulan kedua.
3)
Dua
kali triwulan ketiga.
Pelayanan /asuhan
standar minimal termasuk “10 T”
1)
Timbang
berat badan.
2)
Ukur
tekanan darah.
3)
Ukur
tinggi fundus uteri.
4)
Pemberian
imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap.
5)
Pemberian
tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
6)
Tes terhadap
penyakit menular seksual.
7)
Tes
urine.
8)
Tes
glukosa.
9)
Tes HB.
10) Tamuwicara dalam rangka persiapan rujukan
bila ada kelainan.
Pelayanan/asuhan
antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga profesional dan tidak dapat di
berikan oleh dukun bayi. (Saifuddin, A. B, 2009, hal 90).
b.
Kebijakan
teknisi
Menurut Prawirohardjo (2002) Setiap kehamilan
dapat berkembang menjadi masalh atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya
mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan
meliputi komponen- komponen sebagai
berikut:
1)
Mengupayakan
kehamilan.
2)
Melakukan
deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila di
perlukan.
3)
Persiapan
persalinan yang bersih dan aman.
4)
Perencanaan
antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
(Ai Yeyeh Ruqiyah, 2009,hal 8).
5. Jadwal Kunjungan Antenatal
a.
Kunjungan
Antenatal Care untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam
waktu sebagai berikut :
1)
Trimester
I : 1 kali
2)
Trimester
II : 1 kali
3)
Trimester
III : 2 kali
(Profil Departemen Kesehatan)
b.
Jadwal
pemeriksaan Anetanal Care adalah :
1)
Pemeriksaan
pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu
bulan.
2)
Periksa
ulang satu kali sebulan kehamilan.
c.
Trimester
ketiga (ke 28–36 ).
1)
Sama
pada trimester pertama dan kedua.
2)
Palpasi
abdominal untuk mengetahui ada tujuh bulan.
3)
Periksa
ulang dua kali sebulan sampai kehamilan sembilan bulan.
4)
Periksa
ulang setiap minggu sesudah kehamilan sembilan bulan.
5)
Periksa
khusus apabila ada keluhan-keluhan.
(Nurul Jannah,2012,hal 6 )
Pengawasan antenatal sangat penting dalam upaya
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu maupun perinatal. Pengawasaan
antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang
menyertai hanil secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapakan
langkah–langkah dalam pertolongan persalinan dan nifas. (Manuaba I. B. G, 2010,
hal 128).
C. Tinjauan
Tentang Anemia
1. Pengertian
Anemia
Anemia adalah suatu
keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar zat warna merah sel darah merah
atau eritrosit yang disebut Haemoglobin.
a.
Anemia
dalam kehamilan adalah kondisi ibu dimana kadar haemoglobin dibawah 11 gr%.
(Sarwono Prawirohardjo, 2006,hal 281).
b.
Anemia
berarti kurangnya haemoglobin dalam darah, yang di sebabkan oleh jumlah sel
darah merah yang terlalu sedikit.
(Guyton,A. C, 2007,hal 447).
2. Macam–Macam
Anemia Dalam Kehamilan
a.
Anemia
Defisiensi Besi
Anemia dalam kehamilan yang sering di jumpai
adalah anemia kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena asupan besi yang
tidak adekuat dibandingkan pertumbuhan janin yang cepat. Terjadinya penurunan
cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah dan
konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun. (Manuaba I.G.B,2010)
b.
Anemia
Megaloblastik
Anemia disebabkan karna defisiensi asam
folik,malnutrisi dan gangguan sistensi DNA dengan ditandai adanya sel-sel
mengaloblastik. Serta defisiensi vitamin B12. (Manuaba I.B.G,2010).
c.
Anemia
Hipoplastik
Anemia ini disebabkan karena sumsum tulang
kurang mampu membuat sel–sel darah baru. (Manuaba I.G.B,2010)
d.
Anemia
Hemolitik
Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel
darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia
hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemia biasanya menjadi
lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis
hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia. (Wiknjosastro G,
H, 2009).
3. Klasifikasi
Anemia :
1)
Menurut
Depkes
a.
Normal
≥ 10,5 gr%.
b.
Anemia
Ringan 9 – 10,4 gr%.
c.
Anemia
Sedang 7,6 – 8,9 gr%.
d.
Anemia
Berat ≤ 7,5 gr%.
2)
Menurut World Health Organization (WHO) tyang dikutip dalam buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, 2010, hal. 239 yang dapat di
lakukan dengan menggunakan metode Sahli yaitu:
a)
Hb 11
gr% tidak anemia.
b)
Hb 9–10
gr% anemia ringan.
c)
Hb 7–8
gr% anemia sedang.
d)
Hb <
7 gr% anemia berat.
4. Etiologi
Anemia
Hiporvolemia menyebabkan terjadinya pengenceran darah pertambahan darah
tidak sebanding dengan pertambahan plasma, kurangnya zat besi dalam makanan,
kebutuhan zat besi meningkat.
Penyebab anemia
defisiensi antara lain :
a. Perdarahan
Jika perdarahan
berlebihan atau terjadi selama periode waktu tertentu (kronis), tubuh tidak
akan dapat mencukupi kebutuhan zat besi atau cukup disimpan untuk menghasilkan
hemoglobin yang cukup dan atau sel darah merah untuk mengganti yang hilang.
b. Kurangnya Asupan
Makanan
Kekurangan zat besi
terjadi karena tidak atau kurang mengkonsumsi zat besi. Perempuan hamil dan
menyusui sering terjadi kekurangan zat besi, karena bayi memerlukan jumlah
besar zat besi untuk pertumbuhannya. Sehingga ketika asupan defisiensi besi
kurang maka akan mengakibatkan bayi berat lahir rendah dan persalinan prematur.
c. Gangguan Penyerapan
Kondisi tertentu
mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan pada saluran gastrointestinal
(GI) dan dari waktu ke waktu dapat mengakibatkan anemia.
Bebarapa faktor
resiko yang berperan penting dalam meningkatkan prevalensi anemia defisiensi
zat besi antara lain :
1) Umur ibu <20
tahun dan >35 tahun. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih
dari 35 tahun, mempunyai resiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan
membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan
dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia. Usia ibu dapat mempengaruhi
timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar
hemoglobinnya dan semakin tua umur ibu hamil maka presentasi anemia semakin
besar.
2) Perdarahan Akut
3) Pendidikan rendah
4) Status ekonomi
5) Pekerja berat
6) Konsumsi tablet
tambah darah <90 butir
7) Makan <3 kali
dan kurang mengandung zat besi. (Takiya 2014)
5. Patofisiologi
Anemia
Anemia lebih sering
di temukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-zat makanan makin bertambah
dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sum-sum tulang. Volume
darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut Hidremia atau
Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan
dengan plasma, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi).
Pertambahan
tersebut berbanding sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin
19%. Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam
kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja jantung
yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan oleh
peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan
apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan
darah tidak naik. Kedua pada peradrahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi
yang hilang lebih sedikit di bandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya
darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai
puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. (Wiknjosastro H, 2009, hal
448)
6. Tanda
dan Gejala Anemia
Gejala umum yang
penting pada seseorang dengan anemia adalah lemas, pusing, cepat lelah, mudah
mengantuk, konsentrasi menurun, pandangan berkunang-kunang terutama bila
bangkit dari duduk, tampak pucat. Kepucatan dapat dilihat pada konjungtiva.(Ai
Yeyeh Rukiyah, dkk,2010).
7. Pengaruh
Anemia terhadap Kehamilan
a.
Bahaya
Selama Kehamilan
1)
Tumbuh
kembang janin terlambat dengan berbagai manifestasi kliniknya.
2)
Menimbulkan
hiperemesis gravidarum dan gestosis.
3)
Menimbulkan
plasenta previa.
4)
Dapat
menimbulkan solusio plasenta.
b.
Bahaya
terhadap Persalinan
1)
Persalinan
beralngsung lama.
2)
Sering
terjadi fetal distress.
3)
Persalinan
dengan tindakan operasi.
4)
Terjadi
emboli air ketuban.
c.
Bahaya
Selama Post Partum
1)
Terjadi
perdarahan post partum.
2)
Mudah
terjadi infeksi puerperineum.
3)
Dapat
terjadi retensio plasenta atau plasenta rest.
4)
Subinfolusi
uteri.
5)
Bayi
lahir dengan anemia. (Manuaba I. B. G, 2010,hal.240.)
d.
Bahaya
terhadap Janin
1)
Abortus.
2)
Terjadi
kematian intra uteri.
3)
Persalinan
prematuritas tinggi.
4)
Berat
badan lahir rendah.
5)
Kelahiran
dengan anemia.
6)
Dapat
terjadi cacat bawaan.
7)
Bayi
mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.
8)
Intelegensia
rendah. (Manuaba i. B. G, 2010, hal.240).
9)
8. Diagnosis
Anemia pada Kehamilan
a.
Anamnese
Dengan anamnese akan di dapatkan keluhan yang
cepat lelah, serta pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih berat pada
kehamilan muda. (Manuaba I. B. G,2010 hal.239).
b.
Pemeriksaan
Fisik
Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tensi
masih dalam batas normal, pucat pada membran mukosa, dan konjungtiva oleh
kurangnya sel darah merah pada pembuluh darah kapiler serta pucat pada kuku dan
jari tangan. (Saifuddin A. B, 2009, hal 282).
c.
Pemeriksaan
Darah
Pemeriksaan dan pengawasan HB untuk menentukan
derajat anemia dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Pemeriksaan darah
di lakukan minimal dua kali selama kehamilan terutama pada trimester satu dan
trimester tiga. (Manuaba I. B. G, 2010, hal.239).
9. Pencegahan
dan Penanganan Anemia
a.
Pencegahan
Anemia
1)
Menurut
Para Ahli
Untuk mencegah terjadinya anemia sebaiknya
ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data
dasar kesehatan ibu tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan di sertai pemeriksaan
laboratorium termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi
parasit.
Untuk daerah dengan frekuensi anemia
kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil di beri sulfas ferrosus
atau glukonat ferrosus 1 tablet sehari. Selain itu, wanita dinasehatkan pula untuk mengkonsumsi lebih
banyak protein, mineral dan vitamin. Makanan yang kaya zat besi antara lain
kuning telur, ikan segar dan kering, hati, daging, kacang-kacangan dan sayuran
hijau. Makanan yang kaya akan asam folat yaitu daun singkong, bayam, sawi ijo,
sedangkan makanan yang mengandung vitamin C adalah jeruk, tomat, mangga, pepaya
dan lain-lain. (Wiknjosastro H,2010).
2)
Pemberian
Tablet atau Zat Besi
Dosis suplemen yang dianjurkan dalam satu
hari adalah dua tablet (satu tablet mengandung 60 mgFe dan 200 mg asam folat)
yang dimakan selama trimester kedua kehamilan karena pada saat tersebut
kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.
3)
Pendidikan
Ibu hamil harus diberikan pendidikan yang
tepat misalnya bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia. Dan harus pula diyakinkan
bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.
4)
Modifikasi
Makanan
Asupan zat besi dari makanan dapat
ditingkatkan yaitu dengan pemastian konsumsi makanan yang mengandung kalori dan
meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang dimakan, yaitu dengan jalan
mempromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan pangan yang biasa
mereduksi penyerapan zat besi.
5)
Pengawasan
Penyakit Infeksi
Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan
upaya kesehatan masyarakat melalui pencengahan seperti penyediaan air bersih,
perbaikan sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan.
6)
Fortifikasi
Makanan
Fortifikasi makanan yang dapat dikonsumsi dan
diproses secara terpusat merupakan inti penanganan anemia. Produk makanan
fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum dan roti, makanan yang terbuat dari
jagung dan produk jagung dan bubur susu. (Arisman,2004).
b.
Penanganan
Anemia
a)
Perawatan
Anemia Kekurangan Zat Besi
Hal ini biasanya melibatkan mengambil
suplemen besi untuk menggantikan kurangnya asupan dari besi dalam diet atau banyaknya
kehilangan besi. Suplemen umum ditentukan adalah besi sulfat. Diambil sebagai
pil dua atau tiga kali sehari. Alternatif lain adalah glukonat besi. Besi dapat
digantikan oleh mengambil makanan yang kaya akan besi. Ini termasuk sayuran
berdaun hijau gelap, dibentegi besi roti dan sereal, daging, kacang-kacangan,
apricot, plum, kismis. Teh, kopi dan kalsium ditemukan diproduk-produk susu
seperti susu antacid dan lain-lain. Menggurangi penyerapan besi dari usus dan
harus dihindari. Suplemen vitamin C membantu menyerap besi lebih baik. Pasien
mengecek setelah dua sampai empat minggu untuk melihat apakah ada tanggapan.
b)
Pengobatan Anemia Kekurangan Vitamin B12
Ini dapat diobati dengan suntikan vitamin
B12. Vitamin adalah dalam bentuk suatu zat yang dikenal sebagai
hidroxocobalamine. Suntikan diberikan pada alternatfe hari selama dua minggu.
Jika ada kurangnya diet vitamin, tablet
mungkin diresepkan. Vitamin B12 dapat ditemukan dalam daging, susu, telur, salmon. Vegetarian atau vegan mungkin
perlu suplemen sebagai tablet atau sereal berbenteng atau produk kedelai.
c)
Anemia
Karena Kekurangan Folat
Untuk kekurangan asam folat tablet yang
diresepkan. Folat tablet biasanya diresepkan sepanjang dengan suplemen vitamin B12. Hal ini karena, folic acid perawatan
kadang-kadang dapat meningkatkan gejala yang menutupi kekurangan vitamin B12
mendasar. Jika kekurangan vitamin B12 tidak di deteksi dan ditangani pada tahap
ini mungkin ada kerusakan otak saraf dan sum-sum tulang belakang karena kekurangan
vitamin B12. Folat ditemukan dibrokoli, kubis hijau, wheatgerm, kacang-kacangan,
sayuran berwarnah hijau.
d)
Pengobatan
Anemia Sel Sabit
Pasien dengan anemia sel sabit memerlukan
diet sehat, suplemen asam folat, vitamin D dan seng menghindari pemicu untuk
krisi. Ini termasuk merokok, alkohol, kelelahan, dehidrasi, suhu dingin dan
panas, konstriksi pakaian. Tidak ada obat untuk anemia sel sabit, tetapi
frekuensi dan kualitasnya krisis dan komplikasi mereka dapat dikurangi. Mereka
perlu menyelesaikan vaksinasi melawan flu, pneumococcus meningitis, hepatitis B
dan penyakit lainnya untuk mencengah infeksi.
e)
Pengobatan
Untuk Diperbesar Limpa
Dalam beberapa bentuk anemia hemolisis
mungkin ada limpa diperbesar. Limpa mungkin pembedahan dihapus untuk mencengah
sel dari sirkulasi atau menghancrkan
terlalu cepat.
f)
Pengobatan
Anemia dan Sum-Sum Tulang
Beberapa obat yang diresepkan untuk
merangsang sum-sum tulang untuk menghasilkan sel lainnya. Ini sangat berguna
dalam aplastic anemia dan leukemia.
sTransplantasi sum-sum tulang juga dapat
digunakan. Dalam prosedur ini, tulang sum-sum sel-sel yang diambil dari donor
yang cocok ( biasanya dengan pertandingan genetic misalnya saudara kandung atau
hubungan darah ) ini kemudian disuntukkan ke dalam vena. Ini kemudian perjalanan
melalui aliran darah ke sum-sum tulang dan menghasilkan sel darah baru.
(news-medical.2014).
a)
Anemia
Ringan
Dengan
kadar heamoglobin 9–10 gr% masih di
anggap ringan sehinggga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/hari zat besi
dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari.(Arisman, 2009,hal.150 - 151).
b)
Anemia
Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat
besi dan 500 mg asam folat peroral sekali
sehari. (Arisman,2009,150).
c)
Anemia
Berat
Pemberian
preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin sebanyak 1000 mg (20 ml)
intravena atau 2x10 ml intramuskuler. Transfuse darah untuk kehamilan lanjut
dapat diberikan walaupun sangat jarang di berikan mengingat resiko transfusi
bagi ibu dan janin. (Sarwono Prawirohardjo)
D. PROSES
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
1. Pengertian
Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen asuhan
kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan,
keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang
berfokus pada klien. (Ari Sulistyawati,2009,hal 109).
2. Tahapan
dalam Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses
manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen asuhan kebidanan dimulai
dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan.
Ketujuh
langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam segala
situasi. Langkah tersebut sebagai berikut :
a) Langkah I Identifikasi Data Dasar
Identifikasi
data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang merupakan
kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan
pengolahan.
1.
Pengumpulan
Data
Dalam
pengumpulan data mencari dan menggali data/ fakta atau informasi baik dari
klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari
hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam pengumpulan
data meliputi :
a)
Wawancara
Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang
dilakukan antara bidan dan klien, keluarga maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup
semua keluhan tentang masalah yang dimiliki.
b)
Observasi
dan pemeriksaan fisik
Pada saat observasi dilakukan inspeksi,
palpasi, auskultasi, dan perkusi. Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala
sampai ujung kaki (head to toe).
2.
Pengolahan
data
Setelah
data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya di kelompokkan dalam
:
a)
Data
Subjektif
Meliputi identitas klien, keluhan utama,
riwayat penyakit, riwayat menstruasi, riwayat persalinan, riwayat nifas dan
laktasi yang lalu, riwayat ginekologi dan KB, latar belakang budaya,
pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan psikososial.
b)
Data
Objektif
Menyangkut keadaan umum, tinggal dan berat
badan, tanda–tanda vital dan keadaan fisik obstetri.
c)
Data
Penunjang
Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.
b) Langkah
II Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan
masalah yang diputuskan berdasarkan identifikasi yang dapat dari analisa-analisa
dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan menggunakan pengetahuan profesional
sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa kebidanan yang ditegakkan
harus berlandaskan ancaman keselamatan hidup klien.
a)
Langkah III
Merumuskan DiagnosA /Masalah Potensial
Bab ini mengidentifikasi masalah potensial
yang mungkin akan terjadi pada klien jika tidak mendapatkan penanganan yang
akurat, yang di lakukan melalui pengamatan, observasi dan persiapan untuk
segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera ditangani dapat membawa
dampak yang berbahaya sehingga mengancam kehidupan klien.
b)
Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan
Segera dan Kolaborasi
Menentukan intervensi yang harus segera di
lakukan oleh bidan atau dokter kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita gawat
darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang
lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan tindakan
emergency sesuai kewenangannya, kolaborasi maupun konsultasi untuk
menyelamatkan ibu dan bayi. Pada bagian ini pula, bidan mengevaluasi setiap
keadaan klien untuk menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak
perlu di lakukan apapun sampai tahap kelima.
c)
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Mengembangkan tindakan komprehensif yang
ditentukan pada tahap sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa yang ditentukan
pada tahap sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan
secara komprehensif yang didasari atas rasional tindakan yang relevan dan
diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi
yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.
d)
Langkah VI Implementasi
Implementasi
dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim kesehatan lain.
Bidan harus bertanggunng jawab terhadap tindakan langsung, konsultasi maupun
kolaborasi, implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan
serta meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.
e)
Langkah VII Evaluasi
Langkah
akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini, bidan harus
mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada
klien. (Ari Sulistyawati,2009,hal.125-146).
E. PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN (SOAP)
1.
Data Subyektif
Data atau fakta yang merupakan informasi
termasuk biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, status
perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan, di peroleh dari hasil wawancara
langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
2.
Data Obyektif
Data yang diperoleh
dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.
3.
Assesment
Merupakan keputusan
yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan
prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakkan diagnosa kebidanan dijadikan
sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman keselamatan pasien/
klien.
4.
Planning /Perencanaan
Rencana kegiatan
mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan
intervensi untuk memecahkan masalah pasien/ klien.
5.
Pendokumntasian Asuhan Kebidanan
Catatan SOAP
menggambarkan ke tujuh langkah pola fikir Varney dalam lima langkah kompetensi
inti bidan sebagai pada tabel di bawah ini.
Tabel
1. Jenis Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Tujuh Langkah dari Helen
Varney
|
Lima Langkah Kompetensi Inti Bidan Indonesia / APD
|
SOAP/NOTE/ Progres
Note
|
1.1. Pengumpulan data
|
1.Pengumpulan data
|
1. Data subjektif
2. Data objektif
|
2.Identifikasi diagnosa/masalah
aktual
3.Antisipasi
diagnosa/Masalah potensial
4.Menilai perlunya
tindakan segera/
konsultasi/rujukan
|
2.Identifikasi
diagnosa masalah
|
3.Assasment/ Diagnose
|
5.Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan
|
3.Membuat rencana
|
4. Planning/rencana
a. Tindakan
b. Konsultasi rujuk
c.Penarikan diagnostik
d.Pemberian pengobatan
e.pendidikan kesehatan dan konseling kesehatan
f.Follow up kesehatan
|
6.Implementasi asuhan
|
4. Implementasi
|
7.Evaluasi asuhan
kebidanan
|
5. Evaluassi
|
Sumber : Modul Konsep Asuhan Kebidanan
Pusdiknakes,2009, hal.15
F.
NOMENKLATUR
DIAGNOSA KEBIDANAN
Nomenklatur
diagnosa kebidanan adalah suatu system nama yang telah terklasifikasi dan
diakui serta disyahkan oleh profesi, digunakan untuk menegakkan diagnosa
sehingga memudahkan pengambilan keputusannya. Dalam nomenklatur kebidanan mempunyai standar yang harus
dipenuhi.
Standar nomenklatur diagnosa kebidanan :
a. Diakui dan disahkan oleh
profesi.
a.
Berhubungan
langsung dengan praktek kebidanan.
b.
Memiliki
ciri khas kebidanan
c.
Di
dukung oleh pihak juggement lingkup praktek kebidanan.
Tabel 2. Daftar diagnosa Nomenklatur
kebidanan.
1. Persalinan Normal
2. Partus lama
3. Syok
4. DJJ tidak normal
5. Abortus
6. Solusio plasenta
7. Akut Pyelonephritis
8. Amnionitis
9. Anemia Berat
10. Apendiksitis
11. Atonia uteri
12. Infeksi mammae
13. Pembengkakan mammae
14. Presentase Bokong
15. Asma Bronchiale
16. Presentase dagu
17. Disproporsi Sevalo Pelvik
18. Hipertensi kronik
19. Koagilopati
20. Presentase Ganda
21. Cystitis
22. Eklampsia
23. Kehamilan Ektopik
24. Encephalitis
25. Epilepsy
26. Hidramnion
27. Presentase Muka
28. Persalinan Semu
29. Kematian Janin
30. Hemorargik Anterpartum
31. Hemorargik Postpartum
32. Gagal jantung
33. Inersia Uteri
34. Infeksi Luka
35. Invertio uteri
|
36. Bayi Besar
37. Malaria Berat dengan komplikasi
38. Malaria Ringan dengan komplikasi
39. Mekonium
40. Menginitis
41. Metritis
42. Migraine
43. Kehamilan Mola
44. Kehamilan Ganda
45. Partus Macet
46. Posisi Occiput posterior
47. Posisi Occiput Melintang
48. Kista Ovarium
49. Abses pelvix
50. Peritonitis
51. Placenta Previa
52. Pneumonia
53. Pre-Eklampsia Ringan/Berat
54. Hipertensi karena Kehamilan
55. Ketubah Pecah Dini
56. Partus Prematurus
57. Prolapsus Tali Pusat
58. Partus Fase Laten Lama
59. Partus Kala II Lama
60. Rest Plasenta
61. Retensio Plasenta
62. Rupture Uteri
63. Bekas Luka Uteri
64. Presentase Bahu
65. Distosia Bahu
66. Robekan Serviks dan Vagina
67. Tetatus
68. Letak Lintang
|
BAB III
STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PADA NY ”I”
GESTASI 32 MINGGU 2 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI RSKDIA PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 29
APRIL 2015
No. Register :
075137
Tanggal Kunjungan : 29 April 2015 jam 10:00 WITA
Tanggal Pengkajian : 29 April 2015 jam 10:30 WITA
Langkah
I Identifikasi Data Dasar
A. Identitas
Istri/Suami
Nama :
Ny ”I” / Tn ”Y”
Umur :
22 Tahun / 25 Tahun
Golongan Darah : B / O
Nikah/Lamanya : 1x ± 2 tahun
Suku :
Makassar / Makassar
Agama :
Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan :
IRT / Wiraswasta
Alamat :
Jl.Sukaria 3
B. Riwayat
Kehamilan Sekarang
1.
Ibu
mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.
2.
HPHT
tanggal 15-09-2014.
3.
TP
tanggal 22-06-2015.
4.
Ibu
mengatakan umur kehamilannya 8 bulan lebih.
5.
Ibu
merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada bulan Februari 2015 (umur
kehamilan 5 bulan).
6.
Ibu
mengatakan pergerakan janinnya kuat terutama dirasakan pada daerah perut
sebelah kanan
7.
Menurut
ibu tidak ada nyeri perut selama hamil.
8.
Ibu
mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah
beraktifitas.
9.
Ibu
khawatir dengan kehamilannya sekarang.
10. Ibu mendapatkan suntik TT 2 kali di RSKDIA
Pertiwi.
TT1 tanggal :
04 Maret 2015.
TT2 tanggal :
01 April 2015.
C. Riwayat
Kesehatan / Penyakit Lalu
1. Tidak ada riwayat penyakit jantung,
hipertensi, malaria dan diabetes melitus.
2. Tidak pernah menderita penyakit kelamin.
3. Tidak ada riwayat penyakit kulit dan alergi.
4. Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan
dan alkohol.
5. Tidak pernah dioperasi dan transfusi darah.
D. Riwayat
Reproduksi
1.
Menarche
umur 14 tahun.
2.
Siklus
haid 28–30 hari.
3.
Lamanya
haid 3-5 hari.
4.
Tidak
ada rasa nyeri waktu haid.
E. Riwayat
Psikososial
1.
Suami
maupun keluarga merasa senang dengan kehamilan ibu.
2.
Pengambil
keputusan dalam keluarga adalah suami.
3.
Ibu mengerjakan
urusan rumah tangga di bantu oleh keluarga.
4.
Ibu dan
keluarga taat menjalankan ibadah.
F. Riwayat
Ekonomi
1.
Ibu dan
suami sudah mempersiapkan biaya persalinannya.
2.
Penghasilan
suami cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
G. Riwayat
Spiritual
1.
Ibu dan
keluarga selalu berdo’a untuk keselamatan janinnya.
H. Riwayat
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1.
Kebutuhan
Nutrisi
a)
Frekuensi
makan :
2x sehari, porsi makan dihabiskan.
b)
Kebutuhan
minum : 7–8 gelas sehari.
c)
Pola
makan : nasi,
lauk-pauk, sayur–sayuran.
2.
Kebutuhan
Eliminasi
a)
BAK
Frekuensi 6–7x sehari, warna kuning muda, bau khas.
b)
BAB
Frekuensi 1x sehari, warna kuning muda, konsistensi lembek.
3.
Personal
Hygiene
a)
Mandi
2x sehari, keramas 2–3x seminggu.
b)
Menyikat
gigi 2x sehari setiap selesai makan.
4.
Kebutuhan
istirahat dan tidur
a)
Tidur
siang tidak teratur, karena ibu bekerja.
b)
Tidur
malam jam 22.00–05.00 WITA.
I. Pemeriksaan
Fisik
a.
Keadaan
umum baik.
a)
Kesadaran
: composmentis.
b)
Berat
badan sekarang 53kg (sebelum hamil 49 kg).
c)
Tinggi
badan 156 cm.
d)
Lila 24
cm.
e)
Tanda–tanda
vital :
Tekanan darah : 120 / 80 mmHg.
Nadi : 82 x/i.
Suhu badan :
36,7 oC.
Pernapasan : 22 x/i.
2.
Inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi
a)
Kepala
dan rambut
Inspeksi
: rambut
tidak rontok, tidak ada ketombe, dan berana hitam.
Palpasi : tidak
ada nyeri tekan, tidak ada oedema.
b)
Wajah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada kloasma
gravidarum dan tidak ada oedema.
Palpasi : tidak
ada nyeri tekan.
c)
Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak secret.
Palpasi : kongjungtiva
agak pucat dan sklera putih tidak ikterus.
d)
Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada polip.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
e)
Mulut
dan gigi
Inspeksi : bibir lembab, tidak pecah–pecah, gigi tampak
bersih, tidak ada caries dan gigi tanggal, gusi warna merah muda dan lidah
bersih.
f)
Telinga
Inspeksi : simetriss kiri dan kanan, bersih tidak dan
tidak ada serumen.
g)
Leher
Inspeksi :
tidak ada pembengkakan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe tidak ada pembesaran vena
jugularis.
h)
Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tampak
hiperpigmentasi pada areola mammae dan puting susu terbentuk.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, kolustrum ada bila
puting susu di pencet.
i)
Abdomen
Inspeksi : tampak striae livide dan linea nigra, otot
perut masih tegang, pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
Palpasi
abdomen menurut Leopold :
Leopold I : TFU ½ pusat-px
(30 cm).
Leopold II : Punggung Kiri
Leopold III : Presentase Kepala
Leopold IV : BAP (convergen)
Auskultasi Djj 138 x/menit, terdengar jelas
dan teratur pada kuadran kiri.
j)
Panggul
Pengukuran panggul luar
Distansia Cristarum : 26 cm.
Distansia
Spinarum : 23 cm.
Conjungata Eksterna
: 10 cm.
Boudelouge
: 20 cm.
k)
Vulva
dan genetalia
Inspeksi : vulva dan vagina tampak bersih, tidak ada
oedema/varices dan tidak ada keputihan.
l)
Ekstremitas
bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varices.
Palpasi :
tidak ada varices, tidak ada oedema.
Perkusi :
reflekx patella kiri dan kanan (+).
3. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium tanggal 29 April
2015
HB : 9,8
gr%.
Urine :
Albumin (-)
Reduksi (-)
b) USG
UK : 32
minggu 6 hari
Ketuban cukup (600 cc)
JK : Perempuan (♀)
DJJ : (+)
TBJ : 2620 gram
TP tanggal 13-06-2013
c) Obat-obatan yang diberikan:
SF : 1x1
Vit C : 3x1
Kalk : 1x1
Langkah
II Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Diagnosa :
G1 P0 A0, gestasi 32 minggu 2 hari, situs
memanjang, punggung kiri, presentase kepala, BAP (convergen), tunggal, hidup,
keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.
A. G1
P0 A0
Data Subjektif :
1.
Kehamilan
pertama dan tidak pernah keguguran.
2.
Ibu
merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada bulan Februari 2015 (umur
kehamilan 5 bulan).
Data Objektif :
1.
Tampak
striae livide.
2.
Dinding
perut tampak tegang.
3.
DJJ 138
x/menit.
Analisa dan
Interpretasi Data
Pada primigravida tampak striae livide, hal
terjadi karena pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebaban robeknya
serabut elastis di bawah kulit. Otot perut tampak tegang karena tidak pernah
hamil sebelumnya. (yuni kusmiyati,2009).
B. Gestasi
32 Minggu 2 Hari
Data Subjektif :
1.
HPHT
tanggal 15-09-2014.
2.
Umur
kehamilan 8 bulan lebih.
Data Objektif :
1.
TFU ½ pusat-px (30 cm)
Analisis dan
Interpretasi Data :
a)
Membesarnya
uterus disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
menyebabkan hipertropi, hyperplasia sel uterus dan hipervaskularisasi pembuluh
darah. (Wiknjosastro H, 2006, hal.89).
b)
Menurut
rumus Neagle dari HPHT tanggal 15–09–2014 sampai dengan tanggal 29–04–2015,
masa gestasi adalah 32 minggu 2 hari. (Yuni Kusmiyati 2009).
C. Situs
Memanjang
Data
Subjektif :
1.
Ibu
merasakan janinnya bergerak kuat, terutama pada sisi kanan.
Data Objektif :
a)
Palpasi
abdomen menurut Leopold :
Leopold I :
TFU ½ pusat-px (30 cm).
Leopold II :
Punggung Kiri.
Leopold III :
Presentasi Kepala.
Leopold IV :
BAP (convergen).
Analisis dan Interpretasi Data
Janin
dalam kehamilan sesuai dengan sumbu ibu dimana sumbu panjang janin memanjang
terhadap sumbu panjang ibu. (Obstetri Fisiologi, UNPAN, hal 186).
D. Punggung
Kiri
Data Subjektif :
1.
Pergerakan
janin di rasakan terutama pada kuadran kanan perut ibu.
Data Objektif :
1.
Palpasi
Leopold II teraba punggung kiri.
Analisis danInterpretasi Data
Palpasi Leopold II dapat ditentukan batas
samping uterus dan dapat pula di tentukan letak punggung janin yang membujur
dari atas kebawah menghubungkan bokong dan kepala. Pada palpasi teraba tahanan
keras lebar seperti papan pada sisi kanan perut ibu dan pada sisi kanan teraba
bagian–bagian kecil yang menunjukkan bahwa punggung kiri. (Wiknjosastro H, 2009).
E. Presentasi
Kepala
Data Subjektif : -
Data Objektif :
1.
Palpasi
abdomen menurut Leopold :
Leopold I :
TFU ½ pusat-px (30 cm).
Leopold II
: Punggung Kiri.
Leopold III :
Presentasi Kepala.
Leopold IV :
BAP (convergen).
Analisis dan Interpretasi Data :
Pada palpasi leopold III pada daerah sympisis
teraba bagian bulat keras dan mudah di gerakkan dan melenting, ini menandakan
bahwa janin dalam keadaan letak memanjang dengan bagian adalah kepala. (Mansjoer
A 1999, hal 256).
F. Bergerak
Atas Panggul (BAP) Convergen
Data Subjektif :
1.
Ibu
mengatakan sering BAK.
Data Objektif :
1.
Palpasi
abdomen menurut Leopold :
Leopold I :
TFU ½ pusat-px (30 cm)
Leopold II :
Punggung Kiri.
Leopold III :
Presentase Kepala.
Leopold IV :
BAP (convergen).
Analisis dan Interpretasi Data
Pada palpasi Leopold IV bagian–bagian
terendah janin masih dapat terdorong ke atas dan jari–jari pemeriksa (kedua
tangan) bertemu satu sama lain menandakan bagian terendah janin bergerak di atas
panggul. (Ruth Johson, Windy taylor, Buku Ajar Praktik Kebidanan, EGC, 2004 hal
8–9).
G. Tunggal
Data Subjektif :
1.
Ibu
merasakn janinnya bergerak kuat pada perut sebelah kanan.
Data Objektif :
1.
DJJ
terdengar jelas pada perut sebelah kiri kuadran bawah dengan frekuensi 138
x/menit.
Analisis dan Interpretasi Data
a)
Pada
palpasi hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala pada bagian bawah
abdomen dan bokong pada fundus uteri, menandakan kehamilan tunggal. (Manuaba I.
B. G, 2010).
b)
Auskultasi
DJJ pada hamil tunggal akan terdengar pada satu sisi, sedangkan pada kehamilan
ganda terdengar DJJ pada lokasi dengan perbedaan kurang lebih 10 denyutan.
(Manuaba I. B. G, 2010).
H. Hidup
Data Subjektif :
1.
Ibu
merasakan janinnya bergerak kuat.
Data Objektif
:
1.
DJJ
terdengar kuat dan teratur disebelah kiri dengan frekuensi 138x/menit.
Analisis dan Intrepretasi Data :
a)
Adanya
gerakan janin dan DJJ merupakan tanda bahwa janin hidup. Gerakan janin pada
primigravida dapat di rasakan pada umur kehamilan 18 minggu sedangkan pada
multigravida umur kehamilan 16 minggu. DJJ dapat di dengar leanec pada umur
kehamilan 18 sampai 20 minggu. (Wiknjosastro, 2009).
b)
Janin
yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara
120–160 x/menit. (Manuaba I. B. G, 2010 hal.127).
I. Keadaan
Janin Baik
Data Subjektif :
1.
Ibu
merasakan pergerakan janin kuat.
Data Objektif :
1.
DJJ 138
x/menit jelas dan teratur.
2.
TBJ
2580 gram.
Analisis dan Interpretasi Data :
Janin bergerak kuat, bunyi jantung teratur
menandakan janin dalam keadaan baik. (Wiknjosastro H, 2009).
J. Ibu
Dengan Anemia Ringan
Data Subjektif :
1.
Ibu
mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah
beraktifitas.
Data Objektif :
1.
Konjungtiva
pucat dan kadar Hb 9,8 gr%.
Analisi dan Interpretasi Data :
a)
Dalam
kehamilan kebutuhan meningkat sementara viskositas darah menurun sehingga kerja
jantung meningkat yang menyebabkan sel darah merah dalam perifer berkurang
sehingga nampak pucak pada konjungtiva. (Wiknjosastro H,2009).
b)
Volume
plasma dan sel darah merah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan
mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu dengan peningkatan
volume plasma rata – rata 30 – 40%, tetapi penambahan volume jauh lebih besar
dari peningkatan sel darah sehingga terjadi hemodilusi serta konsentrasi
hemoglobin dalam darah lebih rendah sehingga ibu menunjukkan tanda–tanda
anemia. (Wiknjosastro H, 2009).
Langkah
III Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
Potensial
terjadinya anemia sedang.
Data Subjektif :
1.
Ibu
mengeluh sering pusing pada saat mau
berdiri.
2.
Mudah
lelah setelah melakukan aktifitas.
Data Objektif :
1.
Konjungtiva
pucat dan kadar Hb 9,8 gr%.
Analisis dan Interpretasi Data :
Volume plasma dan sel darah mulai meningkat pada umur
kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36
minggu. Sehingga pada umur kehamilan 21 minggu dengan kadar Hb 9,8 gr% jika
tidak segera di antisipasi oleh tenaga kesehatan maka memungkinkan terjadinya
anemia sedang. (Wiknjosastro H,2009.).
Langkah
IV Tindakan Segera/Kolaborasi
Tidak ada data yang menunjang perlunya
tindakan emergensi/kolaborasi.
Langkah
V Rencana Tindakan
Tanggal 29 April 2015 pukul : 11.00 WITA
A. Tujuan
1.
Kehamilan
dapat berlangsung normal sampai aterm.
2.
Keadaan
ibu dan janin baik.
3.
Anemia
teratasi.
B. Kriteria
1.
TFU
sesuai dengan umur kehamilan.
2.
Tanda–tanda
vital dalam batas normal.
a)
Tekanan
darah : 90/60–140/90
mmHg.
b) Nadi :
60–100 x/menit.
c)
Suhu
badan : 36,5–37,50C.
d)
Pernapasan
: 16–24 x/menit.
3.
Keadaan
janin sehat dengan kriteria :
a)
DJJ
dalam batas normal 120–160 x/ menit.
b)
TBJ
2500 gram.
4.
Hemoglobin
≥ 11 gr%.
5.
Konjungtiva
tidak pucat.
6.
Keluhan
ibu kurang atau hilang mengenai rasa pusing dan tidak mudah lelah.
C. Intervensi
1.
Sapa
ibu dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun.
Rasional : Dengan
senyum, sapa, salam, sopan dan santun dapat membantu ibu merasa nyaman
dan mau bekerja sama dengan petugas.
2.
Jelaskan
prosedur yang akan dilakukan pada ibu
Rasional : Agar ibu dapat mengerti tindakan yang akan
dilakukan.
3.
Obervasi
keadaan umum dan TTV.
Rasional : Keadaan umum dan TTV adalah patokan dalam
menilai perkembangan kesehatan klien dan mengetahui gejala komplikasi secara
dini sehingga petugas dapat memberikan tindakan secara cepat dan tepat untuk
menghindari hal–hal yang tidak di inginkan.
4.
Beritahu
ibu tentang hasil pemeriksaan.
Rasional : Dengan penyampaian dan penjelasan hasil
pemeriksaan kepada ibu dan keluarga sangat penting agar ibu dan keluarga
mengetahui keadaan kehamilan.
5.
Jelaskan
Health Education (penyuluhan) kepada ibu tentang :
a)
Gizi
pada ibu hamil
Rasional :
Ibu dapat mengerti tentang makanan yang mengandung gizi yang di perlukan selama
hamil.
b)
Personal
Hygiene dalam kehamilan
Rasional :
Dengan menjaga hygiene dalam kehamilan dapat mencegah terjadinya infeksi.
c)
Istirahat
Rasional : Dengan adanya peningkatan fungsi fisiologi
di dalam tubuh maka diperlukan istirahat
yang cukup untuk memberi relaksasi otot tubuh serta mengurangi beban kerja
jantung.
6.
Jelaskan
tanda bahaya kehamilan
Rasional :
Dengan mendiskusikan tanda bahaya maka
ibu mengerti dan melaksanankan anjuran bidan untuk segera ke rumah sakit jika
ibu mengalami satu tanda bahaya kehamilan sehingga terhindar dari 3T (terlambat
dalam pengambilan keputusan, terlambat dalam merujuk, dan terlambat di
tangani).
7.
Diskusikan
tentang persiapan jika timbul komplikasi.
Rasional :
Jika timbul komplikasi maka setiap ibu
hamil harus siap untuk mengantisipasinya dengan perolongan segera dan “BERDOA”
(Bersama, Donor, Ongkos, Angkutan).
8.
Beri
dukungan moril dan spiritual pada ibu
Rassional : Agar ibu tidak cemas dan mempunayi semangat
yang besar atas kehamilannya.
9.
Diskusikan
tentang persiapan kelahiran dan persalinan.
Rasional :
Ibu mempunyai persiapan yang matang dalam
menghadapi proses persalinan baik fisik, psikis, serta tempat di mana ibu
melahirkan.
10. Penatalaksanaan pemberian obat – obatan
seperti :
a)
SF (sulfat ferosus)
Rasioanal
: Mengandung zat besi membatntu
peningkatan kadar Hb dalam darah untuk
mencegah terjadinya anemia.
b)
Vitamin
C
Rasional :
Vitamin C (75 mg/ hari) diberikan sebagai zat pembentuk hemoglobin mudah di
absorbsi.
c)
Calsium
Laktat
Rasional :
Pemberian calsium laktat sebanyak 900 mg
agar dapat memenuhi kebutuhan kalsium ibu hamil.
11. Anjurkan ibu untuk datang kembali ke rumah
sakit atau puskesmas tanggal 06 mei 2015 untuk mengetahui apakah anemianya
sudah teratasi.
Rassional : Dengan penjelasan kepada ibu kapan ia harus
kembali maka ibu mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga tujuan asuahan
dapat dicapai secara efisien dan efektif.
Langkah
VI Implementasi
Tanggal 29
April 2015 pukul 11:10
WITA
1.
Menyapa ibu dengan Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan
Santun.
Hasil : ibu tersenyum dan menjawab salam.
2.
Jelaskan
prosedur yang akan di lakukan kepada ibu.
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang
dijelaskan.
3.
Mengobservasi
keadan umum, TTV dan gejala–gejala komplikasi dini.
Hasil : Keadaan umum baik ,dengan TTV:
Tekanan darah : 120 / 80 mmHg.
Nadi : 82 x/menit.
Suhu badan : 36,7oC.
Pernapasan :
22 x/menit.
4.
Memberikan
He (health Education) tentang :
a.
Gizi
pada ibu hamil
1.
Kebutuhan
kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh
dari kacang–kacang, buah segar, beras merah, sayur–sayuran dan kentang.
2.
Kebutuhan
protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe,
daging, ikan, susu dan telur.
3.
Kebutuhan
kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli,
kacang–kacangan.
4.
Zat
besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging
segar, hati, ikan, telur dan kedelai.
5.
Kebutuhanasam
folat (vitamin B) di sarankan 300 gr per
hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli, stroberi juga roti.
6.
Vitamin
C di perlukan sebanyak 75 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel dan
jeruk manis.
b.
Hygiene
dalam kehamilan
Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari
dan mengganti pakaian setiap selesai mandi.
c.
Istirahat
yang cukup.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
yaitu siang 1–2 jam dan 6–8 jam pada malam hari.
Hasil : ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5.
Mendiskusikan
tanda–tanda bahya kehamilan
a.
Perdarahan
dari jalan lahir.
b.
Sakit
kepala yang hebat.
c.
Penurunan
gerakan janin.
d.
Ketuban
pecah sebelum waktunya.
e.
Gangguan
penglihatan.
f.
Demam.
g.
Muntah
terus menerus.
h.
Nyeri
abdomen.
i.
Kejang.
Hasil : ibu mengerti dan
telah mengetahui 9 tanda bahaya kehamilan.
6. Memberikan dukungan moril dan spiritual pada
ibu.
a.
Menyerahkan
urusan rumah tangga kepada keluarga.
b.
Selalu
berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan dalam proses persalinan.
Hasil : ibu merasa
senang dengan dukungan yang diberikan.
7.
Mendiskusikan
tentang persiapan persalinan mengenai pemilihan tempat persalinan, penentuan
penolong persalinan, biaya persalinan dengan mengingat “ SURGA” (Serahkan
urusan rumah tangga pada keluarga) dan “BERDOA” (Bersama, donor, ongkos, angkutan).
Hasil :Ibu
mau melahirkan di RSIA Pertiwi, di tolong oleh bidan dan sudah mempersiapkan
biaya persalinannya.
8.
Penatalaksanaan
pemberian Vitamin.
a.
Sf : 1 x 1.
b.
Vitamin
C : 3 x 1.
c.
Calsium
Laktat : 1 x 1.
Hasil :Ibu sudah mengerti
dan mau minum obat yang diberikan sesuai dengan anjuran bidan.
9.
Menganjurkan
ibu untuk follow up 2 minggu kemudian atau bila ada keluhan untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan janinnya serta kesehatan ibu .
Hasil : ibu bersedia untuk dating 2 minggu kemudian
atau kapan saja bila ada keluhan.
Langkah
VII Evaluasi
Tanggal 29 April 2015, pukul 11.00 WITA
1.
Umur
kehamilan 32 minngu 2 hari.
2.
Keadaan
ibu dan janin baik.
a.
Tanda–tanda
vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg.
Nadi : 82 x/menit.
Suhu badan :
36,7oC.
Pernapasan : 22 x/menit.
b.
Keadaan
janin baik :
DJJ : 138x/i.
TBJ : 2580 gram.
3. Anemia belum teratasi dengan Hb 9,8 gr%.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “I” GESTASI 32 MINGGU 2 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI RSKDIA PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 29 APRIL 2015
No. Register :
075137
Tanggal Kunjungan : 29 April 2014, jam 10:00 WITA
Tanggal Pengkajian : 28 April 2014, jam 10:30 WITA
A. Identitas
Istri/Suami
Nama
: Ny ”I” / Tn ”Y”
Umur
: 22 Tahun / 25 Tahun
Golongan
Darah : B
/ O
Nikah/Lamanya : 1x ± 2
tahun
Suku :
Makassar
/ Makassar
Agama :
Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan
: IRT/ Buruh Harian
Alamat :
Jl.Sukaria 3
B. Data
Subjektif (S)
1.
Hamil
pertama dan tidak pernah keguguran.
2.
HPHT
tanggal 15-09-2014.
3.
Umur
kehamilan 8 bulan lebih.
4.
Janin
bergerak kuat dan tidak ada rasa nyeri.
5.
Pergerakan
janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.
6.
Ibu
mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.
7.
Ibu
merasa cepat lelah setelah beraktifitas.
8.
Ibu
mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali di RSIA Pertiwi.
TT1 tanggal :
04 Maret 2015.
TT2 tanggal :
01 April 2015.
C. Data
Objektif (O)
1.
Tafsiran
persalinan tanggal 22-06-2015
2.
Keadaan
umum baik:
a.
Tanda
tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg.
Nadi : 82 x/
menit.
Suhu badan : 36,7oC.
Pernapasan : 22 x/menit.
b.
Keadaan
emosi stabil dapat berkomunikasi dengan baik.
c.
Berat
badan 53 kg (sebelum hamil 49 kg).
d.
LILA 24
cm.
3.
Tidak
ada oedema pada wajah.
4.
Konjungtiva
pucat, sklera tidak ikterus.
5.
Tampak
striae alba dan linea nigra, otot perut tampak tegang.
6.
Pemeriksaan
abdomen (palpasi) menurut Leopold
a.
Leopold
I : TFU ½ pusat-px (30 cm).
b.
Leopold
II : Punggung
kiri.
c.
Leopold
III : Presentasi Kepala.
d.
Leopold
IV : BAP (convergen)
7.
DJJ : 138 x/menit.
8.
Tidak
ada oedema dan varices pada kedua tungkai.
9.
Reflek
patella positif (+/+).
10. Pemeriksaan laboratorium tanggal 29 April
2015
1.
Hb : 9,8 gr%.
2.
Urine : Albumin dan reduksi negatif.
D. Assesment
(A)
a.
G1 P0
A0, gestasi 32 miggu 2 hari, situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala,
BAP (convergen), tunggal, hidup, keadaan janin baik keadaan ibu anemia ringan.
b.
Potensial
terjadi anemia sedang.
E. Planning
(P)
Tanggal 29 April 2015 , jam 11.00 WITA.
1.
Menyapa
ibu dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun.
Hasil : ibu tersenyum dan menjawab salam.
2.
Jelaskan
prosedur yang akan di lakukan kepada ibu.
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang
dijelaskan.
3.
Mengobservasi
keadan umum, TTV dan gejala–gejala komplikasi dini.
Hasil : keadaan umum baik ,dengan TTV:
Tekanan darah : 120 / 80 mmHg.
Nadi : 82 x/menit.
Suhu badan : 36,7oC.
Pernapasan :
22 x/menit.
4.
Memberikan
He (health Education) tentang :
a.
Gizi
pada ibu hamil
1)
Kebutuhan
kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh
dari kacang–kacang, buah segar, beras merah, sayur–sayuran dan kentang.
2)
Kebutuhan
protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe,
daging, ikan, susu dan telur.
3)
Kebutuhan
kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli,
kacang–kacangan.
4)
Zat
besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging
segar, hati, ikan, telur dan kedelai.
5)
Kebutuhanasam
folat (vitamin B) di sarankan 300 gr per
hari. Sumber asam folat yaitu orange juice, bayam, brokoli, stroberi juga roti.
6)
Vitamin
C di perlukan sebanyak 75 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel dan
jeruk manis.
b.
Hygiene
dalam kehamilan
Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap
selesai mandi.
c.
Istirahat
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang 1–2 jam dan 6-8
jam pada malam hari.
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5.
Mendiskusikan
tanda–tanda bahya kehamilan
b.
Perdarahan
dari jalan lahir.
c.
Sakit
kepala yang hebat.
d.
Penurunan
gerakan janin.
e.
Ketuban
pecah sebelum waktunya.
f.
Gangguan
penglihatan.
g.
Demam.
h.
Muntah
terus menerus.
i.
Nyeri
abdomen.
j.
Kejang.
Hasil : ibu mengerti dan telah mengetahui 9 tanda bahaya kehamilan.
6.
Memberikan
dukungan moril dan spiritual pada ibu.
a.
Menyerahkan
urusan rumah tangga kepada keluarga.
b.
Selalu
berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan dalam proses persalinan.
Hasil : ibu merasa senang dengan dukungan yang
diberikan.
7.
Mendiskusikan
tentang persiapan persalinan mengenai pemilihan tempat persalinan, penentuan
penolong persalinan, biaya persalinan dengan mengingat “ SURGA” (Serahkan
urusan rumah tangga pada keluarga) dan “BERDOA” (Bersama, donor, ongkos, angkutan).
Hasil : Ibu mau melahirkan di RSIA Pertiwi, di tolong
oleh bidan dan sudah mempersiapkan biaya persalinannya.
8.
Penatalaksanaan
pemberian Vitamin.
a.
Sf : 1 x 1
b.
Vitamin
C : 3 x 1
c.
Calsium
Laktat : 1 x 1
Hasil : Ibu sudah mengerti dan mau minum obat yang diberikan sesuai dengan
anjuran bidan.
9.
Menganjurkan
ibu untuk follow up 2 minggu kemudian atau bila ada keluhan untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan janinnya serta kesehatan ibu .
Hasil : ibu bersedia untuk dating 2 minggu kemudian
atau kapan saja bila ada keluhan.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN
KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY ”I”
GESTASI 34 MINGGU 2 HARIDENGAN ANEMIA RINGAN
DI RSKDIA PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 13 MEI 2015
No. Register : 075137
Tanggal Kunjungan : 13 Mei 2015 jam 09:10 WITA
Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2015 jam 09:30 WITA
A. Identitas
Istri/Suami
Nama
: Ny ”I” / Tn ”Y”
Umur : 22 Tahun / 25 Tahun
Golongan Darah
: B / O
Nikah/Lamanya : 1x ± 2
tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA
/ SMA
Pekerjaan : IRT/
Buruh Harian
Alamat : Jl.Sukaria
3
B. Data
Subjektif (S)
1.
Hamil
pertama dan tidak pernah keguguran.
2.
Ibu
mengatakan kelelahannya sudah berkurang.
3.
Perasaan
pusing sudah berkurang.
4.
Pergerakan
janin bertambah kuat dan teratur terutama pada sisi kanan.
5.
Ibu
mengatakan selalu buang air kecil.
C. Data
Objektif (O)
1.
Tafsiran
persalinan tanggal 22-06-2015.
2.
Keadaan
umum baik
a.
Tanda –
tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg.
Nadi : 82 x/
menit.
Suhu
badan : 37oC.
Pernapasan
: 20 x/menit
b.
Tidak
ada oedema pada wajah.
c.
Konjungtiva
merah muda, sklera tidak ikterus
d.
Pemeriksaan
abdomen (palpasi) menurut leopold
Leopold I : TFU 2 jbpx
(31 cm).
Leopold II :
Punggung kiri.
Leopold III : Kepala.
Leopold IV : BAP
(convergen)
e.
Djj
terdengar jelas : 140 x/menit.
f.
Pemeriksaan
laboratorium:
Hb : 11
gr%.
Urine : Albumin dan reduksi
negatif (-).
D. Assasment
(A)
G1 P0 A0, gestasi 34 minggu 2 hari, situs
memanjang, punggung kiri, presentase kepala, BAP (convergen), tunggal, hidup,
keadaan janin baik dan keadaan ibu baik.
E. Planning
(P)
Tanggal 13 Mei 2015 jam 10:00 WITA.
1.
Memeberitahu
tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal, ibu dan janin
baik.
Hasil : ibu
mengetahui hasil pemeriksaannya.
2.
Memberi
He tentang :
a.
Gizi
pada ibu hamil
1)
Kebutuhan
kalori selama meningkat sebesar 300 kalori perh hari yang diperoleh dari
kacang–kacangan, buah segar, beras merah, sayur–sayuran, kentang.
2)
Kebutuhan
protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat di peroleh dari tahu, tempe,
daging, ikan, susu, telur.
3)
Kebutuhan
kalsium sebesar 56 mg per hari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli,
kacang–kacangan.
4)
Zat
besi di perlukan sebesar 56 mg per hari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging
segar, hati, ikan, telur dan kedelai.
5)
Kebutuhan
asam folat (vitamin B) di sarankan 300 mg per hari. Sumber asam folat yaitu
orange juice, bayam, brokoli, strobery.
6)
Vitamin
C diperlukan sebanyak 70 mg per hari yang dapat diperoleh dari buah apel, jeruk
manis.
Hasil :
Ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang di berikan dan ibu bersedia
mengkonsumsi makanan yang dianjurkan.
b.
Hiygiene
dalam kehamilan.
Menganjurkan ibu untuk mandi 2x sehari dan mengganti pakaian setiap
selesai mandi.
Hasil
: Ibu mengerti tentang pentingnya personal
hygiene.
c.
Istirahat
Menganjurkan ibu untuk istiraht yang cukup yaitu tidur siang 1–2 jam dan
6–8 jam pada malam hari dan ibu sudah mengerti.
Hasil : Ibu bersedia melakukannya.
3.
Mendiskusikan
tanda bahaya dalam kehamilan.
a.
Perdarahan
jalan lahir.
b.
Sakit
kepala yang hebat.
c.
Penurunan
gerakan janin.
d.
Ketuban
pecah sebelum waktunya.
e.
Gangguan
penglihatan.
f.
Demam.
g.
Muntah
terus menerus.
h.
Nyeri
abdomen.
i.
Kejang.
Hasil :
Ibu sudah mengerti dan bersedia menghubungi bidan jika mengalami salah satu
tanda bahaya kehamilan.
4.
Memberikan
dukungan moril dan spiritual pada ibu.
a.
Menyerahkan
urusan rumah tangga kepada keluarga.
b.
Selalu
berdoa kepada Allah SWT, agar dimudahkan dalam proses persalinan.
Hasil : Ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan
dan kehamilannya.
5.
Mendiskusikan
tentang persiapan persalinan.
Hasil :
Ibu mau melahirkan di Puskesmas Kampili
dan di tolong oleh bidan.
6.
Penatalaksanaan
pemebrian obat, yaitu :
a.
Sf : 1 x 1
b.
Vitamin
C : 3 x 1
c.
Calsium
Laktat : 1 x 1
Hasil :
ibu mau minum obat sesuai resep yang
diaanjurkan.
7.
Menganjurkan
ibu datang kembali untuk control apabila ada keluhan datang kapan saja.
Hasil : Ibu
mengertidan bersedia dating kembali
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas ada apakah
kesenjangan antara konsep dasar dengan penerapan asuhan kebidanan pada Ny ”I”
gestasi 32 minggu 2 hari dengan anemia ringan di RSIA Pertiwi pada tanggal 29
April dan 13 Mei 2015.
Pembahasan
ini di susun berdasarkan teori nyata dengan pendekatan manajemen kebidanan yang
terjadi dari 7 langkah.
A. Langkah
I Identifikasi Data Dasar
Pada
langkah awal ini penulis melakukan pengakajian data dasar yang meliputi
identitas klien, data biologis, data psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual.
Informasi yang diperoleh mengenai data–data tersebut penulis dapatkan dengan
mengadakan wawacara langsung dari klien dan keluarganya serta sebagian
bersumber dari pemeriksaan fisik. Data lainnya diperoleh dari petugas yang
menangani klien. Dalam mengumpulkan informasi ini penulis tidak mendapatkan
hambatan yang berarti karena sikap respon klien dan keluarga cukup terbuka.
Dalam
tinjauan pustaka di katakan bahwa tanda dan gejala anemia meliputi lemas,
pusing cepat letih, mudah mengantuk, pandangan berkunang-kunang terutama bila
mau berdiri dan konjungtiva tampak pucat. Pada kasus Ny ”I” data yang di
peroleh menunjukkan adanya persamaan gejala yang terdapat pada tinjauam pustaka
yaitu cepat lelah, pusing, konjungtiva pucat serta di tunjang oleh pemeriksaan
darah HB klien 9,8 gr%.
Dari
gambaran di atas tidak di temukan kesenjangan antara teori dan praktek pada
kasus Ny”I”.
B. Langkah
II Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Berdasarka
dalam konsep dasar bahwa dalam menegakkan suatu diagnosa/masalah kebidanan
harus berdassarkan pada pendekatan asuhan kebidanan yang didukung dan ditunjang oleh beberapa
data baik data subjektif maupun data objektif Hb klien 9,8 gr%.
Adapun
diagnosa masalah aktual yang dapat didentifikassi pada Ny”I” adalah G1 P0 A0,
gestasi 32 minggu 2 hari, situs memanjang, punggung kiri, presentase kepala,
convergen, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.
C. Langkah
III Merumuskan Diagnosa/ Masalah Potensial
Dari
data potensial didapat data anemia
sedang itu adalah data kemungkinan yang akan terjadi jika tidak di tangani
dengan cepat dan benar. Yang menyebabkan anemia sedang jika anemia ringan tidak
ditanagani dengan cepat dan benar.
Pada
tinjauan asuhan kebidanan identifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi
pada Ny”I” berdasarkan pengumpulan data,
pengamatan yang cermat dan observasi yang akurat kemudian dievaluasi apakah
terdapat kondisi yang abnormal dan apabila tidak mendapatkan penanganan yang
akurat dapat menimbulkan keadaan yang berbahaya sehingga mengancam kehidupan
ibu dan janin.
Dalam
penanganan kasus anemia ringan dilahan praktek pada kasus ini menunjukkan
adanya kesamaan dengan tinjauan asuhan kebidanan sehingga memudahkan penulis dalam melanjutkan proses
asuhan ke langkah berikutnya. Pada kasus anemia ringan diagnosa atau masalah
potensial yang bisa terjadi adalah potensial terjadi anemia sedang.
D. Langkah
IV Identifikasi Perlunya Segera Dan Kolaborasi
Dalam
kasus ini penulis tidak melaksanakan tindakan segera maupun tindakan lain yang
bersifat emergensi. Oleh karena itu tidak ada diagnosa atau masalah yang
memerlukan tindakan segera pada kasus ini.
E. Langkah
V Rencana Tindakan
Perencanaan
adalah proses penyusunan suatu rencana atau
tindakan berdasarkan identifikasi masalah saat ini serta diagnosa dan
masalah lain yang mungkin terjadi. Perenanaan tindakan berdasarkan tujuan yang
akan dicapai di sertai keberhasilannya.
Adapun rencanan tindakan pada kasus Ny”I”
adalah :
1.
Sampaikan
hasil pemeriksaan pada ibu.
2.
Berikan
pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil, hygiene dalam kehamilan serta
istirahat.
3.
Diskusikan
tanda bahaya kehamilan.
4.
Memberikan
dukungan moril dan spritual pada ibu.
5.
Diskusikan
tentang persiapan kelahiran dan persalinan.
6.
Penatalaksanaan
pemberian obat yaitu Fe, Vit.C dan Kalk.
7.
Anjurkan
ibu untuk datang kembali sesuai jadwal yang ditetapkan atau bila ada keluhan.
Dari
tinjauan pustaka dan asuhan kebidanan pada Ny”I” berdasarkan pada rencana
tindakan, ditemukan adanya persamaan antara apa yang ada di teori dengan yang
dilakukan di lahan praktek.
F. Lsangkah
VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Tindakan
yang telah di rencanakan dapat di laksanakan sesuai rencana dan pada tahap
pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan ini, penulis tidak menemukan hambatan
yang berarti karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien dan
keluarga yang kooperatif dan adanya sarana dan fasilitas yang mendukung dalam
pelaksanaa tindakan. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi,
buah–buahan, tablet Fe.
G. Langkah
VII Evaluasi
Evaluasi
merupakan langkah terakhir dari proses manajemen asuhan kebidanan dimana pada
tahap ini di nilai adanya kemajuan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah
yang dihadapi oleh klien. Dalam evaluasi selama 2 kali pemeriksaan tanggal 29
April dan 13 Mei 2015 pada Ny”I” yang telah dilakukan untuk menangani anemia
diperoleh hasil yang menunjukkan adanya perubahan dari anemia ringan menjadi
normal dengan Hb klien 11 gr%.
BAB
V
PENUTUP
Setelah penulis membahas tentang Asuhan
Kebidanan Pada Ny”I” Gestasi 32 minggu 2 hari dengan Anemia Ringan berdasarkan
landasan teori dan penerapan asuhan kebidanan maka penulis dapat mengambil
kesimpulan dan saran-saran yang bertitik tolak pada pembahasan.
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny “I” dengan
anemia ringan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi dengan
berdasarkan pendekatan pemecahan masalah dengan 7 langkah Varney yaitu pengakajian data dan analisa
data, identifikasi diagnosa/masalah aktual, identifikasi diagnosa/masalah
potensial, rencana tindakan, evaluasi perlunya tindakan segera, pelaksanaan
asuhan kebidanan, serta evaluasi dan melaksanakan pendokumentasian asuhan
kebidanan maka masalah yang dialami oleh Ny”I” dapat teratasi dengan Hb 11 gr%.
B. Saran
1. Bagi masyarakat khususnya ibu hamil.
a.
Disarankan pada ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan ANC sesuai dengan kebutuhan dan segera setelah mengalami
keterlambatan haid untuk mengantisipasi komplikasi dalam kehamilan.
b.
Ibu hendaknya membiasakan diri untuk
mengkonsumsi makanan yang nilai gizinya banyak dalam memenuhi kebutuhan ibu dan
janin dan hendaknya mengkonsumsi tablet sulfas ferrosus yang di berikan secara
teratur.
2. Bagi pelaksana pelayanan kesehatan :
a.
Bidan
perlu mengenali masalah-masalah klien dengan cara pendekatan sesuai program
asuhan kebidanan.
b.
Bidan
sebagai salah satu tulang punggung dalam pemberian pelayanan kesehatan
khususnya kebidanan terhadap masyarakat juga senantiasa untuk lebih
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam memberikan pelayanan pada
masyarakat dengan membaca buku serta mengikuti pelatihan dengan seminar seiring
perkembangan ilmu pengetahuan.
3. Bagi institusi
a. Menyediakan
tenaga pengajar yang profesional yang dapat membimbing mahasiswa dalam proses
belajar mengajar.
b. Melengkapi
fasilitas laboratorium yang memadai sesuai standar kebidanan dan buku-buku di
perpustakaan.
4. Bagi penulis agar karya tulis ilmiah yang
disusun dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan menambah wawasan tentang
asuhan Antenatal Care khususnya Anemia Ringan dan merupakan salah satu pengalaman
ilmiah yang sangat berharga bagi penulis.
DAFTAR
PUSTAKA
Jannah, Nurul, 2011, “ Buku Ajar Asuhan Kebidanan :
Kehamilan”, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Manuaba I. B. G,2010,”Ilmu KebidananPenyakit Kandungan Dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan”, EGC, Jakarta.
Millis A, 2005,” Tujuh Dari sepuluh Wanita Hamil Terkena
Anemia” Pieter H. Z,2010,”Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan”,
Ed.Revisi, Penerbit Kencana,Medan.
Prawirohardjo Sarwono,2009,”ilmu
kebidanan.j”, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002.”Ilmu
Kebidanan Edisi III”.Jakarta :PT Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002.”Ilmu
Kebidanan Edisi III”.Jakarta :PT Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.
Rukiyah A Y,dkk,2009,”Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan )”,
Penerbit Trans Info Media, Jakarta.
Saifuddin A.B, 2006, “ Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal”.
Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Sulistyawati, Ari, 2009,”Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Nifas”,Andi,Yogyakarta
Saleha, Sitti, 2009,”Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas”, Salemba
Medika,Jakarta
Wiknjosastro
H,2012,” Ilmu Kebidanan”, Ed.III, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Topik : Anemia Pada Ibu Hamil
Sasaran XM : Ibu hamil
Tujuan umum : Ibu dapat mengetahui tentang anemia
Tujuan khusus : - ibu tahu pengertian anemia
a.
Ibu
tahu tentang penyebab anemia.
b.
Ibu
tahu cara mengatasi anemia.
Metode :
Ceramah dan Tanya jawab.
Alat dan bahan : Materi penyuluhan.
Tempat :
RSKDIA PERTIWI
ANEMIA
PADA IBU HAMIL
1.
Pengertian
Anemia
adalah kondisi di mana ibu dengan kadar Haemoglobi (Hb) dan darahnya kurang
dari 12 gr%. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi di mana ibu dengan kadar Hb
di bawah 11 gr% pada trimester I dan III, atau kadar Hb < 10,5 gr% pada
trimester II. (Saifuddin,2002)
2.
Penyebab
Anemia
dalam kehamilan paling banyak disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut.
3.
Gejala
Gejala anemia dalam kehamilan yaitu ibu
mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunaang, lidah luka,
malaise, nafsu makan turun, konsentrasi hilang, nafas pendek, keluhan mual
muntah lebih hebat pada hamil muda.
4.
Efek
Efek anemia pada trimester I dapat
mengakibatkan abortus, missed abortus, dan kelainan konganital pada janin.
Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan persalinan prematur,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
intrauterine sampai kematian, BBLR, gestosis, mudah terkena infeksi, IQ rendah, dan kematian.
Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan
gangguan hiis baik yang primer maupun
sekunder, janin akan lahir dengan anemia, persalinan dengan tindakan karena ibu
cepat lelah. Selama post partum anemia dapat menyebabkan atonia uteri, retensio
plassenta, perlukaan yang sukar sembuh, mudah terjadi sepsis puerpuralis, dan
gangguan involusio uteri.
5.
Pengobatan
1.
Terapi
oral dengan pemberian preparat besi, yaitu Sulfat Ferosus (SF), Fero Glukonat
atau Na-fero bisirat. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg
besi dan 50 µgr asam folat untuk profilaksis anemia.
2.
Terapi
parental baru di berikan apabila
penderita tidak tahan zat besi oral.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(S A P)
Topik :
Nutrisi ibu hamil.
Sasaran :
ibu hamil
Tujuan :
a.
Tujuan
umum :
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan
klien dan keluarga mngerti dan memahami tentang nutrisi ibu hamil
b.
Tujuan
khusus :
Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat
:
1)
Menyebutkan
dan menguraikan tentang pentingnya gizi ibu hamil.
2)
Menguraikan
tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil.
Metode :
Ceramah dan Tanya jawab.
Alat dan bahan : Materi penyuluhan.
Tempat :
Di RSKDIA Pertiwi
.
NUTRISI
IBU HAMIL
A. Pentingnya
Gizi Pada Ibu Hamil
Masa hamil adalah masa di mana seorang wanita
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang dieprlukan
dalam keadaan sebelum hamil di samping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya
sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin yang di kandungnya. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi
ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan wanita hamil rata– rata 6,5 kg
sampai 16 kg.
Gizi yang adekuat selama hamil akan
mengurangi resiko dan komplikasi yang mungkin timbul pada ibu. Menjaga
pertumbuhan janin sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang optimal.
B. Kebutuhan
Gizi Pada Ibu Hamil
Zat–zat gizi yang di butuhkan ibu hamil meliputi :
1.
Kebutuhan
Protein
Kebutuhan Protein ibu hamil 60 gr, sumber
protein meliputi :
a.
Dari
hewani : Daging, ikan, susu.
b.
Dari
nabati : produk kacang kedelai,
polong–polongan, tempe, buncis.
Pengolahannya tidak boleh terlalu berlebihan
dalam pemanasan terutama penggorengan.
2.
Kebutuhan
Lemak.
Merupakan zat gizi
yang menyediakan energi dalam tubuh yang diperlukan ibu hamil dalam metabolisme
tubuhnya.
Sumber Lemak meliputi :
a.
Susu,
daging dan minyak tumbuhan.
b.
Juga
terdapat pada buah, sayuran dan biji sereal.
3.
Kebutuhan
Vitamin
Tidak menghasilkan
energi tetapi berfungsi sebagai zat pengatur seluruh proses dalam tubuh (sistem
pencernaan, pergerakan otot, pertumbuhan jaringan tubuh) vitamin yang
diperlukan antara lain :
a.
Vitamin
A terdapat pada : Minyak ikan, kuning telur, wartel, sayuran berwarna hijau,
dan buah–buahan.
b.
Vitamin
C yang banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna kuning.
4.
Kebutuhan
zat besi.
Kebutuhan zat besi
ibu hamil 60 mg. Tambahan zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah
yang baru. Selain itu akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah
merah ini dibutuhakn pula pada proses persalinan dan menyusui. Makanan yang
mengandung zat besi meliputi : daging, sayuran berwarna hijau, ikan telur,
kedelai dan produknya.
5.
Kalsium
Kalsium untuk ibu
hamil di perlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Sumber kalsium yaitu susu
dan produk susu, tahu, dan kacang-kacang.
6.
Kalori
Kebutuhan selama trimester kedua dan ketiga
meningkat sebesar 300 kalori, diperlukan untuk meningkatkan berat badan ibu dan
janin. Sumber kalori yaitu beras merah, kacang–kacangan dan kentang.
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
(S
A P)
Topik :
Tanda Bahaya dalam Kehamilan.
Sasaran :
Ibu hamil.
Tujuan
Khusus : Setelah dilakukan
penyuluhan di harapkan ibu dan keluarga dapat mengerti, mengetahui dan
memahami tentang bahaya kehamilan.
Tujuan
khusus : Pada akhir penyluhan
ibu dapat :
1.
Menyebutkan
dan menguraikan tentang tanda bahaya kehamilan.
2.
Ibu
dapat mengenali secara lebih dini tanda bahaya kehamilan sehingga dapat segera
ke fasilitas kesehatan yang terdekat bila mendapat tanda–tanda tersebut.
Metode :
Ceramah dan Tanya jawab
Tempat :
Di RSKDIA Pertiwi
TANDA
BAHAYA KEHAMILAN
Tanda-tanda bahaya yang penting di ketahui
oleh ibu dan keluarga adalah :
1.
Sakit
kepala yang hebat dan menetap.
Sakit kepala dalam
kehamilan adalah umum dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah :
a.
Sakit
kepala yang menetap an tidak hilang dengan beristirahat.
b.
Kadang
dengan saakit tersebut, ibu mungkin yang menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atu adanya bayangan.
2.
Keluar
air ketuban sebelum waktunta
Keluar air ketuban
sebelum waktunya adalah ketuban pecah sebelum ada tanda–tanda persalinan. Hal
ini perlu mendapat perhatian khusus karena fungsi air ketuban yaitu
memepengaruhi jalannya kehamilan maupun persalinan.
3.
Gangguan
penglihatan
Masalah visual yang
mengindentifikassi keadaan yang mengancam adalah perubahan penglihatan mendadak
misalnya pandangan kabur atau penglihatan seperti ada bintik–bintik dan di
sertai dengan sakit kepala yang hebat.
4.
Perdarahan
jalan lahir.
Perdarahan dari
jalan lahir sebelum waktunya adalah patologi karena di curigai terjadinya
plasenta previa atau solusio plasenta.
5.
Pergerakan
janin berkurang .
Ibu mulai merasakan
gerak janinnya selama bulan ke empat atau kelima. Jika bayi tidur gerakannya
akan melemah, janin harus bergerak minimal satu kali saatu jam. Gerakan akan
mudah terasa jika berbaring atau beristirahat.
6.
Nyeri
perut hebat.
Nyeri perut hebat
yang tidak berhubungan dengan persalinan normal, adalah keadaan yang abnormal :
a.
Nyeri
yang hebat dan menetap.
b.
Tidak
hilang dengan istirahat.
7.
Kejang
Kejang pada ibu hamil biasa di sebabkan
karena teakanan darah naik dan dicurigai eklampsia.
8.
Demam
Demam pada ibu
hamil biasanya karena infeksi atau malaria. Demam yang tinggi membahayakan
keselamatan ibu.
9.
Hyperemesis
Mual dan muntah
adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester pertama. Hyperemesis yang
merupakan komplikasi mual dan muntah, bila terjadi terus–menerus dapat
menyebabkan dehidrasi. Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(S A P)
Topik :
Nutrisi ibu hamil.
Sasaran :
ibu hamil
Tujuan :
c.
Tujuan
umum :
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan
klien dan keluarga mngerti dan memahami tentang nutrisi ibu hamil
d.
Tujuan
khusus :
Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat
:
3)
Menyebutkan
dan menguraikan tentang pentingnya gizi ibu hamil.
4)
Menguraikan
tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil.
Metode :
Ceramah dan Tanya jawab.
Alat dan bahan : Materi penyuluhan.
Tempat :
Di RSIA Pertiwi
.
NUTRISI
IBU HAMIL
C. Pentingnya
Gizi Pada Ibu Hamil
Masa hamil adalah masa di mana seorang wanita
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang dieprlukan
dalam keadaan sebelum hamil di samping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya
sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin yang di kandungnya. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi
ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan wanita hamil rata– rata 6,5 kg
sampai 16 kg.
Gizi yang adekuat selama hamil akan
mengurangi resiko dan komplikasi yang mungkin timbul pada ibu. Menjaga
pertumbuhan janin sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang optimal.
D. Kebutuhan
Gizi Pada Ibu Hamil
Zat–zat gizi yang di butuhkan ibu hamil meliputi :
7.
Kebutuhan
Protein
Kebutuhan Protein ibu hamil 60 gr, sumber
protein meliputi :
c.
Dari
hewani : Daging, ikan, susu.
d.
Dari
nabati : produk kacang kedelai,
polong–polongan, tempe, buncis.
Pengolahannya tidak boleh terlalu berlebihan
dalam pemanasan terutama penggorengan.
8.
Kebutuhan
Lemak.
Merupakan zat gizi
yang menyediakan energi dalam tubuh yang diperlukan ibu hamil dalam metabolisme
tubuhnya.
Sumber Lemak meliputi :
c.
Susu,
daging dan minyak tumbuhan.
d.
Juga
terdapat pada buah, sayuran dan biji sereal.
9.
Kebutuhan
Vitamin
Tidak menghasilkan
energi tetapi berfungsi sebagai zat pengatur seluruh proses dalam tubuh (sistem
pencernaan, pergerakan otot, pertumbuhan jaringan tubuh) vitamin yang
diperlukan antara lain :
c.
Vitamin
A terdapat pada : Minyak ikan, kuning telur, wartel, sayuran berwarna hijau,
dan buah–buahan.
d.
Vitamin
C yang banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna kuning.
10. Kebutuhan zat besi.
Kebutuhan zat besi
ibu hamil 60 mg. Tambahan zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah
yang baru. Selain itu akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah merah
ini dibutuhakn pula pada proses persalinan dan menyusui. Makanan yang
mengandung zat besi meliputi : daging, sayuran berwarna hijau, ikan telur,
kedelai dan produknya.
11. Kalsium
Kalsium untuk ibu
hamil di perlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Sumber kalsium yaitu susu
dan produk susu, tahu, dan kacang-kacang.
12. Kalori
Kebutuhan selama trimester kedua dan ketiga
meningkat sebesar 300 kalori, diperlukan untuk meningkatkan berat badan ibu dan
janin. Sumber kalori yaitu beras merah, kacang–kacangan dan kentang.